"cepat bersiap, jam 11 siang pesawat berangkat"ucap Arya pada Arka dan Arki yang baru saja datang
"susulin Ara bang?"tanya Arki
"hm"Arya berdehem kemudian kembali duduk menatap laptopnya kembali
Arka dan Arki buru buru ke kamar mereka untuk bersiap siap, mereka tidak sabar untuk bertemu dengan adiknya
****
Ara merasa sangat bosan saat ini, opa dan papa nya sedang pergi, oma nya sedang tidur, ia memutuskan untuk duduk di depan teras menatap pekarangan rumah yang menjadi tempat nya bermain saat ia kecil
"bosen banget"ucap Ara
pandangan nya tertuju pada 5 orang bodyguard yang berjaga tidak jauh dari posisinya
"om bodyguard"panggil Ara
para bodyguard itu serentak mengalihkan pandangan menatap Ara, Ara melambaikan tangannya memanggil mereka untuk menemuinya, bodyguard itu pun berjalan menghampiri Ara
"ada apa nona?"tanya salah satu bodyguard itu
"tunggu sini bentar ya"ucap Ara kemudian masuk kedalam rumah mengambil sesuatu, bodyguard itu menurut, mereka menunggu nona muda nya keluar
tampak Ara membawa sebuah tab di tangan kirinya dan cemilan brownies kering di tangan kanannya, di belakangnya ada maid yang membawa karpet dan ia bentangkan di teras kemudian maid yang satunya menaruh sebuah beberapa cemilan dan minuman di meja sebelah tempat duduk Ara tadi
"nahh om bodyguard duduk melingkar yah"ucap Ara
bodyguard itu pun duduk melingkar dan Ara pun ikut duduk bersama mereka, Ara menaruh tab nya di tengah tengah mereka, di tab nya tertera sebuah permainan yang bisa dimainkan 6 orang, Ludo, permainan yang pernah Ara mainkan saat di markas zirex
"temenin Ara main game ya om"ucap Ara
para bodyguard itu pun mengangguk, demi pekerjaan dan gaji mahalnya, mereka rela bermain game bocil
tak terduga, mereka tampak sesekali tertawa menertawai yang kalah karena jongkok, Ara pun ikut tertawa, sesekali mereka memakan cemilan yang telah di sediakan
baiklah, saat ini otot otot besar itu tampak tidak ada harga dirinya bersama Ara
lama mereka bermain, tanpa mereka sadari mobil Arka dan Arki telah tiba di pekarangan rumah
Arka dan Arki turun dari mobilnya menatap Ara yang sedang asik bermain bersama 5 bodyguard
Arka terkekeh melihat kelakuan adiknya terhadap para bodyguard itu
"bener bener ya tu bocil, saking gabutnya bodyguard di ajak main, sampe sampe badannya ga keliatan ketutup otot bodyguard, mana ketawa ketawa lagi"ucap Arki
"ayo"ucap Arka berjalan menghampiri adiknya diikuti Arki
"ekhem"Arki berdehem kencang
mendengar itu mereka menatap Arki sekejap
"Abang"ucap Ara kaget dan berlari memeluk Arka, tentu Arka menerima pelukan hangat dari adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...