"halo anak mama"sapa mama Riva di balik terangnya cahaya putih
"mama"Ara berlari memeluk mama nya
"apa kabar sayang"tanya Riva menangkup wajah putri kesayangannya
"Ara baik, Ara juga udah punya pacar sekarang"ucap Ara senang
"umm mama tebak namanya Gibran"ucap Riva
"betull, kok mama tau"tanya Ara
"kan mama selalu ada bersama Ara"ucap riva
"apapun yang terjadi kamu harus kuat ya sayang, tetap lah baik ke semua orang"ucap Riva
"iya mama, Ara ga bakal nakal kok, tapi bang ki suka jail ke Ara, bang ki nakal ih"adu Ara
"hhh itu adalah bentuk kasih sayangnya abang, tetap patuh dengan Abang Abang terutama papa, okey?"Riva mengangkat kelingking nya agar Ara berjanji
"okey mama"Ara menautkan kelingking nya
setelah itu rival menghilang dan seketika cahaya putih terang ikut redup
****
"mahh"
"mamah"
"mama dimana"
"mamaaaaa"
Ara berteriak kencang di saat tidurnya,Ara terkesiap bangun dengan keringat bercucuran dan nafas ngos ngosan
Damar berlari masuk ke kamar Ara memeluk anaknya yang telah berkeringat
"heyy Ara kenapa?"tanya Damar lembut
"mama pergi pah hiks"Ara menangis di pelukan Damar
"tenangkan diri kamu sayang"Damar berusaha memberikan ketenangan, ia memberikan arahan minum
"atur nafas kamu dengan baik"lanjut Damar
"papa"panggil Ara menatap wajah Damar dengan mata sayu sehabis menangis
"don't cry baby"ucap Damar menghapus air mata Ara
"jangan tinggalin Ara"ucap Ara sendu
"ga ada yang ninggalin Ara, dan ga bakal ada"ucap Damar memeluk putrinya kembali
setelah Ara tenang, Damar berusaha memberikan kenyamanan agar Ara bisa tertidur kembali
Saat Ara tertidur, terlihat Ara menggeliat tidak nyaman, Damar masih disana memantau anaknya
Damar memegang dahi Ara, panas.
segera Damar meminta kompresan pada irt nya dan mengompres Araair mata Damar menetes tak disadarinya
"anakmu merindukan mama nya Riva"gumam Damar menatap wajah tenang Ara****
Pagi harinya terdapat Damar,Arya, Arka dan Arki di meja makan, Damar telah menceritakan kejadian semalam pada mereka bertiga, ia juga membiarkan Ara tertidur sampai Ara bangun sendiri
"kok ga ada yang bangunin Ara"Ara berteriak dan berlari turun dari tangga
"loh, kok kamu pakai baju sekolah"tanya Arya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...