Part 29: Siapa lagi dia?

42.9K 1.3K 3
                                    

Hari ini Grizelle kembali bersekolah setelah 1 minggu ia tidak sekolah. Seperti biasa, hari senin adalah hari upacara. Hari yang sangat dibenci bagi semua siswa.

Setelah upacara selesai, Grizelle dipanggil seorang guru BK. Ia memiliki 2 kesalahan, yaitu terlambat tadi pagi bersama Atalaric dan ia tidak sekolah selama 1 minggu.

Tadi pagi Grizelle dan Atalaric telat 10 menit. Tentu saja itu karena ulah Atalaric. Pria itu bangun kesiangan pagi tadi. Ketika Grizelle hendak pergi duluan, pria itu langsung melarangnya.

Akibatnya, mereka berdua disuruh membersihkan toilet sekolah. Kalau saja Grizelle tidak mengikuti perintah Atalaric tadi pagi, ia langsung pergi saja tanpa menunggu pria itu mungkin ia tidak akan mendapatkan hukuman ini.

"Yang ikhlas woii!" Kesal Atalaric mendapatkan cipratan air yang Grizelle sapu.

Grizelle tidak menghiraukannya, ia terus menjalankan hukumannya dengan hati yang begitu kesal. Ia pun terus mendumel didalam hatinya.

"Lo kenapa sih!" Ucap Atalaric menatap Grizelle.

"Gak usah banyak ngomong, cepet selesain ini." Balas Grizelle berkecak pinggang dengan keringat didahinya terus mengucur.

"Muka lo masem banget!" Ketus Atalaric.

Grizelle berdecak kesal, jika saja pria yang dihadapannya saat ini adalah bukan seorang pria yang kejam mungkin ia sudah menggeplak kepalanya menggunakan sapu yang ia pegang.

"Jelek banget muka lo!" Ejek Atalaric memicingkan matanya.

"Yaudah kalo muka aku jelek, kenapa kamu yang sewot." Jawab Grizelle terus membersihkan lantai toilet tanpa menatap pria itu yang menatapnya dengan sebal.

"Gimana ya perasaan Al punya papa yang mukanya ganteng banget idaman cewek-cewek tapi punya mama yang mukanya jelek banget." Ledek Atalaric menatap datar Grizelle.

Brakk

Grizelle melemparkan sapunya ke lantai dengan keras. Sehingga membuat Atalaric menatapnya bingung, dengan satu alisnya ia angkat.

"Kenapa lo? Gak terima gue bilang kalo lo jelek."

"Pede nya tinggi banget ya." Singgung Grizelle memutar bola matanya malas.

"Coba aja tadi pagi aku gak ngikutin perintah kamu, pasti aku gak akan dihukum kayak gini." Keluh Grizelle.

Atalaric menyunggingkan sebuah senyuman miring sambil menatap arah gerak Grizelle. Tiba-tiba sebuah ide untuk menjahili gadis itu terlintas dipikirannya.

Ia berjalan mendekati Grizelle dengan sebuah senyuman menyeringai yang mampu membuat semua orang takut.

Grizelle membeku, ia pun perlahan-lahan mundur ketakutan melihat aura pria itu nampak berbeda. Apa ia sudah salah ngomong tadi? Pikirnya.

"Ata." Panik Grizelle terus berjalan mundur hingga tak sadar jika punggungnya sudah menumbur dinding.

"Ata."

"Atala, maafin aku. Aku gak bermaksud, aku tadi cuma bercanda doang." Panik Grizelle menatap pria itu yang terus maju dengan tatapan layaknya hantu.

Atalaric mengungkung tubuh Grizelle. Ia menundukan kepalanya ke bawah menatap gadis yang berada di bawah kungkungannya.

"Jadi lo nyalahin gue karena lo dihukum." Ucap pria itu dengan nada rendah membuat bulu kuduk Grizelle merinding.

"E-enggak, a-aku tadi bercanda doang. Ata, please maafin aku."

Atalaric menyentuh dahi Grizelle yang berkeringat, ia pun mengelap keringat itu dengan telapak tangannya.

"Sebegitu takutnya lo sama gue? Sampe keringet dingin gini." Ucapnya menyeringai dengan alisnya terangkat satu.

Atalaric (END) (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang