Setelah dari gudang tadi, Atalaric dan Grizelle kembali ke kelas. Tapi ternyata jam pelajaran sudah dimulai, lebih parahnya lagi mereka tidak mendengar suara bel yang berbunyi. Pada akhirnya, mereka pun dihukum berdiri di depan tiang bendera sampai jam istirahat.
"Gara-gara lo ni!" Sarkas Atalaric menatap ke bawah karena tinggi badan mereka cukup jauh. Atalaric 180cm sedangkan Grizelle 155cm.
"K-kok aku, kan kamu yang narik aku ke tempat tadi."
"Berani bantah lo sama gue!" Ucap Atalaric dengan meninggikan nada bicaranya.
Interaksi kedua manusia itu dilihat oleh semua siswa. Eitss bukan, maksudnya hanya menontoni Atalaric. Untuk pertama kalinya, mereka melihat pria itu mau di hukum.
Panas matahari membuat kepala Grizelle sedikit pusing. Gadis itu pun menundukkan kepalanya untuk meredakan sedikit pusingnya.
"Lo kenapa? Jangan bilang lo mau pingsan! Ck, nyusahin banget!" Ketus Atalaric.
"Yaudah kalo misalkan aku pingsan kamu gak usah bantuin aku, biarin aku tergeletak disini. Mudahkan gak nyusahin kamu." Jawab Grizelle.
"Ohhh berani juga lo ternyata sama gue!" Sahut Atalaric kesal.
"Woi! Gue lagi ngomong, tatap gue. Udah berapa kali diomongin, kalo orang lagi ngomong tu ditatap mukanya!"
Grizelle mendongakkan kepalanya, ia menatap wajah Atalaric yang sedang menatapnya tajam. Tatapan yang begitu menakutkan.
"A-apa" Gugup Grizelle.
"A-aku nunduk karna kepanasan, bukan karna nggak nanggepin kamu yang lagi ngomong." Sambung Grizelle.
"Ck, ngelak aja lo!" Bentak Atalaric.
"Bro!" Panggil seseorang dari arah belakang mereka.
Grizelle dan Atalaric kompak menoleh kearah asal suara tersebut. Bara, Jerome, Sagara dan Thomi berjalan menghampiri kedua insan itu.
"Hai cantik." Sapa Sagara dengan tangan yang berancang-ancang ingin mengusap pipi Grizelle, tetapi gadis itu sigap langsung menepisnya.
"Galak banget sih." Cetus Sagara menatap Grizelle dengan kedua alis yang ia naik turunkan.
"Tumben lo mau dihukum." Celetuk Thomi menatap datar Atalaric.
"Maulah orang ditemenin cewek, ya kan bro!" Timpal Sagara.
"Ck, ngaco lo kalo ngomong!" Sahut Atalaric.
"Ngapain kalian kesini?" Lanjutnya.
"Mau ngapelin cewek gue noh." Ucap Sagara menunjuk Grizelle dengan dagunya.
Grizelle hanya diam dengan menundukkan kepalanya. Rasanya ia ingin pergi menjauh dari kelima pria itu.
"Ck, mending lo pada beliin gue minum haus nih panas!" Perintah Atalaric.
"Kehidupan lo sebegitu menyedihkannya Zel." Batin seseorang sembari menatap gadis itu dari atas hingga bawah.
Keempat pria itu berjalan menjauh dari Atalaric dan Grizelle. Kedua insan itu pun kembali melanjutkan hukuman mereka.
Atalaric mengambil handphone nya di saku celananya, lalu ia membuka room chat seseorang, ia mengirimi seseorang pesan.
Me
Cari info tentang cewek ini, Grizelle Adlyn Queensha.
Atalaric melakukan itu karena ia merasa seperti ada yang tidak beres dengan gadis itu. Ia bisa melihat dari tatapan matanya. Eitss, kenapa ia begitu peduli dengan gadis yang baru ia temui semalam. Apa jangan-jangan....eh tapi tidak mungkin. Ia hanya ingin tahu tidak lebih. Pikir pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END) (Revisi)
Ficção AdolescenteSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...