15. Ngaku

1.3K 124 10
                                    

[Qaizz_ POV]
🔖

".....sorry.. gue gak tau Fey. Gue gak sengaja kasih liat ini sama Nico, soalnya.. niat gue cuma kasih tau dia, kalau Patra kasih oleh-oleh banyak buat ponakannya... posisinya kita emang abis video call , karena sinyal gue jelek, Patra kirim itu deh."

Monika terus menjelaskan sedikit demi sedikit, menunggu Fey untuk memberikannya reaksi. Namun dia tetap diam.

"...gue pikir Patra gak kirim foto aneh-aneh, ya gue forward aja langsung semua. Tanpa gue cek satu-satu. Kita posisinya lagi kumpul rame. Gue juga lagi sibuk gendong Chio." Tambahnya dengan nada menyesal.

.
.
.
.
Suasana mobil hening kembali.
.
.

"Terus ?" Ujar Fey diam lagi. Ia tak tau harus berkomentar apa saat ini.
.
.

"Ummm.. Jadi setelah gue kirim, gue gak ngeh sama video kalian itu. Karena posisi kalian di belakang. Fokusnya ke video Patra sama suaminya liatin oleh-oleh buat Chio. Terus besoknya Marko telfon gue.... Uh... lo aja deh yang ceritain, Ko" pinta Monik pada sepupunya.

"Ya..... gue dipanggil ke Nico, pas Senin masuk kerja. Dia tunjukin video itu, nanya yang di video siapa. Karena kan dari belakang, wajah lo gak keliatan. Foto lo yang lainnya juga dari belakang. Karena yang tadi Monik bilang, itu fokusnya video Patra sama lakinya..

...Gue awalnya gak ngaku. Sampe akhirnya Nico mulai nanya lo cuti juga apa nggak sabtu itu..

... ya gue jawab aja iya. Kan lo tau sendiri selama ini yang ngelancarin kalian bisa bebas cuti, gue.."

Fey hanya terdiam mendengarkan kedua sepupu ini menjelaskan. Agak menyesal pada Marko selama ini dia banyak membantu soal hubungannya dengan Gerald.

"Fey, sorry." Ujar Marko menyesal.
.
.

"Fey. Ngomong dong. Gue minta maaf" Monika memegang lengan Fey.

"Gerry tau gak kalau Nico tau ?" Tanya Fey curiga, ini yang membuat Fey emosi sebelumnya.

"Nggak, Gue juga disuruh sama Nico, untuk gak ngasih tau kalau dia juga tau soal kalian. Lo tau hubungan Gerry sama Nico gimana"
.

"Ooh.."
"Nico ngegap-in Gerry cium gue dua kali dong,." Ujar Fey polos. Akhirnya Fey memberi tanggapan pada pengakuan keduanya.

"Hah ? Dari sekian banyak hal yang gue ceritain cuma itu yang lo khawatirin ?" Tanya Monika heran.

"Ya.. trus apa ? Gue dipecat juga udah pasti." Ujarnya pasrah.

Monika makin merasa bersalah. Sebelum ini, ia sudah tau soal ribut kecil antara Gerald dengan Fey dari Marko.

"Heeiii, jangan pesimis gitu" Marko mencoba menenangkan.

"Gak tau deh." Ujar Fey pasrah.

"Oiya. Tadi Gerald ditanya apa ?" Tanya Marko.

"Justru Pak Nico sama Pak Nugi kayak gak terjadi apa-apa Ko, Gerald juga bilang dia cuma nyuruh kita hati-hati."

"Nah kan ? Aman. Lo tinggal lanjutin backstreet lo itu." Ujar Marko optimis.

Tapi berbeda dengan Fey, ia tak berpikir ini soal backstreet saja.

Ia belum bisa berpikir jernih.
Bahkan mulai menyesali dia sudah menuduh Gerald, seolah tak menghargai hak nya.

Perasaannya kacau. Tak tau harus bereaksi seperti apa lagi.

Suasana hening kembali.

"Gue balik ke ruangan lagi. Takut Gerry kebangun." Guman Fey pelan.

"Iya Fey, sorry ya. Gue bisa ketemu lo malem begini." Jelas Monika, "Gue takut kalau ada yang ngeliat gue kesini gossipnya naik lagi."

MY ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang