22. Too much !!!!

1.2K 117 11
                                    

[Qaizz_ POV]
Pukul 06.47
🔖

Pagi ini seperti biasa Marko menjemput Noval dan Fey untuk berangkat kerja.

Permintaan Gerald untuk menjaga Fey dari gosip staff lain membuat Marko mau tak mau menjemput Fey jauh ke kostnya karena rumah mereka berlawanan dari kawasan pabrik.
.
.

"Gerry kapan balik sih, Ko ?" Keluh Fey hampir setiap hari pada Marko. Ia mendongak-kan kepalanya ke tengah kursi supir dan penumpang depan. Wajahnya ia tekuk. Sejak malam, tak ada notifikasi sama sekali dari Gerald hinggap di ponselnya.

"Hadeuhhh, lo bisa nanya sendiri. Sabar kenapa sih, baru juga 3 hari." Ujar Marko sudah bosan menjawab pertanyaan Fey yang itu-itu lagi.

"Itung itung mutasi Fey, latian." Ujar Noval menimpali.

"Ckkk.. lamaaaa..." keluhnya lagi. Ia melempar tubuhnya kebelakang. Menyender pada jok mobil dengan nyaman.

"Gue gak ngerti deh sama kalian. Udah mau setaun bucinnya gak ilang-ilang." Ujar Marko

"Emang kalian, gak ada romantis-romantisnya." Ejek Fey pada mereka berdua.

"Si Anjing !! Hahahahha."

"Emang aku gak romantis ?" Tanya Marko pada Noval dengan nada lembut, sambil meremas pahanya di hadapan Fey.

"Babe, gue merinding sumpah. Hahahahhahah" ujar Noval melempar tangan kekasihnya. Fey ikut tertawa.

Hubungan Marko dan Noval sudah berlalu terlalu lama. Sudah tak ada lagi bucin yang tersisa.

.
.
.
.

"Loh ? Kok ke mess, Ko ?"

Fey bingung mobil Marko tak melaju lurus menuju parkiran Assembly seperi biasanya.

"Gerry pulang ? Iya kan ??? Kooo ????" Ujarnya senang sambil terus menyoyak-ngoyak bahu rekan kerjanya. "Ko Gerry pulaanggg ???"

"Iyeee.."

"Xixixixixixiix..." Fey tak sabar ingin turun. Belum juga sampai, tangannya sudah memegang pintu.
.
.
.

"Sana lo turun." Ujar Marko mengusir Fey dari mobilnya. Tentu saja dengan nada bercanda.

Fey yang memang tak sabar untuk turun segera keluar berlari masuk ke dalam ruangan mess yang sudah berminggu-minggu ia tak datangi.

Gerald yang memang telah mengharapkan kedatangan kekasihnya berdiri di lorong dapur sempit dengan tangan yang terbuka lebar.

"Yaaaaanggg..."
"Kaaaanggeeeennnnnn." Seru Fey menahan suara, takut jika tetangga mess mendengarnya.

Fey menyambar Gerald dengan pelukan erat. Meloncat pada tubuh kekasihnya, memeluknya seperti seekor bayi Koala.

"Ugghh hahahhaha. I miss you too."
.
"Ih mau kemanaaa ?? Ke kasur ajaaa!!!" Ujar Fey dalam pelukan. Kakinya berontak tak mau diam.

"Pintunya dikunci dulu hahahaha." Gerald membawa Fey dalam gendongannya ke arah pintu. "Kangen juga." Ujarnya sambil menutup pintu rapat. Khawatir ada yang melihat.

MY ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang