Malam harinya...
Axyra sekarang belajar di kamarnya,dia belajar dengan begitu fokus dan tenang. Tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk dari luar dengan terpaksa gadis itu beranjak dari kursinya,lalu dia membuka pintu kamarnya.
Cklek
Axyra menatap Zoey dan Zion yang berdiri di pintu kamarnya,gadis itu penasaran kenapa kedua orang tuanya di depan pintu kamarnya.
"Apakah papa dan mama mengganggu mu?" Tanya Zoey.
"Iya,kalian berdua mengganggu ku yang sedang belajar." Ucap Axyra.
"Baguslah kalau kamu belajar, karena papa ingin kamu mendapatkan nilai yang sempurna. Papa tidak mau nilai kamu rendah karena kamu adalah anak pertama keluarga Lamont dan kamu harus membanggakan keluarga kita." Ucap Zion.
"Yang di katakan oleh papa mu itu benar, Axyra. Kamu harus mendapatkan nilai sempurna." Ucap Zoey.
Axyra memutar bola mata malasnya mendengar ucapan Zion dan Zoey, karena dia tidak suka di tuntut seperti ini. Ingin sekali dia memukul kepala kedua orang tuanya namun dia takut terkena azab.
"Aku bukan robot seperti yang kalian suruh-suruh,aku manusia. Jujur aku capek di tuntut harus mendapatkan nilai sempurna,masih syukur-syukur aku mendapatkan nilai terbaik. Pa,ma, please jangan menuntut aku mendapatkan nilai sempurna. Aku tahu kalau aku anak pertama di keluarga untuk membanggakan keluarga ini yang harus sempurna,tapi di pundak ku ini sudah banyak beban yang aku tanggung." Ucap Axyra sambil memegang pundaknya sendiri.
"Semua manusia tidak ada yang sempurna, pasti selalu ada kekurangan. Untung saja aku tidak stress karena di tuntut belajar." Lanjutnya.
Zion dan Zoey terdiam mendengar ucapan Axyra, mereka berdua tidak menyangka bahwa anak mereka begitu banyak menanggung beban di pundaknya. Mereka berdua benar-benar merasa bersalah atas perlakuan mereka selama ini kepada Axyra yang selalu mereka tuntut untuk mendapatkan nilai yang sempurna selama sekolah.
"Axyra." Ucap Zoey.
"Kalau kalian hanya membicarakan hal itu, silahkan pergi dari sini. Jalannya sudah tersedia,aku harus fokus belajar karena minggu depan kelas 12 tryout 1." Ucap Axyra.
Axyra menutup pintu dan mengunci kamarnya, karena dia tidak mau di ganggu saat dia sedang belajar. Sedangkan Zion dan Zoey masih berada di depan pintu kamarnya.
"Mas,aku sudah gagal menjadi seorang ibu." Ucap Zoey sedih.
"Aku juga sudah gagal menjadi seorang ayah, Zoey. Bagaimana kita memperbaiki hubungan kita dengan Axyra?" Ucap Zion.
"Iya,mas." Ucap Zoey.
"Apalagi Axyra terlihat tidak terlalu membenci kita,namun kita harus memperbaiki hubungan dengan Axyra." Ucap Zion.
"Iya,mas." Ucap Zoey.
"Ayo kita beristirahat." Ucap Zion.
"Iya,mas. Apalagi besok aku harus bangun pagi untuk membuat sarapan." Ucap Zoey.
"Iya, sayang." Ucap Zion.
Zion dan Zoey meninggalkan tempat itu, sedangkan Axyra fokus belajar di kamarnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, gadis tersebut langsung mengangkat video call dari Maurice.
"Kamu sedang belajar,mi amor?" Tanya Maurice yang berada di ruang kerja pribadinya.
"Iya,kak Maurice." Ucap Axyra.
"Jangan panggil aku kak Maurice lagi,kan kita berdua sudah berpacaran. Bagaimana kamu panggil aku sayang." Ucap Maurice.
"Iya,kak eh maksudnya sayang." Ucap Axyra gugup.
"Tidak apa-apa,mi amor. Mulai dari sekarang kamu hanya boleh memanggil ku sayang,oke." Ucap Maurice.
"Iya, sayang." Ucap Axyra gugup.
"Mau ku temani belajar nya?" Tanya Maurice.
"Mau." Ucap Axyra.
"Belajar dengan baik ya." Ucap Maurice.
Axyra mengangguk kepalanya dan dia kembali belajar matematika karena dia sedikit lemah di bidang matematika, apalagi mata pelajaran itu musuh bebuyutannya sejak masih SMP.
"Mi amor, apakah kamu tahu kenapa Vera dan Damian putus?" Tanya Maurice.
"Aku tidak tahu apa-apa,sayang." Ucap Axyra sambil menggeleng kepalanya.
"Jangan pura-pura tidak tahu,mi amor. Jujur saja pada ku,aku tidak akan marah mendengar penjelasan dari mu." Ucap Maurice.
"Jadi begini,aku dan Vera berencana ingin membongkar kebusukan Bianca karena gadis itu terus mendekati Damian. Jadi aku menyarankan rencana ini pada Vera dan dia pun setuju." Ucap Axyra gugup sambil meremas ujung bajunya.
"Jadi begitu ya." Ucap Maurice.
"Iya, sayang." Ucap Axyra sambil menunduk kepalanya.
"Jangan menunduk kepala mu seperti itu,tatap mata ku. Aku tidak marah pada mu,aku suka rencana mu ini." Ucap Maurice.
"Benarkah?" Ucap Axyra menatap Maurice.
"Iya,mi amor. Aku sangat beruntung memiliki calon istri seperti mu." Ucap Maurice.
Kedua pipi Axyra mendengar ucapan Maurice, sedangkan pria itu sendiri terkekeh melihat gadisnya. Ingin sekali dia mencubit pipi kekasihnya dan menciumnya karena Axyra tampak begitu menggemaskan di matanya.
"Jangan menggodaku seperti itu." Ucap Axyra sambil mengembungkan kedua pipinya.
"Aww mi amor,kamu sangat menggemaskan seperti itu. Aku ingin sekali menemui mu dan mencubit pipi mu,tapi sayangnya aku tidak bisa menemuimu karena aku sedikit sibuk malam ini." Ucap Maurice.
"Ya sudah kalau begitu sudah dulu ya video call nya,aku tidak mau mengganggu mu. Apalagi aku juga harus belajar." Ucap Axyra.
"Iya,mi amor." Ucap Maurice.
"Good night." Ucap Axyra.
"Good night too,mi amor." Ucap Maurice.
Axyra menutup video call dengan Maurice,gadis itu kembali melanjutkan belajar matematika.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI KAKAK MALE LEAD
FanfictionGracie Louisa Madison adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar,suka merayu pria tampan,bad girl,suka membuat ulah,suka kabur dari rumah,dan suka ikut tawuran antar geng motor. meskipun begitu gracie adalah gadis yang baik dan suka menolong o...