E25 🔞

393 37 3
                                    

Author Point Of View On

Beberapa Jam Kemudian..

Hari telah menjelang malam, Mew yang baru saja bangun, langsung menelpon dengan telpon hotel dan memesan layanan kamar untuk membawakan makanan ke dalam kamarnya. Mew memesan beberapa makanan kesukaannya dan juga kesukaan Gulf. Gulf yang masih tidur dengan lelap, kini menggeliat memperbaiki posisi tidurnya.

Setelah selesai memesan makanan, Mew kini melihat ke arah istrinya dan mengagumi wajah istrinya yang masih tertidur dengan lelap. Sesekali Mew membelai wajah istrinya dan mengecup kening istrinya. Entah berapa kali Mew melakukan hal yang sama sampai akhirnya dia memutuskan untuk menonton tv sambil menunggu makanannya datang.

Tok.. Tok.. Tok..

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat. Seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar hotel Mew dan Gulf saat Mew masih menonton sambil sesekali mengagumi wajah istrinya, Mew segera keluar dari dalam selimut lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil bathrobes. Dia mengenakan bathrobes yang ada di dalam kamar mandi. Setelah mengenakan bathrobes, Mew lalu berdiri di belakang pintunya.

"Si-siapa?" Tanya Mew.

"Saya ingin mengantarkan pesanan makanan atas nama tuan Mew. Apakah ini benar kamar tuan Mew?"

"Iya benar."

Sesampainya makanan itu di depan pintu kamar hotel Mew dan Gulf, Mew membuka pintu dan memasukkan troli berisi penuh makanan itu. Dia tidak mengizinkan pelayan hotel itu masuk dan melihat tubuh indah istrinya. Mew sangat posesif dengan apapun yang telah menjadi miliknya itu.

"Sayang, ayo makan malam! Sudah waktunya makan malam!" Ucap Mew sambil membawa troli ke arah meja.

"Zzzzzzzz...."

"Sayang..." Mew mencoba membangunkan Gulf.

Gulf tidak juga bangun, sampai akhirnya Mew berjalan menghampiri Gulf lalu mencium pipi Gulf. Mereka berdua belum membersihkan diri, jadi Mew ingin mengajak Gulf mandi bersama lebih dulu lalu makan malam bersama.

"Sayang..." Panggil Mew dengan lembut.

Cuppp.. Cuppp...

"Zzzzzz..."

"Sayang, ayo makan malam! Aku sudah lapar sekarang!"

"Ugghh, apakah ini sudah malam Phi?" Gulf kini mulai membuka kedua matanya lalu meregangkan tubuh-tubuhnya.

"Iya sayang."

"Tubuh bagian bawahku rasanya ngga enak Phi." Keluh Gulf.

Mew rasa itu karena sisa-sia percintaan mereka tadi. Sperma milik Mew yang keluar dari dalam lubang Gulf kini mulai mengering. Itu akan membuat Gulf merasa tidak nyaman.

"Kita mandi dulu ya! Baru kita makan malam."

"Hmm..."

Mew kini menyingkap selimut milik Gulf lalu menggendong Gulf ala bridal style dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi. Mereka kini mandi bersama di dalam kamar mandi hotel itu. Sesekali mereka saling berciuman sambil menggosok tubuh mereka satu sama lain.

"Kita mungkin akan kembali bercinta kalau aku tidak menahan diri sayang." Ucap Mew kepada Gulf.

"Bolehkah kita makan malam dulu? Aku juga sudah merasa lapar." Ucap Gulf sambil menunjukkan wajah memelasnya.

"Boleh sayang.." Mew tersenyum dan merasa gemas kepada Gulf.

"Terima kasih.."

"Aku ingin sekali menggigitmu saat ini."

"Aku akan merasa kesakitan nanti."

"Aku tidak akan menyakitimu sayang."

Setelah mereka berdua selesai mandi bersama, Mew dan Gulf kini mengenakan bathrobes untuk menutupi tubuh mereka. Pakaian mereka masih tergeletak di atas lantai dan dibiarkan begitu saja oleh Mew dan Gulf. Mereka kini berjalan keluar dari dalam kamar mandi lalu menuju ke meja. Mew dan Gulf duduk di kursi yang berada di samping meja itu. Mew kini mulai menyajikan makanan yang tadinya ada di troli ke atas meja.

