Arka dan Bara kembali ke ruang rawat Ara, disana Arki,Andra dan Linggar sudah masuk duluan
saat ini Ara sedang tidur dengan tangan Gibran mengusap surai rambut gadis cantik berambut hitam itu
sedari tadi tak ada obrolan yang mereka ucapkan, sebenarnya mereka menunggu kata maaf dari Gibran namun Gibran tidak mengatakan apapun sama sekali pada mereka
ceklek
Steffy dan Citra datang membawa makanan, hal itu sontak membuat suasana menjadi hangat namun Gibran masih diam tidak bergabung bersama mereka"bang gib ga ikut makan?"ucap Ara tiba tiba, Gibran tidak menyadari Ara sudah bangun
Arka menghampiri Ara mencium puncak kepala adiknya
"Ara udah bisa pulang kan bg?"tanya Ara pada aryka
"gimana perasaan kamu?"tanya Arka mengusap kepala adiknya
"sangat baik, rasanya Ara udah sehat"ucap Ara dengan gaya kuat yang tangannya seperti ingin membentuk otot
Arka tersenyum gemas melihat adiknya, Gibran pun ikut tersenyum melihat tingkah Ara
"janji setelah pulang dari rumah sakit gaboleh sakit lagi"ucap Arka
"janji"ucap Ara bersemangat
"jangan banyak pikiran juga ra"ucap Andra sedikit mengeraskan suara nya
"kita juga jangan buat bocil banyak pikiran, yakan cil"sahut Linggar
Ara hanya terkekeh,ia pikir ini hanya candaan mereka namun sedikit bumbu sindiran untuk Gibran
Steffy dan Citra menghampiri Ara untuk mengobrol bagaimana hari ini di sekolah, Gibran seakan mengerti dan pindah duduk di sofa
tetap tidak ada obrolan di antara laki laki itu, Gibran pun enggan untuk mengajak komunikasi duluan
Setelah Dokter memeriksa Ara dan benar benar diperbolehkan untuk pulang, kini Ara sudah berada di rumahnya sore hari
*****
Inti zirex sedang berkumpul di markas, dengan formasi inti lengkap namun Gibran memilih duduk di rooftop markas sendirian
Bara datang menepuk pundak Gibran dan duduk di sana
"kita cuma mau kepercayaan lo"ucap Bara
Gibran hanya diam mendengar ucapan Bara, pikiran nya sedang berkecamuk
"kadang kepercayaan adalah sebuah bukti yang berbentuk rasa"ucap Bara
"lo egois gib, hati lo bela Ara tapi otak lo milih dia"ucap Bara lagi
"dan harusnya lo mikir, Ara dengan sifatnya yang polos ga mungkin nyelakain Angel hanya karna cemburu, meskipun hanya ngedorong tapi kita sama sama tau Ara gimana, bahkan kucing liar yang udah nyakar dia aja masi dia kasi makan"tentu Bara tidak akan mengucapkan kalimat sepanjang ini, Arki yang berbicara
yang lain menyusul Gibran dan Bara di rooftop
"sorry"ucap Gibran dengan pandangan kedepan melihat langit senja
"sorry, gue salah"ucap Gibran kembali namun menatap mereka kali ini
"oke clear, udalah jangan diem dieman kaya gini, kaya cewe tau ga"ucap Linggar memecah suasana
"lu yang cewe"ucap Andra
"gue jentle bro"ucap Linggar
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...