Chapter 10.

4 2 0
                                    

"Haaah!!! Apa?!"

Teriak Elice, dia terkejut sekaligus syok mendengar kabar kurang menyenangkan itu.

Dia benar-benar tidur dengan nyenyak  se malam,  dia bahkan menonaktifkan handphone nya agar Park Jin Seo, atau siapapun itu mengganggu tidurnya.

"Apakah kau kenal orang ini?"

Elice tersadar dari lamunannya ketika Lee Kang Nim menyodorkan handphone yang berisi foto korban ke arah Elice.

Elice tanpa ragu-ragu mengambil handphone itu, dan betapa terkejutnya dia ketika layar di handphone itu menunjukkan foto seorang gadis yang dia kenal. Mata Elice terbelalak kaget seolah ini mimpi buruk.

Bak diterpa badai, Tubuhnya Elice gemetar... Wajahnya kini pucat ... ' Tidak mungkin' gumamnya dalam hati.

Perlahan, handphone itu terlepas dari genggaman nya, untung saja Lee Kang Nim  segera menangkap handphone nya dengan tepat waktu.

"Ini... Ini tidak mungkin"
Katanya pelan, matanya kini memerah...

~~~"Kau pulang saja dulu, aku akan menunggu di depan"~~~

~~~"Bye... See you tomorrow"~~~

Kata-kata terakhir yang dia ucapkan pada Han Se Kyung terus saja terdengar di telinga nya. Benar-benar terasa nyaring dan seolah-olah memenuhi seluruh pendengaran nya. Elice memukul-mukul kepalanya bagai orang gila, sambil menangis.

Bagaimana tidak, gadis itu bukan hanya di kenal nya, dia adalah sahabat barunya. Dan yang terpenting dari semua itu adalah dia adalah orang terakhir yang dia jumpai di kampus kemarin.

Elice terus menerus memukul-mukul kepalanya semakin lama semakin keras, air matanya terus saja menetes di pipi nya...

"Hei hei hei... Apa yang kau lakukan?!"

Teriak Vicktory sambil mendekat dan memegang tangan Elice,  agar tidak lagi memukul kepalanya.

"Aku tak seharusnya meninggalkan nya"

Gumam Elice dengan pelan, tapi Vicktory yang hanya berjarak beberapa centi dari nya, mendengar apa yang dia katakan.

"A.. Apa yang kau katakan barusan?"
Tanya Vicktory.

"Apakah kau tidak dengar hah!... Perlukah aku mengulangi nya lagi, AKU TAK SEHARUSNYA MENINGGALKAN NYA DI SANA!!!"

Teriak Elice pada Vicktory dengan frustasi, kali ini dia sudah menjambak rambutnya.

Semua yang ada di sana terkejut mendengar pernyataan Elice, Nam Joon bangkit dari sofa, sedang kan Lee Kang Nim, dan Kim Ji Young mendekati Vicktory.

"Aku tak seharusnya meninggalkan dia ... Astaga"...

Kata Elice dengan di penuhi penekanan dalam suaranya, sambil menjambak rambut nya lebih keras lagi.

Vicktory tidak bisa mengehentikan apa yang Elice lakukan pada dirinya sendiri. Karena itu, dia memegang tangan Elice, lalu memeluk tubuh gadis itu.

Terasa ada ketulusan yang besar dalam diri Vicktory ketika dia memeluk Elice.
Dia mengusap kepala lembut rambut Elice, dan mendekapnya lebih dalam ke pelukan hangat nya.

Elice yang kini luluh dengan tindakan Vicktory pun kini hanya bisa menangis dalam pelukan pria tersebut.

"HAN SE KYUNG...!!" Teriak Elice yang masih dalam keadaan syok

Nam Joon yang masih belum paham dengan sikap adiknya itu pun, hendak ingin menanyakan sesuatu pada Elice, tapi sebelum itu terjadi, Vicktory telah memberi isyarat agar Nam-Joon jangan dulu bertanya.

"Seharusnya aku tidak meninggalkan dia" lirih Elice, dengan penuh Isak kan rasa bersalah.

Tak berselang beberapa waktu,  Shin Jong Hoon, dan juga Rani Wijaya istrinya telah tiba di mansion keluarga mereka, setelah selesai berjoging di pagi hari.

"Hey, Putri ku apa yang terjadi padamu sayang?" Tanya Rani yang kaget saat melihat anak bungsunya itu yang saat ini sedang berada di dalam pelukan hangat seorang Vicktory Valenzuela.

-1 JAM KEMUDIAN-

"Jae-Ah ada apa, kenapa kau bersikap seperti itu?" Tanya Nam-Joon pada Elice, dengan nada yang sedikit hati-hati.

Elice kini terduduk di sofa dengan kondisi mental yang sudah sedikit membaik. Dia masih dalam dekapan Vicktory.

....

Akhirnya, Elice pun menceritakan semua kejadian kemarin sore di kampus, sebelum pada akhirnya Han Se Kyung menjadi korban pembunuhan.

"Sesuai laporan, Han Se Kyung di bunuh sekitar jam 06:27 kemarin sore di depan kampus". Ucap Lee Kang Nim

"Itu artinya, sekitar setengah jam setelah Jae Ah pergi" tambah Kim Ji Young.

"Sial... Itu artinya, penyelidikan kita di Meyondong harus diserahkan kepada tim lain, karena kasus ini" geram Nam-Joon

'Mungkinkah, pembunuh nya adalah orang yang sama?' batin Vicktory menyelidik

"Apakah di sana ada CCTV?" Tanya Vicktory kepada teman-teman nya.

"Iya, seingat ku di depan kampus ada beberapa CCTV, tapi aku tidak tahu apakah semua CCTV itu masih berfungsi atau tidak." Kali ini, Elice lah yang menjawab pertanyaan yang ditujukan Vicktory kepada teman-teman nya.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi. Ayo kita kesana..." Seru Lee Kang Nim.

***

"Stop! Coba perbesar gambar nya" perintah Kim Ji Young, pada Shin Nam-Joon yang saat ini tengah berada di depan komputer rekaman CCTV, yang ada di depan kampus.

"Baiklah" balas Nam-Joon, kemudian dia memperbesar gambar yang di peroleh nya dari Video hasil rekaman CCTV.

Meskipun pelaku terlihat memakai topi, dan jaket hitam beserta masker di bagian mulut dan hidungnya tapi semua detektif itu mengenali nya.

"Hong Dong Pyo... sudah ku duga itu kamu" ucap Vicktory.

*

*

*

*

  ~~ Hong Dong Pyo adalah seorang penjahat yang selama ini selalu menjadi buronan polisi. Tapi orang itu sangat pintar dan licik dalam menjalankan tak tik nya. Beberapa waktu yang lalu,  dia membobol penjara dan melarikan diri ke Indonesia.

Dan Vicktory lah orang yang di tugaskan untuk mencari nya.
Hari itu,  Vicktory telah berhasil menghipnotis pria itu, hingga pada akhirnya dia dengan mudah di bawah ke oleh Vicktory, kembali ke Korea.

Hari itu, di bandara kota Busan banyak polisi yang mengepungnya saat Vicktory berhasil membawa penjahat itu kembali ke Korea.

Tapi lagi dan lagi dia bisa kabur.

Itulah yang membuat Vicktory akhirnya harus menetap di kota Busan selama lebih dari satu Minggu untuk mencari nya.

Suatu ketika, Vicktory berhasil mengejar Hong Dong Pyo ke Seoul, tapi padahal tinggal sedikit lagi dia bisa menemukan rumah tempat persembunyian penjahat itu, tapi sialnya saat itu Elice telah berhasil menggagalkan rencana nya.

Setelah itu, tim mereka mendapatkan laporan bahwa Hong Dong Pyo telah melakukan pembunuhan di sekitar area Meyondong.

Tapi ketua Seo Kang Sik,  Nam-Joon, dan Lee Kang Nim bahkan belum berhasil menangkap orang itu, sebelum akhirnya orang itu kini telah berhasil membuat kasus pembunuhan baru lagi di Meyondong...~~~

*

*

*

*

*

To Be Continued

There Are Two Loves (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang