1 bulan telah berlalu. Tepat di hari ini, hari yang sangat bahagia untuk keluarga Xander. Hari ini Elvano akan mengucapkan menghalalkan kekasihnya.
Ada rasa sedih dan bahagia di dalam benak Grizelle. Baru beberapa bulan ia bertemu dengan Elvano dan kini sekarang ia harus berpisah lagi dengan abangnya itu. Berpisah dalam artian, Elvano mungkin akan fokus untuk keluarga kecilnya.
Tamu undangan sudah satu persatu berdatangan. Beberapa anggota Wolfrsh juga ada yang datang. Luna sudah terbang ke Amerika melanjutkan studinya.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Elvano Pramudya Xander bin David Pedro Xander dengan anak perempuan saya Embun Dahlia dengan mahar berupa mas kawin, 1 unit apartemen beserta isinya dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawin anak bapak Embun Dahlia binti Angrean Wijaya dengan mahar yang telah disebutkan dibayar tunai." Ucap Elvano hanya dengan 1 tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi. Sah." Ucap sang penghulu.
"Sah!"
"Alhamdulillah."
Setelah rangkaian ijab qabul telah selesai. Elvano dan Embun saling memakaikan cincin. Elvano pun langsung mengecup kening sang istri.
Tidak terasa, Grizelle sudah menitihkan air matanya. Rasa bahagia sekaligus sedih menjadi satu. Atalaric yang sedang duduk di samping Grizelle seraya memangku Alaric mengelus pundak gadis di sampingnya itu.
"Kenapa?" Tanya Atalaric dengan lembut.
Grizelle menghapus jejak air matanya. Ia menatap pria di sampingnya lalu beralih menatap anaknya itu.
"Gakpapa. Aku cuma bahagia aja liat bang Vano sekarang udah ada pendamping hidup. Mungkin nanti, setelah ini cuma ada aku, bang Jer sama papa dirumah." Sahut Grizelle tersenyum getir.
Jerome tiba-tiba sudah ada dibelakang Grizelle. Pria itu mendengar ucapan Grizelle barusan. Lalu tangannya mengelus lembut pucuk kepala Grizelle.
"Ayo kita ke depan. Kasih ucapan selamat untuk bang Vano sama kak Embun." Ucap Jerome mengajak adiknya.
"Lo juga Ta." Sambung Jerome.
Grizelle dan Atalaric berdiri dari duduknya. Sebelum melangkahkan kaki Grizelle menghelakan nafasnya dulu agar ia tidak menangis di depan hadapan Elvano.
Grizelle melingkarkan tangannya di lengan Atalaric. Mereka sudah seperti keluarga kecil dengan keadaan Atalaric yang sedang menggendong Alaric.
"Dek." Panggil Elvano tersenyum menatap wajah Grizelle.
Benteng pertahan Grizelle hancur. Dengan Elvano hanya memanggilnya saja gadis itu sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Elvano langsung memeluk adik bungsunya itu, Queen of Xander.
"Bang, jangan lupain Grizelle ya." Lirih Grizelle menyembunyikan wajahnya di dada bidang Elvano.
"Terus nanti siapa yang bakal belain Grizelle kalo misalkan bang Jer usilin Grizelle."
"Abang gak usah pindah rumah ya. Abang sama kak Embun tinggal di mansion papa aja."
"Abang jangan tinggalin Grizelle. Grizelle baru aja ketemu sama abang, terus sekarang abang udah mau ninggalin Grizelle."
"Abang ngomong dong jangan diem aja."
Elvano tersenyum, ia mengelus pucuk kepala adiknya itu lalu mencium keningnya. Ketika bersama Elvano Grizelle pasti akan menjadi childish. Tapi ketika bersama Jerome mereka akan sepeti tom & jerry.
"Abang gak akan ninggalin adek cantiknya abang dong. Kalo bang Jer usilin kamu, kamu telpon aja abang nanti abang marahin bang Jer."
Embun tersenyum menatap interaksi Elvano dan Grizelle yang begitu lengket. Tangan Embun menjulur untuk menghapus air mata Grizelle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atalaric (END) (Revisi)
Novela JuvenilSeorang gadis bernama Grizelle Adlyn Queensha yang sejak kecil tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang, baik dari orangtua maupun saudaranya. Grizelle tidak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Atalaric Tristan Felix yang hampir mena...