Sequel MYBOSS
Fernand seorang assisten manja yang senang membuat Gerald kewalahan menjalani hari-harinya sebagai seorang Direktur
Main Cast
Gemini Norawit as Geraldy
Fourth Nattawat as Fernanda
Disclaimer
🗝️ BxB AU
🗝️ fanFiksi 100%
🗝️ Drama, Rom...
"Ger. Kamu jangan gegabah. Pikirin dulu." Ujar Nico.
Marko hanya diam melihat keduanya. Ia sudah menyerah. Tabiat Gerald memang begini. Sulit dicegah jika soal hatinya.
"Kakak dengan senang hati nolong kamu, tapi pikirin masa depan kamu juga." Ujar Nico mendengar ide gila adik bungsunya.
"Gak kak, Gerry pilih jalan sendiri. Malam ini juga Gerry pulang ke Jakarta dan bilang semuanya sama Papi."
Nico menghela nafas. Ia tau rencana ini akan akan sangat beresiko. Sedari tadi berbicara pada adiknya pun tak ada guna. . . "Ckkk."
"Okeh, kakak gak bisa bilang apapun kecuali kasih restu sama kalian berdua." Lirih Nico.
"Ko. Handle kerjaan Gerry mulai besok sampe dia balik."
Nico tak mau menghancurkan hubungan dengan adik bungsunya lagi. Sudah terlalu banyak kesalahpahaman diantara mereka. Kali ini, ia akan membiarkan Gerry mengikuti kata hatinya. Tanpa Nico cegah sedikitpun.
"Iya kak." Ujar Marko. Ia tak punya pilihan lain selain menurut pada Nicola.
"Thanks Ko" Gerald memeluk sahabatnya.
"Sama-sama bro, goodluck."
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Pukul 06.39 PT Mutiara Dania Amarald 🔖
Suasana pagi gedung Assembly ramai dengan obrolan para karyawan tentang event Gathering dan liburan mereka masing-masing. Fey melewati kantor dengan tergesa-gesa. Tak ada tas jinjing Gerald yang ia bawa seperti biasanya.
Pagi tadi ia dikejutkan dengan isi pesan dari Gerald yang tak jelas. Hal pertama yang terlintas dibenak Fey saat ini adalah kekasihnya sudah pindah ke pusat mulai hari ini.
Berkali-kali Fey mencoba menghubungi kekasihnya. Namun sia-sia. Ponselnya tidak bisa dihubungi. Pesan text pun tak terkirim.
Fey ingin segera menemui Marko. Menanyakan apa yang sebenarnya terjadi secepat mungkin. Langkah demi langkah pagi ini Fey lewati dengan perasaan campur aduk.
Ketika Fey membuka ruang kantornya. Ia tak melihat siapapun. Ruangan masih dalam keadaan sepi. Marko sama sekali belum menyentuh kursinya. Belum ada tanda-tanda Marko datang. Ia mencoba tenang. Nafasnya sudah tak karu-karuan. Gerakannya sudah tak bisa fokus harus berlaku seperti apa. Fey mondar mandir di dalam ruangan kantornya mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi malam tadi, juga hari ini.
