24

26K 1.8K 16
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua para murid keluar dari kelasnya masing-masing. Axyra berjalan keluar dari kelasnya bersama Abigail dan Amora.

"Jadi bagaimana hubungan mu dan kak Maurice?" Tanya Abigail.

"Kemarin dia menembakku di restoran, jadi kami berdua sekarang berpacaran." Ucap Axyra.

"Woah, benarkah? selamat ya Axyra,semoga kalian berdua sampai ke pelaminan." Ucap Amora.

"Selamat ya Axyra, semoga kalian berdua sampai ke pelaminan." Ucap Abigail.

"Amin, terima kasih ya." Ucap Axyra.

Tiba-tiba ponsel Axyra berdering, gadis itu pun mengangkat telponnya karena Maurice yang menelponnya.

"ada apa,kak Maurice?" Ucap Axyra.

"Kamu sudah pulang sekolah,mi amor?" Ucap Maurice.

"Iya,kak Maurice. Memangnya kenapa?" Ucap Axyra.

"Bisakah kamu ke perusahaan ku?aku merindukanmu,mi amor." Ucap Maurice.

"Aku em..aku... baiklah kalau begitu aku akan ke sana." Ucap Axyra.

"Hati-hati di jalan dan jangan kebut-kebutan." Ucap Maurice.

"Iya." Ucap Axyra.

"I love you,mi amor." Ucap Maurice.

"Aku juga mencintaimu,kak Maurice." Ucap Axyra sedikit gugup karena Abigail dan Amora menatap ke arahnya.

Tut

Axyra memutuskan telepon sepihak dengan Maurice,gadis itu tampak begitu malu karena kedua temannya menatapnya sambil senyam-senyum tidak jelas.

"Cieeee Axyra." Ucap Abigail dan Amora bersamaan.

"Apaan sih kalian berdua,ayo kita pulang." Ucap Axyra.

"Kuy." Ucap Abigail dan Amora.

Tidak lama ketiga gadis itu tiba di parkiran, mereka bertiga melihat para murid berkerumun di lapangan. Axyra tidak sengaja menatap Vera yang memegang pipinya,gadis tersebut langsung ke tengah lapangan.

"Ada apa ini?" Ucap Axyra.

"Vera sudah mengunci Bianca di kamar mandi,kak Axyra." Ucap Damian.

"Oh lalu kamu percaya begitu saja?" Ucap Axyra menatap tajam kearah Damian.

Baru kali ini Damian melihat tatapan tajam Axyra, tatapannya seperti menembus jiwanya. Namun pria itu mencoba untuk menahan rasa takutnya.

Plak

Axyra menampar pipi Bianca sehingga gadis itu terjatuh, bahkan pipinya memerah akibat tamparannya dan ada bekas 5 jari Axyra di sana.

"Kenapa kak Axyra menampar ku hiks...hiks...?" Ucap Bianca sambil mengeluarkan air matanya.

"Kau sudah berani memfitnah calon adik ipar ku." Ucap Axyra.

"Tapi..." Ucap Bianca.

"Tutup mulut mu itu, telinga ku tidak suci lagi dengan mendengar suara mu." Ucap Axyra.

"Vera, ikut aku pulang." Lanjutnya menarik tangan Vera.

Damian masih terdiam,dia penasaran kenapa Axyra mengatakan bahwa Vera adalah calon iparnya. Sedangkan Bianca diam-diam mengepalkan tangannya karena tidak berhasil membuat Axyra percaya padanya, Jaquel dan ketiga sahabatnya hanya memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

"Kita harus lebih bersabar." Bisik Jaquel.

"Hm." Gumam Arzan, Kafeel,dan Devano.

⭐⭐⭐⭐⭐

MENJADI KAKAK MALE LEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang