Malam harinya...
Axyra baru pulang habis berbelanja dari supermarket membeli cemilan untuk waktu luang, sekarang dia dalam perjalanan pulang menuju ke mansion Lamont. Tapi saat persimpangan jalan dia melihat beberapa orang berpakaian hitam berada di sana dan terlihat seorang pria tampan yang menembak seorang pria paruh baya di gang sepi.
Axyra bersembunyi di balik tembok dan mengintip kejadian itu,dia penasaran sebenarnya apa yang terjadi.
'apa yang terjadi?siapa pria itu?' batin Axyra penasaran.
'tapi sebaiknya aku pergi dari sini,aku tidak ingin mereka melihat ku.' lanjutnya.
Axyra meninggalkan tempat itu,tanpa dia sadari bahwa pria tampan atau Maurice melihat gadis tersebut pergi dari sana dan melihat kejadian ini.
"Ikuti gadis itu." Ucap Maurice menatap kearah salah satu bodyguard nya.
"Baik,tuan muda." Ucap bodyguard itu.
Axyra tiba di mansion Lamont, terlihat Zion sedang berada di pintu depan dan menatap kearah anak perempuannya.
"Papa." Ucap Axyra.
"Ikut papa." Ucap Zion.
Axyra mengikuti Zion dari belakang dan sekarang mereka berdua berada di ruang kerja pribadi Zion.
"Duduk." Ucap Zion.
Axyra pun duduk di kursi dan menatap Zion yang duduk di kursi kerjanya,dia penasaran kenapa papa nya menyuruh dia ke sini.
"Jadi kamu tidak mau les private?" Ucap Zion.
"Iya,pa." Ucap Axyra.
'ternyata membahas soal les private.' batin Axyra.
"Kenapa kamu tidak mau les private?" Ucap Zion.
"Aku tidak mau,pa. Lebih baik aku belajar sendiri tanpa harus les private,aku yakin nilai ku pasti bagus saat ujian nanti." Ucap Axyra.
"Baiklah kalau itu mau mu,papa tidak akan memaksa mu lagi. Tapi kamu harus tahu kalau papa ingin kamu mendapatkan nilai terbaik saat ujian nanti." Ucap Zion.
"Papa tenang saja soal itu,aku akan lebih giat belajar agar nilai ku bagus. Tapi jangan terlalu banyak berharap kalau aku sering mendapatkan nilai bagus,namun aku akan berusaha untuk nilai terbaik." Ucap Axyra.
"Baiklah papa mengerti." Ucap Zion.
"Aku permisi dulu, selamat malam." Ucap Axyra meninggalkan tempat itu.
"Selamat malam juga, Axyra." Ucap Zion menatap kepergian putri satu-satunya.
Zion menghela nafasnya karena Axyra benar-benar sudah berubah dan tidak seperti dulu, tapi dia sedikit senang melihat Axyra lebih banyak berbicara dari sebelumnya.
⭐⭐⭐⭐⭐
Axyra sudah berada di kamarnya, gadis menyimpan cemilannya di kulkas mini khusus untuknya. Gadis itu menyalakan televisi dan mulai menonton film romantis sambil makan cemilannya,tapi tiba-tiba ponselnya berdering. Dia pun terpaksa mengangkat telponnya dan tidak tahu siapa yang menelponnya.
"Ya halo." Ucap Axyra.
"Nona Axyra." Ucap Maurice.
Tubuh Axyra menegang dan cemilannya terjatuh ke lantai,dia tidak menyangka kalau Maurice yang menelponnya.
"Saya melihat mu di tempat kejadian tadi, jadi saya ingin menawarkan sesuatu pada mu agar kamu tutup mulut tentang kejadian itu." Ucap Maurice datar dan dingin.
Tut
Axyra langsung mematikan ponselnya dan melemparnya ke lantai,dia benar-benar sangat ketakutan dengan Maurice. Dia tidak tahu kalau pria itu mengetahui bahwa dirinya juga berada di sana.
"Aku harus bagaimana sekarang?aku yakin dia pasti akan mengincar nyawaku, astaga Axyra kenapa kau seperti ini?bodoh... bodoh." Monolog Axyra sambil memukul kepalanya sendiri.
"Sebaiknya aku mengunci semua jendela kamar ku dan pintu balkon ku agar orang suruhan Maurice tidak membunuh ku." Lanjutnya langsung mengunci tiap jendela kamarnya dan dia mengunci pintu balkonnya.
"Akhirnya aku bisa tenang, sebaiknya aku tidur. Besok aku harus masuk sekolah."
Axyra membaringkan tubuhnya di atas kasur dan tidak lama kemudian dia pun tertidur begitu nyenyak.
⭐⭐⭐⭐⭐
Di markas mafia Black Dragon Devil...
Maurice menggenggam erat gelas wine nya hingga pecah karena dia begitu kesal dan marah kepada Axyra karena gadis itu berani memutuskan telepon sepihak dengan nya.
"Dia benar-benar mencari masalah dengan ku, lihat saja nanti kau akan menyesal nona Axyra." Monolog Maurice datar.
Terlihat seorang bodyguard membisikan sesuatu kepada Maurice bahwa Gavriel datang menemuinya.
"Suruh papa masuk." Ucap Maurice.
"Baik, tuan muda." Ucap bodyguard itu.
Tidak lama kemudian terlihat Gavriel masuk ke dalam ruang kerja pribadi Maurice,dia melihat anak tertuanya tampak begitu kesal dan marah.
"Apa yang membuat mu seperti ini, Maurice?" Ucap Gavriel.
"Nona Axyra,dia melihat ku membunuh musuhku." Ucap Maurice datar.
"Benarkah?" Ucap Gavriel terkejut.
"Iya,pa." Ucap Maurice.
Keluarga Lamont tidak tahu kalau keluarga Stetson adalah keluarga mafia,tapi Vera tidak tahu juga kalau keluarga nya keluarga mafia. Keluarga Stetson menutupi mafia mereka dengan begitu rapat.
"Jadi bagaimana sekarang? apakah kamu akan menyingkirkan gadis itu seperti lainnya?" Ucap Gavriel menatap kearah Maurice.
"Aku sedang memikirkannya." Ucap Maurice.
"Tidak biasanya kamu seperti ini, Maurice." Ucap Gavriel.
"Aku juga tidak tahu." Ucap Maurice.
"Lakukan apapun yang kamu inginkan tapi ingat jangan menyingkirkan gadis itu karena Vera sangat akrab dengan Axyra." Ucap Gavriel.
"Aku mengerti." Ucap Maurice.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI KAKAK MALE LEAD
FanfictionGracie Louisa Madison adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar,suka merayu pria tampan,bad girl,suka membuat ulah,suka kabur dari rumah,dan suka ikut tawuran antar geng motor. meskipun begitu gracie adalah gadis yang baik dan suka menolong o...