Part 55: Hangout

27.1K 1K 1
                                    

Hari menuju pengumuman kelulusan semakin dekat. Hari minggu ini, mereka berkumpul bersama di mansion Atalaric. Kebetulan Irwan juga sedang tidak ada dirumah. Beberapa hari yang lalu Irwan terbang ke Malaysia menyelesaikan pekerjaannya.

Bukan karena apa-apa, mereka hanya ingin waktu kebersamaan yang mungkin sebentar lagi akan jarang untuk bertemu.

"Sagara." Panggil Grizelle.

Sagara mendongakkan kepalanya menatap Grizelle yang sudah berdiri didepannya.

"Aku boleh ngomong berdua sama kamu?" Tanya Grizelle.

Sagara mengernyitkan dahinya, "Mau ngomong apa Zel?"

"Kita bicara empat mata aja gimana?" Jawab Grizelle.

"Mau ngomongin apa?" Sentak Atalaric menghampiri mereka.

Grizelle melototkan matanya. Ia gugup untuk membalikkan tubuhnya karena mendengar suara Atalaric yang tidak bersahabat.

"Mau ngomongin apa? Kenapa harus empat mata?" Desak Atalaric.

Grizelle menghelakan nafasnya. Jika Atalaric sudah begini ia tidak bisa lagi untuk membantah.

"Mau ngomongin apa? Ada yang kamu sembunyiin dari aku?" Desak Atalaric lagi-lagi dengan wajah yang sudah menatapnya dengan tajam.

Grizelle menjadi gusar sendiri. Sedangkan Sagara ia menggaruk tekuk lehernya yang tidak gatal.

"Sagara maafin aku ya, kalo nanti setelah aku cerita jadi bikin kamu gak nyaman." Ucap Grizelle merasa tidak enak hati.

"Sorry, Zel. Lo mau ngomongin apa sih sebenernya. Gue juga bingung ini."

"Tapi janji kamu gak akan marah sama aku ya." Sahut Grizelle.

Sagara menganggukan kepalanya dengan ragu. Sebelum Grizelle memulai bicara, gadis itu kembali menarik nafasnya.

"Jadi, 2 setelah acara wisuda bang Vano aku pergi mengunjungi Naomi di penjara. Waktu aku mau masuk bertemu sama Naomi, tapi salah satu penjaga bilang 'mohon untuk bergantian karna sekarang juga lagi ada yang mengunjungi' yaudah aku tunggu sampe orang itu keluar. Ehh aku gak sengaja liat Sagara keluar dari dalem habis mengunjungi Naomi. Waktu aku masuk, mengunjungi Naomi. Aku sempet ragu untuk nanyain tentang Sagara yang habis pulang dari sana."

"Naomi cerita kalo Sagara sama Naomi sudah punya hubungan sejak 1 bulan Naomi masuk ke penjara. Dia cerita kalo dia beruntung banget punya Sagara. Sagara selalu menemaninya, Sagara selalu setia menunggunya keluar bahkan Sagara selalu menjenguknya." Lanjut Grizelle.

Atalaric membulatkan matanya. Sedangkan Sagara, pria itu menundukkan kepalanya.

"Aku udah maafin kesalahan Naomi sudah lama. Dan aku akan segera mencabut tuntutannya."

Sagara mendongakkan kepalanya menatap Grizelle. "Gak usah Zel. Biarin Naomi menjalani hukumannya. Biarpun Naomi cewek gue. Tapi gue juga mau dia bertanggungjawab sama kesalahannya. Udah gakpapa Zel. Gue akan terus nunggu dia sampe bener-bener selesai menjalani hukumannya."

"Aku mau cabut tuntutan Naomi bukan karena kamu. Karena aku sudah memaafkan kesalahan Naomi." Jawab Grizelle menepuk pundak Sagara.

"Kamu adalah cowok yang baik Ga. Kamu selalu setia menunggu maupun menyemangati Naomi. Kamu hebat." Seru Grizelle.

Grizelle menatap Atalaric yang berdiri di sampingnya. Pria itu sudah menatap Grizelle dengan sangat tajam.

"Belajar untuk memaafkan kesalahan orang. Semua orang pasti mempunyai kesalahan, termasuk aku, kamu, Sagara atau siapapun itu karena kita hanya manusia biasa. Tuhan aja pasti akan memaafkan kesalahan umatnya, masa manusia gak bisa saling memaafkan." Ucap Grizelle mengelus lengan Atalaric.

Atalaric menarik nafasnya dengan berat. Tatapan pria itu beralih kepada Sagara yang masih menunduk.

"Kenapa lo sembunyiin ini semua dari kita?" Sentak Atalaric.

Sagara mendongakkan kepalanya menatap Atalaric. Lalu pria itu berdiri dari duduknya menghadap temannya itu.

"Gue takut kalo kalian gak bisa nerima kehadiran Naomi, Ta. Gue bukan bermaksud mau nyembunyiin ini semua sama kalian." Jawab Sagara.

Atalaric mengangkat satu alisnya, kedua tangannya pun langsung ia masukkan ke dalam saku celananya.

"Lo dulu pernah bilang sama kita, kalo kita bukan temen lo melainkan keluarga lo. Kalo keluarga bukan kayak gini namanya, lo aja masih nyimpan semuanya sendiri."

"Sorry, Ta. Gue bukan bermaksud begitu. Gue cuma takut aja." Sahut Sagara menjulurkan tangannya meminta maaf kepada Atalaric.

Grizelle melototkan matanya menatap Atalaric. Pria itu mengerti akan kode itu langsung membalas juluran tangan Sagara.

"Hm."

"Lo marah Ta, sama Gue?" Ucap Sagara merasa tidak enak hati.

Grizelle mencubit pinggang Atalaric secara tiba-tiba. Pria itu meringis kesakitan mengelus bekas cubitan maut Grizelle.

"Hahem hahem. Ngomong yang bener!" Sarkas Grizelle.

Atalaric menyipitkan matanya menatap Grizelle. Lalu tatapan beralih kepada Sagara.

"Ya, gue maafin."

Setelah mengucapkan itu, Atalaric kembali menatap Grizelle dengan tatapan sengit.

"Bulan depan bang Vano mau nikah, kamu ajak Naomi dateng ya nanti."

"Lo berdua kapan?" Goda Sagara menaik turunkan kedua alisnya.

"Sudah kita lulus kuliah kan." Sahut Grizelle seraya tersenyum kepada Atalaric.

Atalaric berdengus kesal, ia memutar bola matanya malas. "Lama banget!" Kesal Atalaric melenggang pergi.

"Ayo kita gabung sama mereka." Ajak Grizelle kepada Sagara.

Mereka pun mendekati teman-temannya. Mungkin nanti Sagara akan menjelaskan semuanya kepada temannya yang lain.

"Aduh aduh aduh lucu banget sih. Anak siapa ini." Seru Grizelle menoel pipi Alaric membuat bayi itu tertawa kecil.

Luna yang sedang memangku Alaric ikut tertawa melihat Alaric tertawa. Semakin hari bayi mungil itu semakin gembul.

"Nanti aunty Luna bakal kangen banget sama ponakan satu ini. Nanti aunty hanya bisa liat kamu dari handphone aja, aunty gak bisa gigit pipi gembul kamu lagi nanti."

"Aunty sih, kenapa harus kuliah di Amerika." Sahut Grizelle mencibikkan bibirnya.

"Tapi kan masih ada aunty Love." Celetuk Cinta ikut bergabung setelah ia membantu Thomi membakar jagung.

Luna terkekeh geli mendengar panggilan Alaric kepada Cinta. Pasti itu hanya kemauan temannya itu.

"Ciluk ba."

Tidak ada reaksi apapun ketika Cinta mengajak Alaric bermain. Tapi ketika Grizelle yang melakukannya, bayi itu tertawa terbahak-bahak.

"Udah-udah, nanti batuk." Ucap Grizelle menyuruh Alaric untuk berhenti tertawa.

Tapi seolah ucapan Grizelle adalah lelucon, Alaric malah terus tertawa membuat ketiga gadis itu ikut tertawa melihatnya.

"Jagung sudah jadi." Seru Bara menaruh jagung bakaran Thomi kepada ketiga gadis itu.

Melihat kehadiran Bara, Alaric menjadi tertawa kembali mendengar suara Bara seolah itu adalah lelucon di telinganya.

"Om gak lagi ngelucu bocah."

"Bapaknya sangar, emaknya pendiem, anaknya receh." Sambungnya.

Ucapan Bara membuat Grizelle menggelengkan kepalanya. Gadis itu menundukkan kepalanya untuk menutupi pipinya yang merah karena malu.

••••••••

Next episode coming soon!






Atalaric (END) (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang