Malam minggu adalah malam dimana para remaja berkeliaran bersama teman ataupun pasangan mereka.
Begitupun dengan kedua sejoli ini, yaitu Atalaric dan Grizelle. Sebenarnya, Atalaric lah yang memaksa untuk ikut pergi bersamanya. Eitsss tidak berdua tetapi bertiga. Orang ketiganya adalah Alaric, anak mereka sendiri.
Atalaric mengajak Grizelle dan Alaric kesuatu tempat yang sangat-sangat indah.
Malam ini, malam pertama kali Grizelle dan Alaric bertemu lagi setelah beberapa lama tidak bertemu. Jujur saja ia sangat merindukan bayi mungil itu.
"Ata."
Atalaric berdehem, ia menatap wajah Grizelle dari samping yang sedang memangku anaknya.
"Al, malem ini nginep dirumah papa boleh gak?" Ucap Grizelle dengan takut-takut.
Takut jika pria itu tidak akan mengizinkan anaknya untuk menginap dirumah David.
Atalaric menganggukkan kepalanya. Walau agak sedikit ragu. Ragu karna takut jika David tidak akan menerima kehadiran Alaric dirumahnya.
"Om David izinin gak?" Tanya Atalaric.
Grizelle menganggukkan kepalanya dengan semangat. Seraya tersenyum lebar.
"Papa kadang nanyain juga kapan Al bisa nginep dirumah. Biar rumah jadi tambah rame katanya."
Atalaric menghembuskan nafasnya dengan lega. Didalam hatinya, ia sangat takut jika David tidak merestui hubungannya dengan Grizelle jika David mengetahui ia sudah mempunyai anak.
"Malem senin aku anter Al pulang ke rumah kamu nanti."
"Gakusah. Gue jemput kerumah lo aja nanti." Jawab Atalaric mengelus surai rambut Grizelle yang lembut dan wangi.
"Jangan nakal ya, di rumah mama Icell." Lanjutnya sambil mengelus lembut pipi Alaric menggunakan jari telunjuknya yang besar.
"Siap papa." Sahut Grizelle mewakilkan Alaric dengan suara ia miripkan seperti anak kecil.
Atalaric menahan kegemasannya menatap Grizelle yang begitu lucu. Bahkan Alaric kalah lucu daripada Grizelle menurutnya. Apakah itu yang dinamakan bapak kurang ajar?
"Nanti Al, bobo sama mama Icell ya dikamar mama Icell yang serba warna pink." Seru Grizelle.
"Anak gue cowok!" Celetuk Atalaric menatap datar kearah depan.
"Ya gakpapa dong. Sekali-kali, gak terus-terusan." Jawab Grizelle dengan lantang.
"Bik Inah mau gue suruh nginep dirumah lo juga?"
"Gakusah. Aku bisa urus Al sendiri, udah biasa. Ya kan Al?" Jawab Grizelle seraya mengajak anak bujangnya itu bermain yang sedang duduk di pangkuannya.
Seolah mengerti ucapan Grizelle, bayi yang berusia 3 bulan itu tersenyum lebar menampilkan gusi-gusinya.
"Ihhh lucu banget." Gemas Grizelle.
"Maknya juga lucu." Cetus Atalaric.
Grizelle membuang wajahnya menatap ke depan. Ia tidak boleh memperlihatkan wajahnya ke pria itu, jika ia sedang salah tingkah brutal. Ia harus tetap terlihat cool.
"Merah banget muka lo."
"Ehh ini p-panas. Iya panas." Elak Grizelle.
"Udah yok pulang. Udah malem, kasihan Al nanti kedinginan." Lanjutnya.
Atalaric menatap punggung Grizelle pergi mendekati mobilnya. Ia mengukirkan senyuman yang tidak pernah ia keluarkan pada siapapun termasuk Irwan, papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END) (Revisi)
Teen FictionSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...