"ih bang Linggar itu bagiannya Ara"ucap Ara menatap Linggar marah karena mengambil slice pizza-nya
"ya Allah raa, trus bagian gue yang mana?"tanya Linggar
"yang ini"tunjuk Ara pada slice pizza yang topping sosisnya tidak terlalu banyak
"apa bedanya coba"ucap Arki
"beda tauk, toping bagian Ara sosisnya banyak"jawab Ara
"dih ga adil banget"protes Linggar
"suka suka Ara ih"balas Ara kesal kemudian mengambil slice pizza itu dan memakannya di atas ranjang Steffy yang sedang berbaring
mereka yang menyaksikan drama tersebut hanya diam, Linggar dan Ara memang tidak pernah satu tujuan
"tefy mau Ara pijitin ga"ucap Ara menatap Steffy setelah selesai memakan pizza nya
Gibran menghampiri Ara membawa tisu basah dan mengelap tangan serta bibir nya kemudian kembali ke sofa bermain game, Ara yang diperlakukan seperti itu hanya diam patuh, sementara yang lain menyaksikan kejadian tersebut ingin berteriak kencang terlebih Steffy dan Citra
"tefy kok ga jawab Ara?"tanya Ara kembali
"eh ga usah ra, gue gpp kok, lo ikut rebahan aja di samping gue"ucap Steffy yang di angguki Ara
di dalam rumah Steffy hanya ada pembantu dan satpam rumah nya, orang tua Steffy sibuk bekerja, Steffy termasuk anak yang kurang kasih sayang karna orang tuanya yang gila pekerjaan, sejak kecil Steffy di rawat pembantu rumah nya
Kebetulan di kamar Steffy ada PS5, jadilah Andra dan Arki memainkannya,Linggar dan Citra sibuk dengan cemilan nya serta Gibran dan Bara sibuk dengan ponselnya, berbeda dengan Arka yang meskipun terlihat bermain ponsel namun diam diam memperhatikan Steffy juga
beberapa menit hening tidak ada suara bising Ara yang membuat mereka tersadar
"tumben bocil diem"sahut Linggar
"tidur"ucap Steffy setelah melihat Ara memejamkan matanya
Arka berdiri ingin melihat Ara yang tidur, sedangkan Steffy ingin beranjak untuk mengambil kan selimut untuk Ara, namun dua langkah berjalan Steffy sedikit sempoyongan karna tiba tiba pusing hingga hampir terjatuh, dengan sigap Arka langsung menyambut tubuh Steffy dengan tidak langsung tampak seperti hampir memeluk
pergerakan Steffy dan Arka tidak luput dari pandangan mereka yang ada di dalam ruangan itu, beberapa detik sempat berpandangan namun dipecah oleh Steffy yang sadar duluan
"eh maaf kak"ucap Steffy kikuk
"kemana?, gue bantu"ucap Arka
"em mau ngambil selimut buat Ara"ucap Steffy
"gue aja yang ambilin, lo tiduran lagi gih, di lemari kan"ucap Citra yang sudah berdiri
Steffy pun mengangguk kemudian berjalan ke tempat tidur
"gue bantu"ucap Arka tiba tiba kemudian membantu Steffy berjalan
"M-makasih kak"ucap Steffy sedikit gugup saat ia sudah di atas tempat tidur nya. Arka hanya mengangguk kemudian duduk kembali di tempat nya tadi, niatnya ingin melihat Ara jadi tidak jadi
"eumm ada aroma couple kedua nih"ucap Andra jahil
"kalo gue sih yes"ucap Arki yang mengerti maksud Andra
"langsung di yes in sama adiknya"ucap Linggar terkekeh, Citra ikut terkekeh, sementara Bara dan Gibran hanya tersenyum tipis
Arka yang di sindir tidak mengubah ekspresi datarnya walaupun hatinya sedikit terenyuh saat bertatap muka dengan Steffy tadi, lain hal nya dengan Steffy yang sudah salting dan gugup namun ia berusaha tetap terlihat biasa saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...