"opaa,papa,abangg"ucap Ara saat baru saja tiba bersama Arka Arki dan Oma Rita, mereka baru saja pulang dari rumah keluarga
"hei princess"ucap opa Pratama
"ganti baju dulu sayang, bersih bersih, nanti kamu sakit habis dari luar"ucap Oma Rita
"bentar yaa semua, Ara ganti baju dulu"ucap Ara ceria dan pergi meninggalkan mereka
"kenapa dia terlihat begitu bahagia sejak sore tadi?"tanya Damar
Arka dan Arki melempar kan tatapan yang sama, mereka tidak tau ingin menjawab apa
"bukannya setiap pergerakan kita, kalian pasti tau?"tanya Arka
opa pratama terkekeh mendengarnya
"opa cukup kaget melihat keberanian pemuda itu tadi"ucap opa Pratama"hah? maksud opa?"tanya Arki
"Gibran dateng"ucap Arya
Arki terbelalak, bagaimana bisa, mereka bertiga sedang tidak dirumah, dan Gibran pasti mengahadapi 3 monster ini
"lalu?"tanya Arka
"anak itu minta izin untuk membahagiakan anak perempuan papa"ucap Damar
"lalu papa izinin?"tanya Arki
Damar mengangguk
Arki lebih kaget lagi, apa yang telah Gibran katakan pada mereka sehingga mereka bisa langsung mengizinkan
"kebahagiaan cucu ku adalah kebahagiaan ku, maka apa yang membuat cucuku bahagia tentu tidak akan ku halangi"ucap opa Pratama
Arki tidak yakin mereka menerima maaf Gibran begitu saja
"Ara memang terlihat sangat bahagia"ucap Arka
mereka mengangguk setuju
"holaa lagi semuaa"ucap Ara tiba tiba, ia sudah mengenakan baju tidur
"cantik banget princess nya opa, kemari sayang"ucap opa Pratama
"iya dongg"ucap Ara memeluk opa nya
mereka semua terlihat berbincang bincang, tentu suara Ara dan Arki yang menghiasi rumah, dengan candaan candaan konyol mereka berdua dapat menghidupkan suasana rumah
****
Semakin hari Ara dan Gibran tampak semakin dekat, Gibran selalu menjemput gadis itu di siang hari dan pulang di sore hari karena aturan dari opa Pratama
sekarang mereka sedang berada di rumah opa Gibran karena oma Sina yang ingin bertemu dengan gadis cucunya, ini adalah kedua kali Ara berkunjung setelah kemarin
"bang gib kok tepungnya dikasi air banyak banget"ucap Ara
"kan gue pikir takerannya sesuai ukuran gelas itu"ucap Gibran
"ihh kan Ara bilang nya pake gelas itu aja bukan takerannya gelas itu"omel Ara
"yaa maaf ra"ucap Gibran
Oma Sina terkekeh melihat perdebatan kecil yang terjadi di dapurnya
"nih tepung dan airnya, Ara tambahin sesuai tekstur yang benernya"ucap Oma Sina pada Ara
"ih bang gib ga tanggung jawab oma, kerjaannya ga di selesaiin"ucap Ara
"iya, jewer aja tuh dia"ucap Oma Sina diakhiri kekehan
Ara hendak menjewer telinga Gibran namun Gibran menghindar
"eit, tangan lo ada tepungnya, jewernya nanti aja ya boss"ucap Gibran
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Novela JuvenilGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...