Author Point Of View On
Beberapa Jam Kemudian...
Malam kini semakin larut, setelah menemani anak-anaknya sampai tertidur, Mew dan Gulf kini masuk ke dalam kamar mereka. Mew dan Gulf langsung naik ke atas tempat tidur begitu mereka masuk ke dalam kamar. Mereka berdua kini sedang tidur terlentang berdua sambil melihat langit-langit kamar.
"Besok jadi kan kita ke taman bermainnya? Phi kan sudah janji sama aku dan anak-anak!"
"Hmm, aku sudah janji." Ucap Mew kepada Gulf.
"Jangan bohong lagi ya Phi?!"
"Aku tidak pernah bohong, sayang. Aku tidak tahu kalau rapat itu akan selama itu. Kalau aku tahu, aku ngga akan mungkin membawa kalian ke kantor. Kamu dan anak-anak pasti merasa bosan kan di kantor?"
"....."
"Sayang..."
"Iya, aku mendengar Phi berbicara kok."
"Kamu belum bisa tidur ya?" Tanya Mew yang kini di dalam pikirannya terlintas pikiran yang sedikit kotor.
"Huh? Hmm.."
"Sedang memikirkan apa?"
"Aku ngga sabar ingin pergi ke taman bermain."
"Ohh, bagaimana kalau kita main sesuatu dulu sebelum tidur?" Mew bangun lalu mengubah posisinya menjadi duduk sambil menatap Gulf dan tersenyum.
"Main apa? Ini kan sudah malam. Kata Phi kita harus tidur kan supaya besok tidak terlambat bangun?"
"Itu untuk anak-anak, tapi untuk kamu malam ini berbeda. Kita bisa bermain sesuatu lebih dahulu. Main mainan yang sangat menyenangkan. Kamu pasti akan menyukainya."
"Apa itu Phi?"
Mew kini naik ke atas tubuh Gulf lalu menindihnya. Mew mulai mencium bibir Gulf lalu membuka bibir Gulf dengan lidahnya. Gulf yang bingung langsung mendorong tubuh Mew menjauh dari tubuhnya. Kini posisi Mew kembali terbaring di samping Gulf.
"Ihh, kenapa kayak begitu mainannya? Gulf ngga suka!"
"I-ini mainan yang aku suka."
"Tapi aku ngga suka!"
"Sayang..."
Setelah Gulf melahirkan kedua anak kembarnya, bisa dihitung sudah berapa kali Mew dan Gulf berhubungan seks selama hampir 3 tahun. Gulf selalu menolak Mew kalau Mew ingin melakukan hubungan intim dengan Gulf dan pada akhirnya Mew akan berakhir dengan bermain solo.
"Ak-aku tidak mau.."
"Sayang..."
"Jangan paksa Gulf, Phi!"
Kalau mereka berdua melakukannya, itu pasti karena Mew sedang dalam keadaan mabuk. Setelah melakukannya Mew akan menyesal selama berhari-hari karena kembali menyakiti Gulf. Mew akan merasa bersalah dan tidak berani menyentuh Gulf.
"Sekali saja aku mohon." Ucap Mew yang kini memohon kepada Gulf.
"Phi mau main itu? Kalau pinggang Gulf sakit bagaimana?" Gulf kembali mengingat beberapa kenangan. Dia hanya mampu mengingat kenangan yang buruk di dalam pikirannya.
"Aku akan memijat pinggangmu dan aku juga akan memberikanmu obat pereda nyeri."
"Yaudah deh.."
"Kamu mau?"
"Hmm.."
Mew kini bangun lalu mengubah posisinya menjadi duduk. Mew membuka satu persatu kancing piyama Gulf lalu membuka celana Gulf. Setelah membuat tubuh Gulf kini telanjang, Mew langsung membuka celananya lalu kembali duduk. Dia memperhatikan setiap detail tubuh Gulf yang putih dan mulus terlebih dahulu lalu mulai melakukan pemanasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicious You (END)
FanfictionCerita ini akan menceritakan tentang kisah cinta antara Mew dan Gulf, dimana mereka berdua dijodohkan oleh kedua kakek mereka berdua. Kakek Mew dulu memiliki utang budi karena kakek Gulf pernah menolongnya saat bisnis keluarganya kena tipu dan hampi...