#3 Calon

1.8K 132 22
                                    

[Qaizz_ POV]

Gedung Utama
Pukul 10.34

"Fer"

"Iya, Pak ?"

"Kamu itu masih aja panggil saya bapak."
"Calon Ipar kamu lho ini." canda Nicola padanya.

"Hehe, masih di kantor, Kak."
"Gak enak Fey-nya."

"Iya iya.. hahahah."
"Ini tolong kasih sama Marko ya." ujar Nico menyerahkan map tebal berisi beberapa sample baru untuk produksi.

Fey dengan sigap menerima file dan kembali ke lantai bawah kantor utama. Meeting hari ini berjalan dengan sangat baik. Sebagai seorang asisten utama, Fey sukses membuat pekerjaan Marko lebih santai dari biasanya. Dengan kabar baik yang diterima Marko bulan lalu perihal Fey yang mengurungkan niatnya menjadi asisten Gerald nanti. Marko benar-benar terbantu.

Berjalan dengan santai melewati beberapa staff kantor, Fey yang sudah dikenal sebagai kekasih calon CEO tahun depan itu, beberapa kali disapa dengan senyuman ramah orang-orang pencari muka.

****

"Mbak. Telfon nomor ini dong mbak." Pinta Fey pada receptionist cantik bernama Nurma. Memperlihatkan catatan yang baru saja Fey tulis dimeja.

"Loh ? Kok gak telfon sendiri aja Mas ?"
"Ini nomor siapa ?"

"Udah, cepet telfon dia aja." pinta Fey tak sabar. Dirinya baru menyadari sesuatu yang janggal dalam saku celana yang terasa kosong tak seperti biasanya.

"Iya bentar mas." ujar Nurma sembari memberikan gagang telfon pada Fey dibalik meja lobby. Lanjut dengan sibuk menekan nomor yang Fey berikan padanya.

"Ni mas, udah tersambung. Tinggal nunggu diangkat aja" Ujar Nurma kembali setelah menekan nomor di mesin pemanggilnya.

_______
"Hallo ?"

"Hallo, Ger."

"Lho ? Fey ?"
"Sayang ? Suara kamu ini ya ?"
"Bentar..."
"Kamu.. kamu pake nomor kantor ?"

"Iya. Handphone aku ketinggalan di mobil kamu kayaknya. Aku baru ngeh. Mau minta tolong Marko dia seharian gak ada di kantor. Sibuk dilapangan aku males jalan nyari dia. Mau minta tolong mbak Marla, mbak Marla sakit gak masuk, hehee. Kamu tolong cek nanti ya ? Takutnya ilang. Kabarin lewat Nurma lagi aja, nanti suruh nyambungin ke kantor. Aku gak kemana-mana lagi sampe pulang soalnya. Di kantor aja."

"Oohh, pantes dari tadi aku chat kamu gak jawab. Kirain lagi sibuk. Iya nanti aku cek, aku masih ngobrol sama Hardi soal keramik depan nanti. Nanti sore kita ke Ikea dulu ya ? Kamu gak ada lembur kan ?" Ajak Gerald pada Fey, sudah pasti Gerald sedang berada di lokasi rumah impian mereka berdua.

Gerald membeli sebidang tanah yang cukup luas dengan rumah yang dihancurkan sengaja untuk ia renovasi sesuai keinginannya.

"Iya. Gak lembur. Yaudah aku balik ke kantor lagi."
"Jangan lupa kasih tau ya. Kayaknya beneran ketinggalan di mobil kamu."

"Iya sayang."
"Yaudah, sampe ketemu sore nanti baby. Love you."

"Iyaa...Daah."

"Eeehh.... mana Love you too nya."

Fey melirik Nurma yang sedang berusaha tak tertarik dengan obrolannya.

"Iya nanti langsung aja."

"Gakkkkkk.. mana Love you too nya."
"Sayang juga nyaaa." rengek Gerald diujung panggilan.

MY ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang