30. End

30.2K 1.4K 21
                                    

Bianca sekarang dalam perjalanan menuju ke restoran untuk menemui sugar daddy nya,namun tiba-tiba terlihat sebuah mobil hitam menabrak mobilnya. Gadis itu pun tidak sadarkan diri karena kepalanya terbentur keras.

Lalu keluarlah 2 orang laki-laki dari mobil yang menabrak mobil Bianca yang lain adalah Devano dan Kafeel, setelah itu beberapa anggota geng motor Black Lion membawa Bianca ke markas Black Lion sesuai dengan instruksi Damian.

"Akhirnya masalah ini akan segera selesai,aku malas berurusan dengan gadis yang tidak tahu malu seperti bianca." Ucap Devano.

"Aku juga, Devano." Ucap Kafeel.

"Ayo kita ke markas." Ucap Devano.

Kafeel mengangguk kepalanya, mereka berdua masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat itu. Cctv yang di jalan tempat Bianca sudah di hapus oleh Arzan,agar tidak ada yang curiga atas hilangnya Bianca.

⭐⭐⭐⭐⭐

Kini terlihat seorang gadis yang diikat di kursi, gadis itu tidak lain adalah Bianca. Beberapa saat kemudian,dia pun terbangun dan melihat dirinya diikat di kursi.

"Lepaskan aku, seseorang tolong aku." Ucap Bianca.

"Akhirnya kau sadar juga." Ucap Damian menatap datar Bianca.

  Bianca terkejut melihat Damian, Jaquel, Arzan, Devano,dan Kafeel berada di sana. Bahkan kelima pria itu menatap datar ke arahnya.

"Damian,kenapa aku bisa di sini?" Ucap Bianca.

"Kenapa kamu bisa di sini? karena kamu sudah membuat kesalahan, Bianca." Ucap Damian.

"Apa salah ku, Damian?aku mencintaimu, apakah itu salah? apalagi Vera itu tidak pantas dengan mu." Ucap Bianca.

Plak

Damian menampar pipi Bianca dengan begitu keras sehingga pipi gadis itu memerah karena tamparan tersebut, keempat Damian terkejut melihatnya karena baru kali ini mereka melihat Damian menampar seorang gadis.

"Jaga ucapan mu, Bianca. Vera adalah gadis yang baik,tidak seperti mu. Selama ini aku hanya baik pada mu karena aku kasihan dengan mu,tapi kau memanfaatkan kebaikan ku itu." Ucap Damian.

"Karena aku sudah mencintai mu sejak awal masuk SMA, Damian." Ucap Bianca.

"Tapi aku tidak mencintaimu, Bianca. Aku hanya mencintai Vera." Ucap Damian.

"Vera tidak pantas bersama mu, Damian. Hanya aku yang pantas bersama mu." Ucap Bianca.

"Gadis jalang seperti mu pantas bersama ku? jangan mimpi, Bianca." Ucap Damian.

"Aku bukan gadis jalang, Damian. Yang jalang adalah Vera." Ucap Bianca.

"Dia sudah gila." Ucap Arzan menatap jijik melihat Bianca.

"Dia memang sudah gila." Ucap Kafeel.

"Dia begitu terobsesi dengan Damian." Ucap Devano.

"Jadi bagaimana, Damian?" Ucap Jaquel menatap kearah Damian.

Dor

Dor

Dor

Damian menembak kepala Bianca dengan 3 kali berturut-turut, sehingga membuat gadis itu meninggal dunia.

MENJADI KAKAK MALE LEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang