Levine company...
Axyra dan Maurice sudah tiba di perusahaan, terlihat para karyawan menatap kearah mereka berdua. Tapi mereka berdua tidak mempedulikan orang-orang yang melihat mereka, Axyra mengikuti Maurice dari samping.
Saat memasuki lobby terlihat seorang wanita yang berdandan menor menghampiri Maurice bahkan wanita itu memakai pakaian kurang bahan.
"Berapa gaji karyawan kak Maurice sehingga ada karyawan kak Maurice tidak mampu membeli pakaian yang cukup layak?" Ucap Axyra menatap julid wanita itu.
"Hai anak kecil,ini cara berpakaian. Kamu tidak tahu apa-apa tentang cara berpakaian." Ucap Laura nama wanita itu.
"Aku bukan anak kecil." Ucap Axyra.
"Sebenarnya kenapa pak Maurice membawa anak kecil ke perusahaan?" Ucap Laura menatap kearah Maurice.
"Bukan urusan anda." Ucap Maurice langsung menarik tangan Axyra karena dia tidak mau berurusan dengan Laura.
Axyra pasrah di tarik oleh Maurice, sedangkan Laura menatap kesal melihat Maurice menarik tangan Axyra karena dia ingin dekat dengan pria itu.
"Sial, gara-gara anak itu aku tidak bisa berdekatan dengan pak Maurice." Monolog Laura.
Axyra dan Maurice berada di lift, mereka berdua saling diam tapi Maurice belum melepaskan tangan Axyra. Sehingga membuat gadis itu tampak begitu gugup.
"Ekhem... bisakah kak Maurice melepaskan tangan ku?" Ucap Axyra.
Maurice melepaskan tangan Axyra,tidak lama kemudian mereka berdua tiba di lantai yang paling atas yakni gedung pencakar langit karena ruang kerja Maurice berada di sana.
"Astaga tinggi sekali." Ucap Axyra menatap ke bawah dan dia langsung ngeri karena dia memiliki phobia ketinggian.
"Masuk." Ucap Maurice datar melihat Axyra membuka pintu untuk gadis itu.
Axyra mengangguk kepalanya dan dia masuk ke dalam ruang kerja pribadi Maurice, gadis itu menatap kagum melihat ruangan tersebut karena begitu luas dan nyaman. Maurice menutup pintu dan dia duduk di kursi kerjanya.
Tok...tok
"Masuk." Ucap Maurice datar.
Cklek
Terlihat Carel masuk ke dalam sambil paper bag berisi pakaian untuk Axyra, sedangkan Axyra masih setia menatap lukisan-lukisan yang di sana.
"Tuan muda ini pakaian yang anda suruh beli." Ucap Carel.
"Berikan kepada Axyra." Ucap Maurice.
'apakah dia benar-benar tuan muda Maurice?tidak biasanya dia seperti ini.' batin Carel.
Maurice tidak pernah menyuruh Carel ataupun bodyguard nya untuk membeli pakaian seorang perempuan karena dia tidak pernah dekat dengan perempuan. Bahkan saat dia masih berpacaran dengan Olivia,dia tidak pernah seperti ini.
"Nona Axyra,ini pakaian anda." Ucap Carel menyodorkan paper bag kepada Axyra.
"Terima kasih banyak." Ucap Axyra sambil tersenyum tipis.
"Sama-sama,nona Axyra." Ucap Carel.
'apa karena nona Axyra yang membuat tuan muda Maurice seperti ini?' batin Carel.
"Carel,kamu boleh pergi dan ingat pekerjaan mu." Ucap Maurice datar.
"Baik,tuan muda." Ucap Carel.
Carel meninggalkan tempat itu, sekarang hanya Maurice dan Axyra yang berada di sana.
"Ganti pakaian mu." Ucap Maurice.
"Di mana ruang gantinya?" Ucap Axyra.
"Di sana." Ucap Maurice menunjuk ke arah ruang pribadinya yang biasanya tempat dia beristirahat.
Axyra masuk kedalam dan dia mengganti pakaiannya, beberapa menit kemudian dia keluar dari sana. Gadis itu memakai pakaian kasual tapi bajunya sedikit kebesaran, sehingga Maurice menatap Axyra tanpa berkedip.
"Kak Maurice." Ucap Axyra.
"Hm." Gumam Maurice masih menatap Axyra.
"Bajunya sedikit kebesaran." Ucap Axyra.
"Tidak apa-apa,kamu masih beruntung karena saya menyuruh Carel membelikan pakaian untuk mu." Ucap Maurice datar.
"Iya-iya aku minta maaf." Ucap Axyra sambil mengembungkan kedua pipinya.
"Jangan bertingkah seperti itu." Ucap Maurice.
"Kenapa?" Ucap Axyra.
"Pokoknya tidak boleh." Ucap Maurice.
"Memangnya kenapa tidak boleh? apalagi kau Maurice bukan siapa-siapa diriku." Ucap Axyra.
"Pokoknya tidak boleh,kamu harus mematuhi perintah saya." Ucap Maurice mendekat ke arah Axyra.
"Jaga jarak 2 meter dari ku." Ucap Axyra yang mulai ketakutan melihat Maurice.
"Kalau saya tidak mau?" Ucap Maurice mencondongkan tubuhnya kepada Axyra.
Axyra sedikit menjauh dari Maurice karena dia benar-benar takut melihat perubahan pria itu,namun sayangnya Maurice mencengkram erat lengan Axyra.
"Mau kemana,hm?" Ucap Maurice.
'kenapa dia seperti ini? apakah dia kerasukan penunggu ruangan ini?' batin Axyra.
"Lepaskan aku,kak Maurice." Ucap Axyra.
Maurice mengelus pipi Axyra dengan lembut sedangkan Axyra tampak begitu ketakutan dan gugup,dia tidak tahu kenapa pria di depannya seperti ini.
"Kak Maurice tidak kerasukan penunggu ruangan ini,kan?" Ucap Axyra takut-takut.
"Kamu imut." Ucap Maurice.
"Huh?apa?" Ucap Axyra yang terkejut mendengar ucapan Maurice.
"Kamu imut memakai pakaian itu." Ucap Maurice.
Kedua pipi Axyra tersipu mendengar ucapan Maurice,tapi dia masih sedikit takut dengan perubahan pria di hadapannya.
"Kamu imut kalau tersipu." Ucap Maurice sambil mengelus pipi Axyra.
'fix,kak Maurice pasti kerasukan penunggu ruangan ini.' batin Axyra.
Axyra tidak bisa berkata-kata lagi mendengar ucapan Maurice, sedangkan Maurice masih setia mengelus pipi Axyra dengan ibu jarinya.
"Baru kali ini saya melihat gadis seimut diri mu." Ucap Maurice.
'astaga ini tidak sehat untuk jantung ku.' batin Axyra karena jantungnya berdegup kencang karena ucapan Maurice.
Tapi setelah Maurice menjauh dari Axyra,pria itu kembali duduk di kursi kerjanya dan dia mulai fokus pada pekerjaannya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI KAKAK MALE LEAD
FanfictionGracie Louisa Madison adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar,suka merayu pria tampan,bad girl,suka membuat ulah,suka kabur dari rumah,dan suka ikut tawuran antar geng motor. meskipun begitu gracie adalah gadis yang baik dan suka menolong o...