22

27.2K 1.9K 53
                                    

Di mansion Stetson...

Vera tiba di mansion dan gadis itu langsung melempar guci keramik milik Agatha,dia sedang kesal dan cemburu karena Damian lebih memilih Bianca daripada dirinya.

"Astaga sayang, kenapa kamu pecahkan guci keramik milik mama?kamu tidak tahu perjuangan mama untuk mendapatkannya." Ucap Agatha menatap tajam Vera.

"Mama,anak mu ini sedang kesal dengan Damian." Ucap Vera.

"Katakan pada mama,apa yang Damian lakukan pada mu sehingga kamu seperti ini?" Ucap Agatha.

"Damian mengantar Bianca pulang,ma. Seharusnya dia mengantar ku bukan mengantar gadis sialan itu." Ucap Vera.

"Jadi kamu cemburu?" Ucap Agatha.

"Tentu saja aku cemburu,ma. Damian adalah kekasih ku sekaligus tunangan ku." Ucap Vera.

"Kamu tenang saja,Vera. Mama akan membicarakan hal ini kepada papa mu." Ucap Agatha.

"Baik,mama." Ucap Vera.

"Sebaiknya kamu ganti pakaian dulu." Ucap Agatha.

"Baik,ma." Ucap Vera.

Vera meninggalkan tempat itu sedangkan Agatha menatap kepergian anak perempuannya.

"Damian,ku harap kau bisa menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai membuat anakku terluka." Monolog Agatha.

Agatha mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada seseorang, setelah itu dia menghela nafasnya.

Tring...

Sebuah pesan masuk ke ponsel Agatha, terlihat foto Maurice yang berlutut di depan Axyra sambil memegang bunga. Wanita itu langsung tersenyum bahagia karena anak pertamanya sudah memiliki pawang.

"Tidak sia-sia aku mendekatkan mereka berdua, jadi sekarang tinggal menunggu mereka berdua menikah. Aku tidak sabar melihat Maurice dan Axyra menikah,lalu aku akan mendapatkan cucu." Monolog Agatha.

Pesan itu di kirim dari mata-mata Maurice karena pria tersebut menyuruh pegawai restoran mengambil foto mereka berdua.

"Mama, apakah ini benar?" Ucap Vera berlari menuju Agatha karena gadis itu juga mendapatkan kiriman foto dari Maurice.

"Sepertinya begitu, Vera. Astaga mama tidak sabar melihat kakak pertama mu menikah,mama akan menyusun rencana pernikahan untuk mereka berdua dan kamu juga harus bantu mama." Ucap Agatha antusias.

"Siap,mama. Dan aku juga akan mendapatkan uang 100 juta dari kak Ergino." Ucap Vera.

"Mama harus membicarakan soal hubungan Maurice dan Axyra kepada keluarga Lamont, mereka harus tahu hal ini." Ucap Agatha.

⭐⭐⭐⭐⭐

Malam harinya...

Axyra berada di balkon kamarnya sambil menatap kearah langit malam, gadis itu menghela nafasnya. Dia tidak menyangka bahwa dia berpacaran dengan Maurice,sang pria dingin dan datar.

"Padahal dia malaikat maut ku tapi aku dan dia berpacaran, apakah ini takdir ku?" Monolog Axyra.

"Semoga saja kak Maurice cinta sejati ku yang selama ini aku cari, apalagi dia terlihat benar-benar mencintai ku. Sekarang kak Maurice sedang apa ya?Astaga jantung ku berdebar kencang lagi saat memikirkannya, apakah kak Maurice sedang memikirkan ku juga?" Lanjutnya sambil memegang dadanya.

Tiba-tiba ponselnya berdering karena Maurice video call dengannya, dia pun mengangkat video call.

"Selamat malam,kak Maurice." Ucap Axyra sambil tersenyum manis.

"Selamat malam juga, mi amor. Sekarang kamu sedang apa? apakah kamu sedang memikirkan ku?" Ucap Maurice di sebrang sana memakai kemeja putih dan 2 kancing atasnya terlepas sehingga terlihat dada bidang pria itu.

"Aku eum...aku." Ucap Axyra gugup.

"Kamu kenapa,hm?jangan gugup dengan ku." Ucap Maurice.

"Tidak ada,kak Maurice." Ucap Axyra.

"Jadi apakah kamu sedang memikirkan ku saat ini?" Tanya Maurice.

"Kok kak Maurice bisa tahu kalau aku sedang memikirkan kakak?" Ucap Axyra.

"Hati ku yang mengatakan itu kepada ku,mi amor. Kenapa belum tidur,hm?" Ucap Maurice.

"Belum mengantuk,kak. Lalu kak Maurice sendiri, kenapa belum tidur?" Ucap Axyra.

"Aku sedang mengerjakan berkas-berkas perusahaan ku,mi amor. Aku juga sedikit mengurus organisasi mafia ku." Ucap Maurice.

"Jangan bekerja terlalu keras nanti bisa sakit,aku tidak mau kak Maurice sakit." Ucap Axyra.

"Jangan khawatir,kan ada kamu yang akan merawat ku saat aku sakit." Ucap Maurice.

"Kak Maurice." Ucap Axyra.

"Kenapa,mi amor?kamu merindukan ku?aku juga merindukanmu,aku ingin sekali menemui mu dan memeluk mu." Ucap Maurice.

Kedua pipi Duvesha memerah mendengar ucapan Maurice bahkan jantungnya kembali berdegup kencang, sedangkan Maurice hanya terkekeh kecil melihat reaksi kekasih kecilnya.

"Kak Maurice,aku mau tidur. Mataku sudah mengantuk." Ucap Axyra sambil menutup mulutnya dengan tangan nya saat menguap.

"Sleep well,mi amor." Ucap Maurice.

"Kak Maurice juga harus tidur." Ucap Axyra.

"Iya,mi amor. Bagaimana aku menemani mu tidur?" Ucap Maurice.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Axyra.

Axyra masuk ke dalam kamarnya, gadis itu tidak lupa mengunci pintu kamar balkonnya agar tidak ada orang yang masuk ke dalam kamarnya. Lalu Axyra membaringkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya, beberapa menit kemudian dia pun tertidur pulas. Sedangkan Maurice hanya menatap kekasihnya yang sudah tertidur pulas.

"Good night,mi amor." Gumam Maurice.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Maaf chapter ini sedikit.

Besok kakak Janji akan up.




MENJADI KAKAK MALE LEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang