7. Anak Manja

1.5K 132 8
                                    

[Qaizz_ POV]

Pukul 18.03
Mess Amarald
🔖

"Im sorry." Bisik Gerald pada Fey di depan pintu.

Fey masih diam membisu, ini hari Sabtu, besok mereka tak akan bertemu. Ingin rasanya Fey masuk ke dalam mess Gerald dan merubuhkan badannya ke dalam pelukan sang Direktur. Namun tak bisa.

"Ojeknya 3 menit lagi sampe, Fey pulang dulu." Pamitnya, menyerahkan tas milik Gerald dengan lemas. Bahunya turun.

Mengetahui Amarald sudah menunggu Gerald di dalam messnya, Fey buru-buru memesan ojek agar cepat sampai supaya tak lama menunggu.

"Bye sayang." Ucap Gerald tanpa suara. Membuka pintu messnya lebar. Terlihat Amarald sedang menyeduh kopinya di counter tempat Fey biasa memasak Omelette untuk kekasihnya.

"Pak.." Fey membungkuk menyapa dari luar. Yang dibalas senyuman tipis darinya.

Fey segera bergegas pulang ketika pintu sudah Gerald tutup rapat.

****

[Qaizz_ POV]

Pukul 20.04
Kost Bu Irma
🔖

Suasana kost sepi, para penghuni keluar rumah untuk bermalam minggu atau pergi pulang ke rumah mereka masing-masing. Fey duduk dimeja makan dapur umum dengan 3 piring kosong menunggu Sakha dan Li pulang kerja.

Pikirannya kalut kemana-mana.
Overthinking nya datang lagi.

Sudah sejak empat hari lalu ia melalui malam sepi sendirian tak ada Gerald sama sekali. Ia akan menghubungi Fey larut diatas jam 9 malam selama Amarald berada disini. Hanya telfon singkat karena Gerald harus sudah tidur jam 10 malam jika tidak ada hal penting yang ia kerjakan.
.
.

Banyak sekali hal yang membuatnya kesal namun tak selesai. Ini tak seperti apa yang Fey bayangkan sebelumnya. Ia kira backstreet dan bertemu setiap hari akan sangat mudah. Namun Fey sungguh tersiksa kali ini.

****

Keputusannya bulat, ia tak mau berhenti bekerja. Namun hatinya juga tak rela ditinggalkan oleh Gerald jauh ke pusat, dekat saja sudah banyak miss-komunikasi diantara mereka.

Emosi Fey soal cemburunya belum tersampaikan sore ini. Malam minggu yang seharusnya mereka lalui bersama pun sirna. Seharusnya, malam ini menjadi malam mereka berdua untuk menyiapkan koper berlibur ke Jepang, akhir tahun makin mendekat.

Sisa 2 minggu lagi. Fey benar-benar tak tahu harus melakukan apa dihari liburan tanpa Gerry-nya nanti. Waktu kerja kantor tinggal sisa empat hari lagi.
.
.

****

"Woi, bengong aja !" Ujar Li menampar bahu Fey pelan di belakang.

"Lama amat kalian, gue laper." Ujar Fey lemas.
"Tuh piring udah gue siapin."

"Bentar, Sakha masih parkirin motor. Gue keatas dulu deh naro tas" ujar Li sembari menaruh helmnya. Naik ke atas meninggalkan Fey sendirian.
.
.
.

"Lemes amat Fey ?" Tanya Sakha. Fey terlihat malas menatap bungkusan nasi goreng di tengah meja yang baru saja dibawa oleh sahabatnya untuk mereka makan bersama.

"Gue gaalaaaauuuuu.." keluh Fey tiba tiba.

" keluh Fey tiba tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang