Sequel MYBOSS
Fernand seorang assisten manja yang senang membuat Gerald kewalahan menjalani hari-harinya sebagai seorang Direktur
Main Cast
Gemini Norawit as Geraldy
Fourth Nattawat as Fernanda
Disclaimer
🗝️ BxB AU
🗝️ fanFiksi 100%
🗝️ Drama, Rom...
Setelah dirasa dirinya (miliknya) cukup tenang, Gerald keluar melalui pintu depan tak seperti biasanya. Melihat Fey dengan wajah yang memerah menatap layar monitor.
"Ekheem.." Gerald berhenti di depan meja Fey. Mengambil post-it dan pulpen yang sedang Fey pegang.
Mata sang asisten mengikuti gerak gerik yang dilakukan atasannya. Tak paham dengan apa yang akan dirinya nya lakukan.
Wajah Gerald menunjukkan senyum jahil. Ia mulai menuliskan sesuatu. Sambil melafalkan apa yang dia tulis dengan pelan, cukup untuk Fey dengar.
"Jangan ngambek lagi, kerja yang bener." Ditempel satu note pada pipi kanan Fey pelan.
"Harus banyak sabar, biar makin disayang" Ditempelkannya lagi pada pipi kirinya kali ini.
"I love you, jangan ragu soal itu" Ditempelkan post-it yang ke tiga pada keningnya.
"Okey ?" Jelas Gerald, tersenyum melihat Fey memutar kedua bola matanya, mengejek Gerald namun tetap setuju.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Okkkeeeyy, sana pergi." Usir Fey halus.
Masih jahil. Gerald menarik dagu Fey agar terangat ke atas. Menempelkan semua sisa spot di wajah kekasihnya yang masih bisa ia tempel dengan post-it tanpa catatan kali ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cute" ujar Gerald mencolek hidungnya gemas, pergi keluar meninggalkan Fey sendirian.
****
Hari-hari Gerald disibukkan dengan dirinya yang tak bisa diam di kantor, ada saja yang ia periksa. Dari mesin satu ke mesin lainnya. Dari gedung satu ke gedung lainnya. Ia tak pernah puas dengan laporan dari para Manager saja. Dirinya harus memastikan sendiri melihat secara langsung dan detail apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Keluar melalui kantor PPIc lantai atas, Gerald diam sejenak berdiri di depan jendela kaca terbuka yang mengarah pada puluhan garis mesin di sebelah kiri. Dengan dagu yang terangkat dan lengan yang dilipat. Mata tajam dibalik kacamatanya memeriksa setiap sudut lantai bawah dengan seksama. Semua berjalan dengan lancar.
