40| BERJUMPA SENANG

13.6K 491 26
                                    

Walaupun udaranya sedang sangat sejuk, Celsa memaksa agar tetap mandi di malam hari. Dan ia baru saja selesai melakukannya. Sembari menggosok rambutnya yang basah, ia berkaca di depan cermin sampai akhirnya dia menyadari jika ponselnya menyala itu artinya ada yang mengirimkan pesan.

Benar saja saat ia membuka aplikasi chat, nama Gama langsung teratas dengan beberapa panggilan dan spam chat yang membuatnya tersenyum tanpa kesal.

Gama

Angkat telpon gue!
Cel
Celsa!!
Lagi ngapain sih?!
Gue marah sekarang.
Cel
🐶
Demi Tuhan gue nungguin woi

Panggilan tak terjawab

Sayang
jawab
gue banting hp lo ya kalau ketemu

Mungkin jika ada Fana atau Nathan di sini, dia akan jadi bahan ejekan untuk mereka karena tersenyum tak jelas hanya membaca pesan dari Gama.

Jarinya pun mengetik lincak untuk membalas pesan Gama yang dikirim 15 menit lalu itu artinya dia masih di kamar mandi tadi.

Gama

Iya?

Di rumah, Gama yang sedang duduk dikursi dekat kolam berdecak membaca 1 pesan yang dibalas Celsa dari banyaknya pesan yang ia kirim. Dia pun langsung membuat panggilan suara, tak butuh waktu lama seperti tadi, Celsa langsung mengangkatnya.

"Kenapa?"

"Dari mana lo?!"

"Mandi."

"Bohong."

"Serius. Kenapa emangnya tumben mau spam."

"Gue di rumah."

"Oh terus?"

Lagi-lagi decakan keluar dari bibirnya. Celsa sungguh mengesalkan hari ini. Gama pun beranjak dari duduknya, berdiri di pembatas pagar dan berpegangan di sana.

"Gue mau ketemu."

Celsa menahan senyum mendengarnya. "Bilang aja kangen."

"Ck! Ga usah GR!"

"Oh gitu. Ya udah gue ga mau."

"Cel!"

Celsa tertawa dengan kerasnya. "Makanya jangan suka bohong. Pake panggil gue sayang lagi. Coba lo ulangi."

"Apasih."

"Gengsian."

"Hm."

"Nanti pacarnya diambil orang loh."

"Ga ada yang mau."

"Fuck!" balas Celsa lalu terkekeh.

Gama tersenyum dan menunduk. "Ayo ketemu. Gue jemput."

"Kakek lagi ga di rumah."

"Ya udah bagus. Gue bisa ke rumah lo tanpa sembunyi-sembunyi."

"Ya udah."

Jawaban ini yang sejak tadi Gama butuhkan. "Tunggu gue."

"Oke. Ga usah ngebut."

"Lupa hm gue ini siapa?"

"Bodo amat. Hati-hati."

Setelah itu sambungan terputus. Tanpa melunturkan senyum di bibirnya, Gama langsung berlari ke dalam kamar guna bersiap diri dan menuju rumah gadis itu dengan motornya.

MY FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang