Axyra satu mobil dengan Maurice atas paksaan dari Agatha,mereka berdua tidak saling berbicara satu sama lain, sesekali Axyra menatap Maurice yang fokus mengemudi mobil.
"Ada apa?" Tanya Maurice tanpa menatap kearah Axyra.
"Tidak ada." Ucap Axyra.
Tidak lama kemudian mereka tiba di pantai milik keluarga Stetson, terlihat sebuah villa besar dan mewah di pinggir pantai. Axyra dan Maurice keluar dari mobil, Agatha tampak begitu bahagia melihat Maurice bersama Axyra.
'mereka berdua sangat serasi sekali.' Batin Agatha.
"Sayang, kamu kenapa?" Ucap Gavriel menatap istrinya yang menatap kearah Maurice dan Axyra.
"Mereka berdua sangat serasi,bukan?" Ucap Agatha.
"Sayang, jangan bilang kalau kamu." Ucap Gavriel.
"Iya,aku berniat ingin mendekatkan mereka berdua." Ucap Agatha.
"Tapi sayang." Ucap Gavriel.
"Apa kamu mau lihat anak kita terus lajang?aku ingin punya cucu,mas. Seharusnya kamu mendukung aku." Ucap Agatha.
"Baiklah, aku mendukung kamu." Ucap Gavriel pasrah karena dia takut melihat istrinya marah besar kalau tidak di turuti.
"Bagus,itu baru suamiku." Ucap Agatha.
'aku tidak tahu apa reaksi Maurice kalau mendengar hal ini.' Batin Gavriel.
Damian dan Vera berkencan di pinggir pantai, sedangkan Ergino sudah masuk ke dalam villa.
"Kalian berdua ayo masuk ke villa." Ucap Agatha menatap kearah Axyra dan Maurice.
"Iya,tante/ma." Ucap Axyra dan Maurice bersamaan.
"Ehh."
Axyra tersenyum canggung sedangkan Maurice hanya biasa saja, Agatha tersenyum tipis melihat Maurice dan Axyra berbicara bersamaan.
Axyra masuk ke villa tapi tiba-tiba Maurice memegang tangan gadis itu sehingga dia menatap kearah pria tersebut.
"Nanti kamu tersesat jadi saya pegang tangan kamu." Ucap Maurice.
"Tapi kak Maurice." Ucap Axyra.
"Tidak terima penolakan." Ucap Maurice.
Maurice memegang tangan Axyra,pria itu membawa gadis tersebut masuk ke dalam villa. Agatha tampak begitu bahagia melihat Maurice sedikit berubah dari biasanya.
"Kau lihat itu,mas. Maurice sepertinya menerima keberadaan Axyra." Ucap Agatha.
"Hm." Gumam Gavriel.
'Itu bukan seperti Maurice biasanya.' Batin Gavriel.
⭐⭐⭐⭐⭐
Maurice mengajak Axyra berkeliling di villa, Ergino diam-diam mengikuti mereka berdua karena dia penasaran Maurice dan Axyra.
"Tempatnya indah sekali." Ucap Axyra.
"Kamu suka?" Tanya Maurice.
"Iya,aku suka." Ucap Axyra sambil mengangguk kepalanya.
"Kalau saya banyak pikiran,saya selalu datang ke sini untuk menenangkan pikiran saya." Ucap Maurice.
"Benarkah?" Ucap Axyra menatap kearah Maurice.
"Iya, Axyra." Ucap Maurice.
"Kak Maurice,aku ingin bertanya sesuatu padamu. Apakah boleh?" Ucap Axyra.
"Tanyakan saja." Ucap Maurice.
"Apa kak Maurice tidak memiliki kekasih?" Ucap Axyra hati-hati.
"Saya sudah putus dengan kekasih saya, namanya Olivia. Dia hanya menginginkan uang saya saja bukan hati saya." Ucap Maurice datar.
"Ooo seperti itu." Ucap Axyra.
"Memangnya kenapa kamu bertanya hal itu?kamu suka saya?" Ucap Maurice menatap kearah Axyra.
Axyra menjadi sedikit gugup mendengar ucapan Maurice, jantungnya berdegup kencang. Maurice memegang dagu gadis itu dan menatapnya sehingga membuat Axyra semakin tambah gugup.
"Kenapa emm...kak Maurice menatap ku seperti itu?" Ucap Axyra gugup.
"Kenapa kamu gugup?" Ucap Maurice.
"Aku tidak gugup." Ucap Axyra.
"Saya tahu kalau kamu sedang gugup,dan kamu tampak begitu lucu saat terlihat gugup." Ucap Maurice tersenyum tipis.
Axyra sedikit terpesona melihat Maurice tersenyum meskipun hanya tersenyum tipis saja, sedangkan Ergino benar-benar terkejut melihat perubahan Maurice.
'apakah itu benar-benar kak Maurice?kenapa dia berbeda?' Batin Ergino.
Ergino terus memantau Maurice yang sedang berduaan dengan Axyra di sana,dia tidak menyadari bahwa Maurice tahu bahwa dirinya sedang di pantau oleh adiknya. Namun dia tidak mempedulikan Ergino yang memantaunya bersama Axyra, karena sekarang dia ingin bersama gadis itu.
Maurice tiba-tiba memeluk Axyra, karena dia merasa sangat nyaman dan tenang saat bersama gadis itu. Sedangkan Axyra langsung terdiam seketika karena di peluk tiba-tiba oleh Maurice.
"Biarkan seperti ini." Ucap Maurice.
Tanpa mereka berdua sadari bahwa Agatha, Gavriel, Vera,dan Damian melihat dari jauh. Damian terkejut melihat Maurice memeluk Axyra, Agatha dan Vera tampak begitu bahagia, sedangkan Gavriel hanya tersenyum tipis saja.
"Mereka berdua benar-benar sangat cocok sekali,aku tidak sabar untuk menikahkan mereka berdua." Ucap Agatha.
"Ma." Ucap Damian menatap kearah Agatha.
"Rahasiakan ini dulu dari keluarga mu." Ucap Agatha.
"Iya,ma." Ucap Damian.
"Bagus, sekarang mari kita lihat mereka berpelukan." Ucap Agatha.
"Aku juga ingin seperti itu, Damian." Ucap Vera menatap kearah Damian.
"Kemarilah." Ucap Damian.
Vera menghampiri Damian lalu pria itu langsung memeluk tunangannya, sedangkan Gavriel memeluk Agatha. Mereka masih setia menatap Maurice dan Axyra berpelukan.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI KAKAK MALE LEAD
FanfictionGracie Louisa Madison adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar,suka merayu pria tampan,bad girl,suka membuat ulah,suka kabur dari rumah,dan suka ikut tawuran antar geng motor. meskipun begitu gracie adalah gadis yang baik dan suka menolong o...