Author Point Of View On
"Aku lelah!!!! Hiks.. Hiks.." Ucap Gulf yang kini mulai mengeluarkan air matanya dan menangis dengan kencang.
"Cixi juga lelah, Papa!"
"Cixa juga lelah, Papa!"
Gulf dan kedua anaknya kini mulai menangis. Ruang keluarga itu kini penuh dengan suara tangisan Gulf dan kedua anaknya. Para asisten rumah tangga yang melihat hal itu tidak berani membantu mereka. Mew yang baru saja keluar dari kamar setelah membersihkan diri langsung menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
"Hiks.. Hikss... Phi, aku capek!"
"BERHENTI MENANGIS!!!" Ucap Mew.
"PHI JAHAT! AKU NGGA MAU BERHENTI MENANGIS! HIKS.. HIKS.." Gulf seperti pemimpin dalam sebuah peperangan. Ketika tangisan Gulf terdengar lebih kencang, maka tangisan kedua anaknya pun akan terdengar lebih kencang juga.
"Apa yang kamu inginkan agar berhenti menangis hm?" Mew kini hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah istri dan kedua anaknya itu.
Inilah alasan kenapa Mew belum siap kembali memiliki anak lagi, karena ketika Mew memiliki anak lagi, pasukan Gulf akan terasa bertambah lebih banyak dari sebelumnya. Gulf seperti membawa pasukan yang siap berperang melawan Mew ketika keinginan mereka tidak terwujud.
"Aku lelah..."
"Phi kan sudah bilang, kalian harus dihukum atas kesalahan yang kalian perbuat! Kalian bertiga harus menunggu sampai Bibi selesai membersihkan semuanya!"
"Aku tidak mau! Aku sudah lelah!" Gulf protes kepada Mew sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"Kalau kamu sudah merasa lelah, seharusnya kamu berpikir sebelum melakukan kesalahan! Meskipun ada Bibi yang selalu membereskan apapun yang kalian berantakan, tapi kalian harus tahu bahwa Bibi juga merasa lelah karena selalu memiliki pekerjaan ekstra karena ulah kalian bertiga!"
Gulf dan kedua anaknya kini berhenti menangis dan menundukkan kepalanya. Mereka bertiga mulai merasa bersalah setelah mendengar kata-kata dari Mew. Mew memegang tengkuknya dan merasa sedikit sakit kepala.
"Bibi sebentar lagi selesai membersihkan kamar Cixa dan Cixi. Kalian boleh duduk setelah itu. Papa tidak mau semua ini terulang kembali!"
"...."
Selama hampir satu jam Mew menghukum istri dan kedua anaknya berdiri sambil menghadap ke tembok. Mew menyuruh mereka berdiri sampai kamar itu kembali bersih. Dua asisten rumah tangga Mew dan Gulf ditugaskan oleh Mew untuk membersihkan kamar anak kembar Mew dan Gulf menggunakan vakum cleaner agar cepat selesai.
"Sudah selesai Tuan. Kami permisi dulu." