sekarang inti zirex sedang berada di dalam mobil membawa Gibran kerumah sakit
"jangan kasi tau Ara soal gue, telfon Andra cepat"ucap Gibran menatap Arki
"tapi kenapa"tanya Linggar
"gue gamau Ara sedih berlebihan dan berakhir trauma nya kambuh"ucap Gibran
Arki langsung menelfon Andra sesuai perintah Gibran
"gib, kenapa lo ga kesakitan, punggung lo udah penuh darah anjing"panik Linggar
"gue gapapa"ucap Gibran
"gapapa tapi tadi teriak"komentar Bara
setelah sampai di rumah sakit, Gibran langsung ditangani oleh Dokter
****
"Ara, Steffy, kalian aman kan?"tanya Andra menghampiri mereka berdua
"aman, gimana yang lain?"tanya Steffy
"Abang Ara dimana? trus bang gib dimana?"tanya Ara khawatir
"kalian tenang aja, mereka semua harus ke kantor polisi untuk ngelaporin yang ngerusuh, mereka baik baik aja kok, kalian tenang"ucap Andra berusaha meyakinkan
"kalian ga ada yang luka kan?"tanya Ara
"aman kok, kalian segera pulang ya, bodyguard Ara udah nunggu di depan"ucap Andra
"tefy pulang bareng Ara aja, nanti di anterin"ucap Ara
sebenarnya Steffy sedikit curiga dengan Andra namun ia tidak boleh menanyakan hal itu sekarang, ia paham pasti hal yang terjadi tidak ingin diberitahu pada Ara
****
Gibran telah selesai ditangani oleh Dokter, tadi Dokter mengatakan bahwa punggung Gibran cukup parah namun tidak sampai membuat tulangnya patah, kini bahkan ia terlihat santai duduk di ranjang rumah sakit memakan kacang
"gila, lo kayak cuma abis ketimpa kursi plastik bos"ucap Andra melihat Gibran
"gimana Ara"tanya Gibran
"udah pulang sama bodyguard nya"jawab Andra
"dia ga curiga kan?"tanya Arki
"engga, untungnya tu anak polos"ucap Andra
"Steffy?"tanya arka
"aman, diajak pulang bareng Ara"jawab Andra
"mending lu berdua pulang, gue takut Ara mikir macem macem"ucap Gibran pada Arka Arki
drrtt
drrtt
drrtt
suara ponsel Gibran berbunyi, terlihat gadisnya sedang menelfon"Abang gibb"teriak Ara dari seberang ponsel, reflek Gibran menjauhkan ponselnya dari telinganya
"tu anak energinya gada habisnya ya"ucap Linggar mendengar pekikan Ara
"Abang gimana, gada yang luka kan, trus Abang kembar Ara gapapa juga kan, trus yang lain gimana, kata bg Andra kalian ke polisi"ucap Ara panjang lebar
"satu satu sayang, kita semua gapapa"ucap Gibran
"huff syukurlah, Abang dimana"tanya Ara
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...