E02

1.6K 152 3
                                    

Author Point Of View On

Keesokan Harinya...

Mew bangun lebih awal dari Gulf. Sejujurnya saja Mew tidak bisa tidur dengan nyenyak tadi malam karena terlalu banyak pikiran yang mengganggunya.

"Duh kepalaku terasa sangat sakit sekarang." Batin Mew

Mew menolehkan kepalanya lalu melihat ke arah Gulf tidur. Mew hanya menggelengkan kepala ketika melihat Gulf tidur sambil meringkuk lagi. Mew tiba-tiba merasa penasaran dan tanpa sadar tangannya menyentuh dahi Gulf.

"Apakah dia tidak lelah tidur seperti ini? Panas?" Batin Mew.

Mew segera membangunkan Gulf. Meskipun Mew kini merasa akan sakit juga, tapi dia tiba-tiba mendapatkan tenaga yang dia pun bingung darimana asalnya.

"Gulf, bangun! Kau demam! Kenapa kamu tidak mengatakannya semalam huh?!" Mew kini merasa panik.

"Phi, aku sakit kepala.." Ucap Gulf dengan mata yang terpejam. Wajahnya kini memerah akibat panas yang tinggi.

"Iya, kamu demam! Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu sakit huh?"

"Phi, Gulf lemas..."

"Aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang juga."

"Hmm..."

Mew langsung menarik tangan Gulf dan membawanya ke punggungnya. Mew menggendong Gulf di punggungnya. Mew memegang kaki dan kedua tangan Gulf agar Gulf ngga jatuh.

"Gulf, sadarlah dan peluk aku!" Mew segera berjalan keluar dari kamarnya sambil menggendong Gulf. Mew saat itu masih menggunakan piyama.

Gulf melingkarkan kedua tangannya dileher Mew. Mew segera membawa Gulf pergi ke rumah sakit. Kakek Mew dan juga kakek Gulf tanpa sengaja berpapasan dengan cucu mereka di lorong hotel saat mereka kembali setelah berjalan-jalan, mereka langsung bertanya kepada Mew ketika melihat Mew jalan sambil berlari melewati mereka. Mew tampak sangat terburu-buru.

"Mew, ada apa dengan Gulf?" Tanya kakek Gulf.

"Di-dia demam kek."

"Kalian mau kemana sekarang?"

"Ke rumah sakit. Aku akan membawanya ke rumah sakit."

"Apakah aku boleh ikut bersamamu?" Tanya Kakek Gulf.

"Tidak kakek, sebaiknya kakek menemani kakekku saja. Bukankah hari ini kakek akan kembali ke desa?" Ucap Mew.

"Tapi bagaimana dengan Gulf? Gulf sedang sakit sekarang."

"Biar aku yang mengurusnya kakek. Aku adalah suaminya sekarang!" Ucap Mew.

"Baiklah jika itu yang kamu inginkan."

"Aku permisi kakek..."

"Iya.."

Mew langsung berjalan dengan cepat dan membawa Gulf pergi dari hotel itu. Kedua kakek itu hanya tersenyum setelah melihat kepergian cucu mereka berdua.

"Sepertinya cucuku kelebihan hormon sehingga melakukannya dengan kasar semalam." Ucap kakek Mew.

"Aku merasa kasihan kepada Gulf .." Tatapan kakek Gulf kini terlihat sendu.

"Tenang, cucuku adalah sosok yang bertanggungjawab, makanya aku menjodohkan Gulf dengan Mew. Aku yakin Mew bisa menjaga Gulf dengan baik." ucap kakek Mew.

"Aku lihat Tay lebih ramah daripada Mew."

"Tay itu ceroboh! Dia tidak akan sanggup mengatasi Gulf dengan kecerobohannya! Aku sudah menemukan orang lain untuk Tay. Orang itu adalah orang yang tepat untuk Tay."

Delicious You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang