Di Lamont High School...
Bel istirahat pun berbunyi, terlihat semua murid keluar dari kelasnya masing-masing. Vera menuju ke kelas 12 IPS 1 untuk mengajak Axyra pergi ke kantin sama-sama,tidak lama kemudian dia tiba di sana.
"Permisi kak,kak Axyra nya ada?" Tanya Vera.
"Axyra tidak masuk hari ini,dia ijin. kata kepala sekolah sih si Axyra ada urusan penting makanya dia tidak masuk." Ucap Abigail.
"Benarkah?" Ucap Vera.
"Iya, Vera." Ucap Abigail.
"Kalau begitu aku permisi dulu." Ucap Vera.
Vera menuju ke kelas Damian, mereka berdua tidak satu kelas. Vera kelas 11 IPS 2 sedangkan Damian kelas 11 IPA 1, tidak lama kemudian gadis itu tiba di kelas tunangannya.
"Damian." Ucap Vera menghampiri Damian.
Damian berhenti berbicara dengan keempat sahabatnya,pria itu menatap kearah Vera sang tunangannya.
"Ada apa?" Ucap Damian.
"Kenapa kak Axyra tidak masuk sekolah? urusan penting apa sehingga kak Axyra tidak masuk?" Ucap Vera.
"Kak Axyra tidak masuk sekolah?" Ucap Damian terkejut mendengar ucapan Vera.
"Kamu tidak tahu?" Ucap Vera.
"Aku tidak tahu soalnya aku berangkat dulu dan aku tidak menunggunya karena papa ku menyuruhku berangkat dulu, katanya ada seseorang yang mau mengantar kak Axyra ke sekolah." Ucap Damian.
"Apa jangan-jangan kak Axyra di culik." Ucap Vera.
"Tidak mungkin,Vera." Ucap Damian.
"Kalian sedang membicarakan apa?" Ucap Bianca tiba-tiba menghampiri mereka.
"Bukan urusanmu." Ucap Vera sinis.
"Vera,kenapa kamu selalu sinis pada ku?" Ucap Bianca.
"Damian,coba kamu hubungi kak Axyra." Ucap Vera tidak mempedulikan keberadaan Bianca.
"Kamu tidak bawa ponsel ke sekolah?" Tanya Damian.
"Kelas kami besok baru boleh bawa ponsel ke sekolah." Ucap Vera.
"Baiklah." Ucap Damian.
Semua orang yang berada di sana sedikit terkejut melihat perlakuan Damian kepada Vera,dia tampak begitu hangat kepada gadis itu.
Damian mengambil ponselnya dan dia menelpon Axyra, beberapa saat kemudian telponnya pun di angkat.
"Ya halo,ini Axyra gadis manis dan imut." Ucap Axyra di sebrang sana.
"Kak Axyra di mana?" Ucap Vera sedikit khawatir.
"Aku bersama kakak mu si Maurice." Ucap Axyra yang tidak mempedulikan tatapan tajam Maurice.
"Kok bisa?" Ucap Vera.
"Ya bisa." Ucap Axyra.
"Jadi kak Axyra tidak masuk sekolah karena bersama kak Maurice?" Ucap Vera.
"Iya." Ucap Axyra.
"Kenapa kak Axyra tidak bilang kalau tidak masuk sekolah?" Tanya Damian.
"Lupa tadi,kalau begitu sudah dulu ya telponnya." Ucap Axyra.
Tut...
Axyra memutuskan telepon sepihak dengan Damian, Vera pun sedikit lega dan bingung.
⭐⭐⭐⭐⭐
Di Levine Company...
Axyra baru selesai menelpon Damian, gadis itu tampak begitu bosan karena dia tidak melakukan apa-apa selain duduk diam.
"Kak Maurice." Ucap Axyra menghampiri Maurice yang masih sibuk dengan berkas-berkas di atas meja kerjanya.
Namun sayangnya pria itu tidak mempedulikan Axyra,dia tampak begitu fokus dengan pekerjaannya.
"Aku bosan." Ucap Axyra.
"Saya masih sibuk." Ucap Maurice.
"Sebenarnya apa alasan kak Maurice mengajak ku ke sini? apalagi di sini aku seperti sebuah pajangan saja." Ucap Axyra.
"Menemani saya bekerja." Ucap Maurice datar.
"Tapi aku bosan karena aku tidak melakukan apa-apa." Ucap Axyra kesal dengan Maurice,dia ingin sekali memukul kepala pria itu tapi dia masih sayang nyawa.
"Cukup duduk di sofa saja kalau kamu bosan." Ucap Maurice.
"Aku juga bosan duduk." Ucap Axyra.
"Kalau begitu kamu beristirahatlah di ruang istirahat pribadi saya,di sana ada televisi. Jadi kamu tidak akan bosan lagi." Ucap Maurice.
"Benarkah? terima kasih,kak Maurice." Ucap Axyra tidak sadar memeluk Maurice karena dia begitu sangat senang.
Maurice tidak mempedulikan Axyra memeluknya karena pelukan gadis itu cukup hangat dan nyaman.
"Eh maaf,kak Maurice." Ucap Axyra melepaskan pelukannya dari Maurice,dia sedikit malu.
"Tidak apa-apa." Ucap Maurice.
"Kalau begitu aku permisi dulu." Ucap Axyra.
Axyra masuk ke ruang istirahat pribadi Maurice, ruangan itu cukup luas dan nyaman. Bahkan di sana ada tempat tidur yang cukup besar,kamar mandi pribadi, telivisi,dan masih banyak lagi.
"Baiklah ayo kita menonton untuk membuang rasa bosan." Monolog Axyra.
Axyra menyalakan televisi dan menonton film hantu, gadis itu duduk di sofa. Dia tampak begitu fokus menonton film hantu, sesekali dia berteriak dan menutup matanya saat hantu tiba-tiba muncul.
Cklek
Maurice masuk ke ruang istirahat pribadinya,dia melihat Axyra sedang menutup matanya dengan kedua tangannya. Setelah itu dia menatap kearah telivisi yang menayangkan film hantu.
"Kamu takut?" Ucap Maurice datar.
"Aku tidak takut." Ucap Axyra kembali menonton film hantu dan pura-pura tidak takut.
"Benarkah?" Ucap Maurice duduk di samping Axyra.
"Benar,aku tidak takut." Ucap Axyra.
Tiba-tiba hantu muncul di layar televisi, Axyra langsung membenamkan wajahnya di dada bidang Maurice karena dia benar-benar sangat takut.
"Itu hanya film saja." Ucap Maurice menenangkan Axyra yang ketakutan,dia mengelus rambut gadis itu dengan lembut.
"Tapi hantunya seram." Ucap Axyra.
"Ini hanya karya fiksi saja, Axyra. Bukannya tadi kamu tidak takut?" Ucap Maurice.
Axyra langsung menarik dirinya dan sedikit malu, diam-diam Maurice tersenyum tipis melihat gadis di sampingnya karena sangat lucu dan imut saat ketakutan bahkan sedang malu.
TBC...
Sepertinya Maurice mulai suka sama Axyra.
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
Yang silent reader tolong vote dan coment book kakak kalau kalian tidak mau coment kalian boleh vote saja, karena vote dan coment juga sangat penting bagi kakak agar kakak bisa lebih semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI KAKAK MALE LEAD
Fiksi PenggemarGracie Louisa Madison adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar,suka merayu pria tampan,bad girl,suka membuat ulah,suka kabur dari rumah,dan suka ikut tawuran antar geng motor. meskipun begitu gracie adalah gadis yang baik dan suka menolong o...