"pah, kapan Ara bisa sekolah?"tanya Ara pada papanya Damar
mereka ber 5 sedang berkumpul di ruang keluarga menonton tv bersama dengan Arka dan Arki yang rebahan di karpet sedangkan papa Damar dan Arya duduk bersandar di sofa, Ara pun ikut berbaring di karpet dengan bantalan tangan Arka di kepalanya.
"memang kamu udah sehat?"tanya Arya pada Ara
"udah kok, ga pusing lagi"jawab Ara mendongakkan kepalanya menatap Arya
Arki yang mendengar jawaban Ara segera mengecek suhu di jidat Ara
"masih anget pah,bg"ucap Arki
"ihh Ara udah sehat bg"Ara menatap Arki dengan kesal
Arka pun ikut mengecek suhu di jidat Ara
"Arki bener,kamu masih anget"ucap Arka pada Ara dengan lembut sambil mengusap rambut gadis itu
"kamu sekolah nya Minggu depan aja ya"ucap papa Damar menatap Ara
"ihh lama banget dong, bisa mati kebosanan Ara dirumah"ucap Ara sambil mengerucutkan bibirnya kesal
"jangan membantah Ara, daripada tidak sekolah sama sekali"ucap Arya namun dengan nada yang masih tenang
"iya deh iyaa"Ara mengalah daripada ia tidak sekolah dengan artian harus homeschooling
****
setelah beberapa hari kemudian dan hari ini tepat di hari minggu, Ara benar benar sudah sangat bosan.Arya dan papanya sedang keluar kota kemarin mengurus perusahaan nya disana sedangkan Arka dan Arki masih tidur karena sekarang juga masih pagi menjelang siang
"Ara bosen bangetttt"gerutu Ara di ruang keluarga sendirian
Ara pun naik ke atas menuju kamar Arki, ia akan menjahili Abang terakhirnya itu.
brakk
Ara membuka pintu dengan tidak santai nya namun sang Abang terlihat tak terganggu sama sekali, ia pun segera naik ke atas ranjang melompat lompat disana.
"arghh Araa itu lo kan"ucap Arki yang terganggu namun masih menutup matanya, ia sudah tau pelakunya pasti Ara, siapa lagi kalo bukan dia di rumah ini sang perusuh
"hehe, bg ayo bangun yukkk"Ara menarik tangan Arki agar bangun namun tak membuat Arki bergerak sedikit pun
"aduh Abang berat banget sii"tarik Ara sekuat tenaganya yang masih tak membuahkan hasil, namun ia tak menyerah
"abanggg"
"abanggggg ayooo"
"Ara bosen tauk ihh"
"hiks.."
suara tangisan Ara terdengar, Arki segera membuka matanya dan melihat Ara yang menelungkup kan wajahnya
"kok lo nangis, aduh mampus gue di depan Arka"panik Arki langsung bangun melihat Ara
"iya iya ini gue udah bangun Ra, jangan nangis dong"ucap Arki mengambil alih tubuh Ara agar bisa di peluk olehnya
"baaaa, hahah Abang kena tipu"Ara mengadahkan wajahnya dengan tertawa karna sudah mengerjai abangnya
"dasar lo yaaa"geram Arki pada Ara
Ara yang melihat Arki akan segera mengamuk berlari ke kamar Arka disusul oleh Arki yang berlari juga
"huwaaa tolonggg ada naga jelek ngamuk"teriak Ara menggema di lantai 2 tersebut
Ara segera membuka pintu Arka dan melihat sang Abang tengah bersandar di kasur ranjangnya, Ara melompat kepelukan sang Abang dan di sambut oleh Arka
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...