"Ara"panggil Citra dan Steffy bersamaan menghampiri Ara yang menelungkup kan wajahnya
"raa, jangan nangis"ucap Citra
"iya ra, lo harus bales tu cabe"ucap Steffy
Ara mendengar percakapan mereka pun mengangkat wajahnya menatap Steffy dan Citra
"kalian ngomong apa?"tanya Ara
"loh kirain nangis"ucap Citra
"yang di koridor tadi, lo liat?"tanya Steffy
"iyya, Ara yang biarin bg gib"jawab Ara
"kokk"ucap Citra bingung
Ara pun menceritakan kejadian tadi pagi, emosi Steffy dan Citra memuncak
"bener bener ya, kak Gibran kenapa si"ucap Citra kesal
"ga biasanya kak Gibran bareng cewek"ucap Steffy
"itu kan temen kecil bang Gibran, jadi wajar kalo bang Gibran nolongin kak Angel"ucap Ara
"kak? oooh dia kakak kelas kita"ucap Citra
"yaa tampangnya emang udah tua si"ucap Steffy
"ih gaboleh ngomong gitu, tapi kata bg Gibran, kak Angel itu tua setahun dari bg Gi tapi sekolah nya setara bg Gibran"jelas Ara
"oooh tua banget itumah"ucap Citra
"ihh Citra ga boleh ngomong gitu"ucap Ara
"gapap ra, fakta kok"kekeh Steffy di akhir katanya, Citra pun ikut tertawa
"Lo lagi ga enak badan?"tanya Steffy melihat raut wajah Ara
"humm, agak pusing dikit"jawab Ara
"kita anter ke UKS aja ya?"ucap Citra dibalas gelengan oleh gadis itu
"Ara gapap kok, tadi udah minum obat"ucap Ara
Steffy dan Citra hanya bisa pasrah, namun mereka terus memperhatikan Ara takut Ara pingsan
****
bukk
Arka menghampiri Gibran di rooftop dan menonjoknya tiba tiba
Bara, Andra, Linggar menatap kaget pada Arka, namun Arki hanya menatap biasa, ia tau alasan Arka
Gibran tersulut emosi dan memberikan pukulan balik pada Arka
Bara dan Linggar memegang Gibran dengan cepat sedangkan Arka di amankan Arki dan Andra
"kenapa?"tanya Gibran marah pada Arka
"Lo tanya kenapa?"kekeh Arka remeh
"Lo buat adek gue sedih anjing"lanjut Arka
"gue udah jelasin ke Ara, dan Ara fine fine aja"balas Gibran
"fine? lo ga tuli kan denger Ara biarin lo tadi dengan suara sedihnya, gue diem karna gue gamau Ara tambah sedih ngeliat gue nonjok lo tadi pagi"kali ini Arki yang bersuara
Gibran terdiam, ia tersulut emosi, kini ia merasa bersalah pada Ara
"ini sebenarnya ada apa"tanya Linggar
"tenangin diri lo berdua"ucap Bara pada Gibran dan Arka
setelah mereka duduk, Arki menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...