"Phi ternyata bisa seromantis ini. Kenapa baru melakukannya sekarang hm?" Ucap Gulf sambil tersenyum.

"Tentu saja, beberapa mantanku tidak bisa move on karena sikap romantisku ini. Aku ingin melakukannya, tapi terasa sia-sia karena kamu pasti hanya menganggapnya hal yang biasa."

"Mantan Phi itu termasuk Phi Day? Aku jadi penasaran dan ingin bertemu dengannya."

"Tidak perlu, dia sudah bahagia sekarang. Kita tidak perlu mengganggunya lagi."

"Bagaimana Phi tahu? Apakah Phi masih mencari tahu kabar darinya?"

"Tidak sayang, tapi beberapa hari yang lalu dia mencari pekerjaan di kantorku. Aku terkejut karena dia tiba-tiba berada di sini."

"Merasa terkejut atau merasa senang?"

"Sayang, apakah kamu marah kepadaku? Aku bersumpah, aku tidak memiliki perasaan apapun lagi kepadanya."

"Hmmm, lalu?"

"Dia sudah mempunyai suami dan anak. Dia juga sedang mengandung sekarang."

"Ahh benarkah? Aku juga ingin mengandung anak Phi lagi. Benih-benih ini pasti akan segera menjadi janin kan?" Ucap Gulf sambil mengelus lembut perutnya.

"Aku juga berharap. Kita sebaiknya segera makan sebelum makanannya mulai dingin. Makanan di hotel ini pasti enak karena baunya tercium sangat enak."

"Hmmm..."

Mew dan Gulf mulai makan. Mew bersyukur karena dia mengalihkan topik pembahasan tentang Day. Mew tidak ingin membahas tentang Day lagi, tapi Gulf selalu saja membahasnya. Dia tidak ingin Gulf merasa kecewa kepada dirinya.

"Kenapa Phi Day tiba-tiba pindah ke Thailand?"

"Suaminya tiba-tiba dikirim bekerja disini, tapi sepertinya tidak lama karena dia bilang hanya akan bekerja sementara di kantorku hanya untuk mengisi waktu luangnya."

"Apakah Phi merasa kecewa?"

"Kenapa harus merasa kecewa? Aku sudah memiliki istri yang cantik, jadi tidak perlu memikirkan hal itu lagi."

"Phi benar.."

"Sayang, baju yang kita bawa ke rumah kakek tidak banyak. Kenapa kita tidak pulang ke Bangkok dulu untuk menyiapkan barang-barang bawaan kita?"

"Itu akan membuang-buang waktu. Lagipula kita bisa membeli beberapa pakaian disana."

"Baiklah kalau itu keinginanmu."

Setelah mereka berdua selesai makan malam bersama, Mew dan Gulf kini melanjutkan kegiatan mereka dengan menonton film sambil duduk di atas tempat tidur. Gulf menyandarkan tubuhnya di dada Mew, sedangkan Mew kini memeluk tubuh Gulf dengan erat.

"Kenapa pemeran utamanya cewek sih? Ngga seru! Aku mau pemain prianya pacaran sama cowok."

"Apakah kita harus mengganti film yang lain hm?"

"Tidak, tidak perlu. Aku mulai mengantuk."

"Sayang, kita baru bangun loh tadi. Kamu sudah merasa mengantuk padahal ini baru jam 9 malam."

"Cari saja film yang lain! Aku bosan!"

Mew mulai memilih dan pilihannya jatuh kepada film semi barat. Saat Mew dan Gulf sedang menontonnya, tangan Mew tidak diam saja dan kini mulai masuk diantara perpotongan bathrobes Gulf. Dia mulai meremas dada Gulf dan memainkan putingnya.

Nafas keduanya kini saling memburu satu sama lain. Nafsu yang mulai bangkit kini mulai menguasai mereka berdua. Salah satu tangan Mew yang lain kini mulai menyingkap bathrobes Gulf dan sedang membelai lembut paha Gulf.

"Phi mau melakukannya lagi?"

"Kalau dibolehkan, aku ehmm ingin melakukannya lagi."

"Hmm, boleh." Ucap Gulf sambil berbisik.

Malam itu kembali terjadi pergumulan antara mereka berdua. Mereka berdua kini kembali saling memuaskan satu sama lain. Gulf membuka lebar kedua kakinya dan menyambut suaminya memasukinya lagi.

Author Point Of View Off

Delicious You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang