07| BROKEN HEART

27.2K 998 19
                                    


"Apa maksudnya tadi? Kenapa lo bisa sama Gama?!" Alvaro berteriak marah, menekan kedua bahu Celsa dengan kukunya.

"Lo nyakitin gue." lirih Celsa membuat bibir Alvaro menipis lalu melepaskan tangannya.

"Kenapa jadi kaya gini! Lo berniat selingkuh dari gue?!"

"Gue ga kaya gitu! Jangan nuduh sembarangan!"

"Lo ga bisa bohongin gue lagi." desis Alvaro menatap perempuan di depannya dengan tajam

"Lo ga akan ngerti apa yang gue rasain." ucap Celsa melirih. Dia juga membenci Gama, tapi jika dia mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada Alvaro, maka hubungan mereka yang akan terancam.

"Celsa, jangan kaya gini. Gue ga bisa liat lo sama orang lain." lirih Alvaro membuat Celsa merasa sesak sendiri.

Di belakang sana, Gama tersenyum menyeringai, bersandar pada pintu dan memasukan kedua tangannya kedalam saku terlihat menatap puas keduanya yang sedang bertengkar.

"Ekhem!" deham Gama keras membuat keduanya menoleh terkejut.

Gama melangkah mendekat, menatap keduanya yang sedang terciduk. "Tenang aja Al, ga ada yang perlu lo takutin,"

"Antara lo sama pacar gue." sambungnya.

Rahang Alvaro mengeras, menatap tajam orang yang selama ini ia sebut teman dekatnya itu.

"Apa maksud lo deketin Celsa?" lirihnya penuh penekanan dan menarik kerah baju Gama.

"Kenapa? Dia bukan milik siapapun, gue punya hak ambil dia dari lo yang pengecut."

Bugh

Alvaro yang tak bisa mengendalikan emosinya langsung memukul wajah Gama saat itu juga sampai Celsa dibuat memekik melihat pertengkaran mereka.

Tidak ada dendam di mata Gama, dia malah menyeringai sembari mengusap sudut bibirnya yang terluka. "Kenapa lo marah?"

"Cukup!" teriak Celsa menatap keduanya yang saling melempar tatapan permusuhan. "Berhenti kalian berdua."

Gama dan Alvaro menatap Celsa yang tampak berapi-api dengan kedua tangan mengepal di sisi tubuhnya.

"Cel,"

"Engga usah sentuh-sentuh gue!" teriak Celsa pada Alvaro yang berusaha meraih tangannya. Setelah mengatakan itu, Celsa langsung melangkah pergi dengan cepat meninggalkan Gama yang segera mengikutinya.

Gama melangkah pelan dengan santai mengejar Celsa yang berjalan cepat berusaha menghindarinya. Senyum di bibirnya tak luntur memperhatikan punggung kecil itu. Langkah kaki Celsa bahkan tak bisa mengalahkannya. Namun setelah itu, wajahnya berubah datar saat sebuah bola terlempar ke arah perempuan itu, dengan cepat Gama berlari menahannya dengan kedua tangan.

Celsa tampak terkejut, memutar posisinya menatap Gama yang sedang memegang bola.

Gama melempar bola itu kasar ke lapangan, tersenyum kecil pada Celsa. "Gue dateng buat keberuntungan lo Celsa."

Memuakan! Celsa bernafas jengah, "Percaya diri emang bikin orang ga sadar diri."

Gama tertawa, memperhatikan Celsa yang melaju kembali dan ia ikuti juga.

"Stop ngikutin gue." kata Celsa tanpa menghentikan langkahnya membuat Gama tersenyum geli terus berjalan mengikuti.

"Gama."

"Apa?" tanya Gama ikut menghentikan langkahnya melihat Celsa kini berbalik melotot tajam padanya.

"Jangan ngikutin gue lagi!"

MY FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang