16

36.2K 2.5K 26
                                    

Sore harinya...

Axyra sedang berjalan di pinggir pantai, Maurice mengikutinya dari belakang. Angin sepoi-sepoi menerpa mereka berdua,tanpa mereka berdua sadari bahwa Damian dan Vera mengikuti mereka diam-diam dari belakang.

"Jangan terlalu jauh." Ucap Maurice datar.

"Iya,kak Maurice." Ucap Axyra sambil tersenyum tipis.

Axyra bermain air di tepi pantai dan Maurice hanya menatap datar saja tapi sebenarnya dia ingin bermain air bersama gadis itu.

"Jangan lama-lama." Ucap Maurice datar.

"Sebentar lagi,kak Maurice. Aku ingin melihat matahari terbenam di sini." Ucap Axyra menatap kearah Maurice.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Maurice menghela nafasnya.

Vera dan Damian berada tidak jauh dari sana, mereka berdua melihat Maurice sedang menatap Axyra sedang bermain air.

"Kau lihat, Damian. Sepertinya kak Maurice menyukai kak Axyra." Ucap Vera.

"Ini sulit untuk di percaya kalau kak Maurice menyukai kak Axyra." Ucap Damian.

"Aku sangat senang kak Maurice bisa sedikit berubah." Ucap Vera menyandarkan kepalanya di pundak Damian.

Damian mengelus rambut Vera dengan lembut,dia melihat kakak perempuannya sedang berbincang-bincang dengan Maurice.

15 menit kemudian...

Axyra duduk di pantai karena dia lelah bermain dengan air, Maurice duduk di samping gadis itu. Dia menyandarkan kepala Axyra di dada bidangnya.

"Apa masih lama matahari nya terbenam?" Tanya Axyra menatap kearah Maurice.

"Tidak lama lagi, bersabarlah." Ucap Maurice sambil mengelus rambut Axyra dengan lembut.

"Lihat matahari sudah terbenam."lanjutnya menunjuk ke arah matahari yang terbenam.

"Woah indahnya." Ucap Axyra menatap kearah matahari terbenam.

"Mau foto?" Tanya Maurice.

"Iya,aku mau." Ucap Axyra.

Maurice mengambil ponselnya dan dia memotret Axyra, setelah itu dia menunjukkan gambar kepada gadis tersebut.

"Bagaimana?" Tanya Maurice.

"Aku suka, nanti kirim ya." Ucap Axyra.

"Hm." Gumam Maurice.

Terlihat Ergino menghampiri mereka berdua sedangkan Damian dan Vera sudah kembali ke villa, sebenarnya Ergino tidak mau mengganggu kencan Maurice dan Axyra.

"Kak Maurice, Axyra,mama dan papa menyuruh kalian berdua kembali ke villa." Ucap Ergino.

"Sebentar lagi kami akan pulang." Ucap Maurice datar.

'bilang saja mau berduaan lama-lama dengan Axyra.' Batin Ergino.

Ergino meninggalkan tempat itu, sedangkan Maurice dan Axyra masih menatap kearah matahari yang terbenam.

"Ayo kita kembali ke villa,kak Maurice." Ucap Axyra langsung berdiri.

"Tunggu sebentar lagi, duduklah lagi. Nikmati pemandangannya." Ucap Maurice.

"Tapi tante,om,dan lain sudah menunggu kita." Ucap Axyra.

"Tunggu sebentar lagi, Axyra." Ucap Maurice.

Maurice menarik tangan Axyra sehingga membuat gadis itu terjatuh ke pangkuan pria tersebut, jantung Axyra berdetak kencang dari sebelumnya.

"Kak Maurice." Ucap Axyra menatap Maurice.

"Biarkan seperti ini dulu." Ucap Maurice.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di villa...

Ergino tiba di villa,dia melihat kedua orangtuanya dan Vera juga Damian berada di ruang santai. Mereka menatap kearah nya.

"Di mana Maurice dan Axyra?" Tanya Agatha.

"Mereka berdua sedang berkencan,ma. Apalagi tadi ya,ma. Axyra menyandarkan kepalanya di dada bidang kak Maurice, bahkan kak Maurice mengelus rambut si Axyra." Ucap Ergino.

"Benarkah?" Ucap Agatha.

"Iya,ma. Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri." Ucap Ergino.

"Kalian sedang membicarakan apa?" Ucap Maurice tiba di villa bersama Axyra, mereka berdua saling bergandengan tangan.

"Tidak ada, Maurice." Ucap Agatha.

"Maurice, ikut papa sebentar. Ada yang ingin papa bicarakan dengan mu." Ucap Gavriel.

Maurice dan Gavriel meninggalkan tempat itu, sedangkan Axyra duduk di samping Agatha.

"Bagaimana kencan mu dengan Maurice, Axyra?" Ucap Agatha.

"Kencan?tidak kok,tante. Aku dan kak Maurice tidak berkencan." Ucap Axyra sambil tersenyum canggung.

'tidak mungkin aku dan kak Maurice berkencan, apalagi dia yang selalu memaksa ku untuk selalu bersamanya.' Batin Axyra.

"Lalu kenapa kalian berdua pergi ke pantai berduaan kalau bukan untuk berkencan?tante tahu kalau kalian berdua itu sedang berkencan." Ucap Agatha.

"Kami berdua tidak berkencan kok,tante." Ucap Axyra.

"Lalu kenapa kamu menyandarkan kepala mu di dada bidang Maurice dan kenapa Maurice mengelus rambut mu?" Ucap Agatha.

"Itu anu...itu tidak ada kok,tante." Ucap Axyra sambil tersenyum tipis.

'Siapa yang memberitahu soal itu kepada tante?aku benar-benar sangat malu.' Batin Axyra.

"Jangan berbohong pada tante, Axyra. Tante tidak marah kok, malahan tante sangat senang kalau kamu berkencan dengan anak tertua tante itu." Ucap Agatha.

"Maksud tante?" Ucap Axyra.

"Tante ingin kamu menjadi pasangan hidup Maurice, Axyra. Hanya kamu satu-satunya gadis yang sesuai dengan kriteria calon menantu keluarga Stetson, apalagi tampaknya Maurice sedikit berubah saat bersamamu. Dulu dia pria yang ramah dan baik,tapi saat Olivia ketahuan hanya menginginkan uang nya saja. Maurice berubah menjadi pria yang dingin dengan semua orang bahkan dia tidak percaya dengan cinta." Ucap Agatha.

'tapi di dalam novel tidak pernah tertulis hal seperti ini, mungkin alurnya sudah berubah atau ini benar-benar kehidupan yang nyata? kepala ku menjadi pusing memikirkannya.' Batin Axyra.

TBC...

MENJADI KAKAK MALE LEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang