"gimana kondisi Ara?"tanya Damar pada dokter pribadi keluarga nya"Ara baik baik aja, hanya kecapean saja, mungkin besok atau lusa dia akan beraktivitas normal kembali"jawab dokter pada Damar
"baiklah, terimakasih Kenan"ucap damar pada dokter bernama Kenan
"kalo begitu saya pamit pak Damar"
setelah dokter Kenan pergi, Damar menghampiri putrinya yang menatap nya tersenyum
"kan udah Ara bilang, Ara gpp kok pah"ucap Ara menatap papanya
"iya iyaa deh putri papa yang cantik ini ga kenapa kenapa cuma demam doang"jawab papa nya dengan nada sedikit kesal yang dibuat buat
Ara terkekeh melihatnya dan langsung memeluk papa nya dengan erat
"Ara sayang banget sama papa, pokoknya sayang banget banget banget"ucap Ara dengan terus memeluk papanya
hati Damar menghangat mendengar nya
"papa juga sayang banget banget sama putri papa yang nakal ini"ucap papanya menjawil hidung Ara membuat Ara dan papanya terkekeh sama samasetelah acara sayang sayangan antara papa dan anak itu, Ara kembali tertidur di temani papanya.
"selamat istirahat anak kesayangan papa"ucap damar mencium puncak kepala Ara lalu meninggalkan kan menuju ruang kerja nya
****
"Assalamualaikum yang di dalam rumah"teriak Arki saat memasuki mansionnya
"rumah yang lu sebut ini mansion loh ki"jawab Andra pada Arki
mereka hanya acuh pada kedua orang itu dan terus berjalan menuju ruang keluarga
tadi Linggar memaksa untuk ikut pulang bersama arka Arki dengan alasan ingin melihat adik mereka, alibinya ingin melihat adik mereka juga karena arka Arki sudah menjadi keluarga nya, dan berakhirlah mereka disini
di ruang keluarga terdapat Ara yang sedang menonton tv bersama brownies coklat di tangannya.
"Araa"panggil arka yang melihat Ara duduk bersandar di bawah kursi atas karpet tebal
Ara yang dipanggil menoleh dan tersenyum segera memeluk arka
happ
Arka menangkap Ara yang melompat kepelukannya
"kok disini si, kenapa ga dikamar istirahat?"tanya Arka menatap Ara yang berada di gendongan nya
"Ara udah gpp kok, udah ga pusing juga"jawab Ara tersenyum pada Arka
"ini yang di peluk Arka doang, gue enggak gitu"ucap Arki dengan nada merajuknya
Arka memutar bola matanya malas mendengar perkataan Arki, berbeda dengan Ara yang tertawa dan turun dari gendongan arka menuju Arki yang di sambung hangat oleh Arki
Arki mencium pipi Ara membuat Ara tertawa geli
Gibran,Bara,Andra dan Linggar yang menyaksikan drama saudara tersebut agak kaget, pasalnya mereka tidak pernah melihat arka dan Arki sehangat ini pada perempuan, terlebih Arka yang dingin dan hanya berkata satu dua kata saja dan lihat sekarang, iya bahkan mengucapkan sebuah kalimat.
Gibran diam diam tersenyum melihat Ara, tidak ada yang melihat senyuman itu karena hanya sebuah senyuman tipis, ia seakan tertarik dengan gadis yang ber status adik dari sahabat nya.
mereka pun duduk di ruang keluarga dengan Ara yang duduk di sofa bersama Arka dan Gibran di kiri kanannya, Andra dan Linggar yang masih menatap Ara dengan kekaguman, Bara yang hanya diam dengan ponselnya, Arki yang pergi mengambil cemilan di dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Fiksi RemajaGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...