1. Boss Gue

3.1K 168 9
                                    

[Qaizz_ POV]
🔖

Sudah hampir empat tahun menjadi seorang Direktur muda, tak membuat Geraldy Dania Amarald memiliki segalanya. Terutama soal waktu.

Keseharian pemuda 26 tahun ini hanyalah soal kerja kerja dan kerja, bergelut dengan keadaan mesin pabrik yang berjalan 24 jam setiap hari adalah kegiatan sehari-harinya. Sebagai seorang Director of Product Operations, dirinya yang perfectionist tak ingin melewatkan detil apapun yang terjadi pada divisi yang dia kuasai, lebih merasa bertanggung jawab penuh atas segala masalah yang ada kapanpun itu terjadi.
.
.

Pukul lima pagi menjadi waktu tetap Gerald untuk memulai harinya. Tempat tinggal yang sangat dekat dengan kantor membuat dia memiliki sedikit waktu untuk lari pagi di area komplek Amarald tempat ia tinggal, yang tersedia untuk para pagawai yang mencukupi syarat tinggal di PT Mutiara Dania Amarald tempat dia bekerja.

Berdirinya sebuah perusahaan Exportir Importir terkemuka Amarald Industrial Group sejak 12 tahun yang lalu, membuat Gerald memiliki nasib seperti sekarang. Dengan bantuan sang Ayah yang menghancurkan mimpinya, hampir empat tahun sudah ia bergelut dengan karir yang awalnya tidak pernah mau ia jalani di salah satu anak perusahaan ayahnya sendiri.

Sampai pada akhirnya Gerald bertemu dengan Fernanda Aditya. Seorang asisten yang dulunya tak berpengalaman, tak punya skill apapun, tak bisa diandalkan, dan tak bisa ia menahan untuk tidak memanggilnya sayang setelah satu tahun mengenal sosok yang dia sebut menggemaskan.

Satu tahun sudah ia menjalani hubungan tertutup dengan asistennya. Hari-hari yang tadinya ia benci di kantor, saat ini menjadi hari yang paling di tunggu.

Kesehariannya dijalani dengan 2 kehidupan yang berbeda bersama Fernanda. Berlaku manis dan mesra saat mereka hanya berdua. Dan berlaga Boss dengan Asisten di luaran sana.
.
.
.

"Sayang ? Dimana ?" Sapa mesra pagi ini pada asistennya.

Gerald mengangkat panggilan di jam tangannya. Berhenti berlari membenarkan posisi earbuds yang dipakai agar suara kekasihnya terdengar lebih jelas.

"Udah di mess, ini bawa makanan. Fey belum sarapan. Kamu belum juga kan ?"

"Oh, tunggu, ini mau pulang, kita sarapan sama-sama, love you"

"Sayang juga."

Gerald tersenyum menutup panggilan dan berlari pulang, mengingat bahwa dirinya sudah menuntaskan target jogging pagi ini.

****

Pukul 06.36
Mess Amarald
🔖

Fey berdiri di depan meja counter membereskan bekas bungkusan makanan yang ia bawa saat Gerald masuk ke dalam ruangan messnya.

"Morning baby.." Gerald menarik rahang kekasihnya lembut. Menciumnya singkat.

"Emmhh.. keringetaannn" Fey cemberut masih menatap wajah bossnya.

"Tapi suka ? Hmm ?" Gerald tersenyum gemas. Melihat Fey mengangguk dan memonyongkan bibirnya minta dicium lagi.

.
.
.
.

"Bawa apa hari ini ?" Tanya Gerald sambil membuka kaus kakinya di atas tangga kecil di tengah ruangan.

Fey menunjuk meja makan dengan hidangan bubur yang sudah ia tata rapi, tipikal Gerald. Masih saja tetap tak mau jika makanannya tidak dipisah.

Gerald lantas menghampiri meja. Melihat apa yang kekasihnya sudah siapkan pagi ini.

 Melihat apa yang kekasihnya sudah siapkan pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang