"ka' Vicktor tunggu"
teriak Elice dari belakang Vicktory, sambil berlari pelan mengejar lelaki itu, di trotoar.
"Apa! Apakah bocah ini mengikuti ku?"
Kesal Vicktory dengan berkata pelan.
Tanpa mendengar teriakkan Elice, Vicktory hanyalah berjalan lurus.
Elice langsung mengencangkan langkah larinya, dan kini... Dia sudah berada tepat di samping Vicktory.
"Kenapa kau meninggalkanku hah ..." Ucap Elice, nada manja terdengar dari suara nya.
'apa yang merasuki tubuh gadis ini? Perasaan dia baik-baik saja, sejak terakhir kali kita bertemu'
pikir Vicktory, dengan ekspresi aneh di wajah nya.
"Kau sangat tampan, walau ekspresi mu datar begitu Vicktory" rayu Elice.
'Apa...!!'
Vicktory kaget, dan sontak, membuat langkah kakinya juga terhenti.
Elice pun, juga berhenti tepat di samping Vicktory.Sekejap, Vicktory pun memandang gadis di sampingnya itu,
" sepertinya kau butuh rumah sakit jiwa"
kata Vicktory, sambil melempar kan tatapan yang sedingin es.
"Iya, terserah apa katamu"
ucap Elice acuh tak acuh, sambil berjalan mendahului Vicktory.
Vicktory terpaku di tempatnya, baru dua Minggu, saat mereka terakhir kali bertemu di Indonesia, tapi sikap nya berubah drastis begini, di Korea.
" Ka' Vicktor ayo!!"
Teriakan Elice yang berada beberapa meter di depan nya membuat Vicktory tersadar dari lamunannya
***
Malam itu, Elice sedang mengerjakan tugas rumah nya, tiba-tiba handphone nya berdering, ketika dia melirik Id, pemanggil nya,
"siapa ini?"
Gumam nya pelan.
Penasaran, dia pun mengangkat panggilan Telvon tersebut
(''Hallo")
Terdengar suara lembut seorang laki-laki dari seberang telepon."Jin Seo??? Apakah ini kau?"
Tanya penasaran Elice dengan ragu-ragu.
("Iya, iya... Ini aku")
balas nya dari seberang telepon.
^_^Sekarang, Jin Seo sudah berada di New York, jadi pantas saja jika kode negara nomornya berbeda lagi.^_^
Perbedaan waktu yang jauh,antara Newyork, dan Seoul, membuat Elice mengobrol sampai lupa waktu dengan Jin Seo, lewat telepon.
***
"Jae Ah....!! Jae...Ah....!!!"
Teriakan dari Nam-Joon membangunkan Elice dari tidurnya yang baru tiga setengah jam.
"Jae... Ah... Jae...Ah ... Astaga anak ini... Ayo bangun dek, ini sudah jam 07:30 pagi"
seru Nam-Joon, sambil berdiri di depan pintu kamar Elice.
"Ahhh kak, biarkan aku tidur lagi..."
Lontar Elice masih berbaring di kasur nya sambil menguap. Beberapa detik kemudian, dia pun langsung menutup matanya lagi.
Karena kesal, Nam-Joon yang berada tepat di depan kamar Elice, kini dia mendobrak pintu kamar Elice.
Setelah pintu itu, terbuka dia langsung menuju ke arah Elice yang sedang menikmati tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
There Are Two Loves (End)
RomansaElicia dan Vicktory, sudah saling bermusuhan sejak pertama kali mereka bertemu. Namun siapa sangka, ternyata mereka akhirnya bisa saling jatuh cinta satu sama lain. Setelah menjalani hubungan selama beberapa tahun, mereka memutuskan untuk menikah. N...