08|LOST

25.8K 1K 27
                                    


Malam ini Alvaro membawa ke-4 temannya ke tempat club guna menemaninya di masa galau ini. Sudah berbotol-botol minuman yang habiskan. Tentunya di setiap tenggakan itu akan merenggut kesadarannya, namun Alvaro keras kepala dia tak mendengarkan perintah teman-temannya yang memintanya untuk berhenti.

"Al Lo udah minum banyak anjir! Mau mati lo kaya gitu." Bio menghentikan Alvaro yang akan menegak segelas bir lagi.

Alvaro menyentak tangan Bio tak lupa dengan tatapan tajamnya. "Ga usah gangguin gue!"

"Si anak monyet. Dibilangin." 

Alvaro tak mendengarkan ucapan Bio, dia tak perduli dengan makian para temannya.

"Dia kenapa bisa kaya gitu?" Gavier menatap Alvaro yang tak biasanya begitu.

"Putus sama Shena."

Mendengar kabar itu tentu saja baik Gavier maupun Gama sama-sama terkejut.

"Lo serius?! Terus kemarin di rumah sakit, bukannya mereka baik-baik aja?"

Bio mengangkat bahunya.

Berbeda dengan ketiga temannya yang ikut frustasi dengan kabar putusnya Alvaro dan Shena, Gama malah tersenyum miring.

"Patah hati emang bikin orang gila ya?" tukasnya membuat Gavier yang ada disebelahnya menoleh.

"Patah hati emang bikin orang gila, tapi ada yang bikin gila lagi, lo tahu apa? Orang kalau lagi jatuh cinta." Gavier menyeringai tipis melihat Gama yang berpaling jengah.

"Ayo Al pulang." Bio berusaha menarik Alvaro.

"Shut the fuck up! Jangan ganggu gue brengsek!"

"Kalau Shena tahu lo kaya gini dia pasti bakal kecewa sama lo." Gavier berusaha membujuk.

Alvaro terkekeh. "Dia aja udah ga perduli sama gue. Gimana gue mau berhenti."

Tiba-tiba Alvaro berdiri membuat teman-temannya berjaga melihat tubuhnya yang limbung hampir jatuh.

"Mau kemana lagi nih anak."

"Duduk Al. Lo udah mabuk!" Gavier menarik tangan Alvaro yang beranjak.

Tentu saja dalam keadaan seperti ini, Alvaro tak bisa mengendalikan emosinyan. Ia menyentak kasar tangan Gavier sebagai kemarahannya.

"Jangan ganggu gue! Gue mau pergi ke rumah Shena. Dia pasti lagi nungguin gue sekarang." kata Alvaro seperti melupakan beberapa hal yang terjadi padanya.

"Gimana rasanya patah hati? Enak? Itu emang pantes lo dapetin dari Shena."

Alvaro menarik kerah jaket Gama kasar, matanya berkilat tajam memperingati penuh bahaya.

"Lo ga usah ikut campur urusan gue! This is not your goddamn business!"

Gama tersenyum smirk sama sekali tak takut dengan Alvaro. "Pengecut!"

Bugh

"Eh bandot lo berdua!" pekik Caka dan Bio melihat Alvaro yang memukul wajah Gama sampai lelaki itu terhuyung.

Lagi-lagi Gama malah tersenyum, tidak merasakan sakit yang menjalar di sudut bibirnya.

"Kenapa lo marah? Tersinggung?"

"Cowok brengsek lo Al."

"Lo yang brengsek anjing! Jangan mancing masalah!" seru Bio namun tak mengalihkan perhatian Gama dan Alvaro yang saling memperingati lewat tatapannya.

Bugh

"Gue ga pernah cari masalah sama lo sialan!" Alvaro kembali melayangkan tangannya memukul wajah Gama tepat di pipinya.

MY FAULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang