Keesokan harinya...
Axyra sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah,tapi saat dia keluar dari lift gadis itu melihat Maurice sedang berbicara dengan Zion di ruang tamu.
Axyra pura-pura untuk tidak mengetahui kejadian tadi dia, gadis berusaha tetap tenang meskipun dia tampak begitu ketakutan melihat Maurice.
"Axyra, kemarilah." Ucap Zion.
Axyra menghampiri Zion dan Maurice dengan begitu gugup, Maurice menyadari bahwa gadis tampak begitu gugup.
"Ada apa,pa?" Tanya Axyra.
"Maurice ingin mengantar mu ke sekolah." Ucap Zion.
"Tidak perlu,aku bisa ikut Damian. Apalagi aku yakin kak Maurice punya banyak pekerjaan di perusahaan." Ucap Axyra menolak secara halus.
"Saya tidak memiliki begitu banyak pekerjaan di perusahaan." Ucap Maurice.
'aku yakin dia pasti memiliki niat busuk padaku, pokoknya aku harus menolaknya.' batin Axyra.
"Bohong,aku yakin kau pasti memiliki begitu banyak jadwal hari ini." Ucap Axyra.
"Saya hanya memiliki sedikit jadwal hari ini." Ucap Maurice datar.
"Aku tidak mau ikut bersama kak Maurice,pa. Aku mau berangkat bersama Damian." Ucap Axyra.
"Damian sudah berangkat duluan, Axyra." Ucap Zion.
"Anak anjing ehh maksudnya kenapa dia meninggalkan ku begitu saja,semoga saja dia jatuh dari motor karena sudah meninggalkan ku." Ucap Axyra.
Zion menghela nafasnya mendengar ucapan Axyra dan dia sedikit terkejut mendengar anaknya mengumpat padahal biasanya gadis itu tidak pernah mengumpat, sedangkan Maurice hanya menatap datar melihat Axyra.
"Baiklah kalau begitu ayo antar aku ke sekolah,kak Maurice. Pa,anak cantik mu berangkat sekolah." Ucap Axyra menarik tangan Maurice.
Zion terkejut melihat Axyra menarik tangan Maurice karena dia tahu bahwa Maurice tidak suka di sentuh, sedangkan Maurice hanya diam saja.
Tidak lama kemudian Axyra dan Maurice sudah di dalam mobil, Maurice menghidupkan mobilnya dan meninggalkan tempat itu. Selama dalam perjalanan menuju ke Lamont High School, Axyra dan Maurice tidak saling berbicara.
"Saya ingin membuat tawaran untuk mu." Ucap Maurice.
"Aku tidak mengerti apa maksud mu." Ucap Axyra.
"Jangan pura-pura tidak tahu,nona Axyra. Saya tahu kalau kamu mencoba untuk menghindari masalah kemarin malam." Ucap Maurice.
"Tidak." Ucap Axyra gugup.
Maurice menghentikan mobilnya dan dia menatap kearah Axyra, sedangkan Axyra sudah tampak begitu ketakutan melihat pria itu.
"Jadi nona Axyra, terima tawaran saya atau nyawa mu melayang?" Ucap Maurice datar dan dingin menatap Axyra.
Axyra menelan ludah nya secara paksa karena dia benar-benar sangat ketakutan melihat Maurice,dia bergemetar dan mau mengeluarkan air matanya. Sebelum-sebelumnya dia tidak pernah seperti ini.
"Jadi nona Axyra." Ucap Maurice mendekatkan wajahnya ke wajah Axyra sehingga dia bisa merasakan nafas berat pria itu.
"Tawaran saya adalah temani saya ke acara ulang tahun rekan bisnis saya malam ini sebagai kekasih saya." Lanjutnya.
"Tapi aku." Ucap Axyra.
"Sssh..."
Maurice meletakkan jari telunjuknya di mulut Axyra agar gadis itu diam dan menerima tawarannya.
"Terima saja tawaran saya dan saya tidak menerima penolakan dari mu." Ucap Maurice.
"Baiklah aku terima." Ucap Axyra terpaksa menerima tawaran Maurice.
"Kalau begitu kamu akan ijin tidak masuk hari ini,saya juga sudah membicarakan hal ini kepada papa mu tapi saya tidak memberitahu kepada nya kalau kamu melihat saya membunuh seseorang tadi malam karena mereka tidak berhak tahu." Ucap Maurice.
"Hanya kamu satu-satunya yang tahu kalau saya membunuh orang tadi malam, jadi jangan berani memberitahu hal ini kepada keluarga mu atau keluarga mu akan meninggal dunia kalau kamu sampai memberitahu kejadian kemarin malam." Lanjutnya.
"Aku berjanji tidak akan memberitahu hal ini kepada keluarga ku." Ucap Axyra takut-takut.
"Good girl, sekarang kamu akan ikut bersama saya ke perusahaan. Saya sudah mengabarkan kepada kepala sekolah kalau kamu tidak masuk hari ini karena urusan pribadi." Ucap Maurice.
Maurice menghidupkan mobilnya dan meninggalkan tempat itu, sedangkan Axyra masih terdiam. Dia tidak yakin apakah dia sudah yakin dengan keputusannya untuk menerima tawaran Maurice.
'apakah ini karma ku yang suka menggoda para laki-laki? sehingga aku harus berurusan dengan pria kejam ini.' batin Axyra.
"Saya sudah menyuruh asisten pribadi saya untuk membeli pakaian untuk mu, jadi kamu tidak perlu memakai seragam sekolah." Ucap Maurice.
Maurice sudah mengirim pesan kepada tangan kanannya yakni Carel Xavier untuk membeli pakaian untuk Axyra, sedangkan Axyra hanya mengangguk kepalanya saja.
"Good girl." Ucap Maurice sedikit tersenyum melihat Axyra.
"Aku tidak tahu kalau papa semudah itu setuju dengan mu untuk mengijinkan aku tidak masuk sekolah hari ini." Ucap Axyra.
"Karena saya dan ayahmu rekan bisnis,nona Axyra." Ucap Maurice.
"Jangan panggil aku nona Axyra, cukup panggil aku Axyra saja." Ucap Axyra.
"Hm." Gumam Maurice.
Axyra menyandarkan kepalanya di bahu Maurice, sedangkan Maurice fokus mengemudi mobil karena dia tidak terlalu peduli dengan gadis yang di sampingnya.
TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI KAKAK MALE LEAD
FanficGracie Louisa Madison adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar,suka merayu pria tampan,bad girl,suka membuat ulah,suka kabur dari rumah,dan suka ikut tawuran antar geng motor. meskipun begitu gracie adalah gadis yang baik dan suka menolong o...