Hari itu, semua persiapan untuk hari pertunangan Vicktory dan Elice telah siap.
Gedung tempat pelaksanaan nya juga sudah di dekorasi, makanan sudah di pesan, dan undangan juga sudah di sebarkan ke beberapa orang penting yang ada di kota itu.
Elice, dan Vicktory kini sedang melakukan pemotretan, di salah satu studio fotografer ternama di kota itu.
Elice tak menyangka, bahwa hari ini akhirnya tiba di dalam hidupnya. Di usianya yang baru akan beranjak dua puluh tahun, dia sudah akan bertunangan dengan pria yang di cintai nya.
Selama enam bulan menjalani hubungan dengan Vicktory, Elice telah mengalami banyak hal-hal indah bersama dengan pria itu.
Meskipun memang mereka sering bertengkar dan saling adu mulut, tapi itu juga merupakan hal-hal indah bagi Elice.
Apalagi, dia yang memang sudah terbiasa bertengkar dengan Vicktory sejak hari pertama mereka bertemu, membuatnya merasa jengah jika sehari saja tak bertengkar dengan pria itu.
Apalagi, selama enam bulan ini Elice sudah lebih mengenal banyak tentang Vicktory, membuatnya semakin yakin untuk melanjutkan hubungan mereka ini ke tahap yang lebih serius.
...
"Besok adalah hari pertunangan kita. Aku tidak sabar untuk besok!" Ucap Elice dengan bahagia, kepada Vicktory.
"Oh iya aku hampir lupa... Aku punya sesuatu yang harus di tunjukkan kepada mu" ujar Vicktory, dengan seringai agak licik terlukis di wajahnya.
"Apa itu?" Tanya Elice penasaran.
"Mau tau?" Vicktory membalas dengan kembali bertanya
"Iyah" jawab Elice yang sudah penasaran.
"Ya sudah, ayo ikut aku" ucap Vicktory, mengajak Elice ke suatu tempat.
Mobil yang Mereka naiki kini melaju di jalanan kota Paris yang agak padat.
Vicktory memarkirkan mobilnya tepat di depan sebuah gedung yang sangat tinggi.
"Kita mau apa kesini?" Tanya Elice
"Aku bilang kan, aku punya sesuatu untuk di tunjukkan padamu" balas Vicktory dengan ekspresi wajah yang sedikit cemberut.
Elice mendesah panjang, sebelum tangannya di tarik Vicktory masuk ke dalam gedung tersebut.
Mereka terlihat berjalan menyusuri ruangan besar, dan masuk ke dalam lift.
Elice melihat, Vicktory menekan angka 17 pada tombol yang ada di dalam lift, yang mengartikan bahwa sesuatu yang ingin di tunjukkan oleh Vicktory itu berada di lantai 17.
Kedua orang itu, kini terlihat keluar dari lift dan menuju masuk ke dalam satu-satunya pintu yang ada di lantai itu.
"Ini untuk mu sayang!" Ujar Vicktory, ketika Elice sudah benar-benar masuk ke dalam ruangan itu.
Ruangan yang benar-benar luas. Bahkan jika di bandingkan dengan aula tempat pertunangan mereka akan di laksanakan, ruangan ini lah yang lebih besar.
Seluru penjuru ruangan itu di hiasi oleh mawar putih asli yang wanginya menebar di seluruh ruangan.
Elice benar-benar terpikat dengan pemandangan indah yang ada di depannya itu.
Ruangan sebesar itu, hanya di penuhi oleh mawar putih saja. Itu sangat luar biasa buat Elice.
"Ini... Ini benar-benar luar biasa! Aku sangat menyukai nya. Lihatlah mawar-mawar putih itu, aku terpikat dengan aromanya" ujar Elice dengan nada yang terdengar, ada sebuah ketenangan di dalam suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
There Are Two Loves (End)
RomanceElicia dan Vicktory, sudah saling bermusuhan sejak pertama kali mereka bertemu. Namun siapa sangka, ternyata mereka akhirnya bisa saling jatuh cinta satu sama lain. Setelah menjalani hubungan selama beberapa tahun, mereka memutuskan untuk menikah. N...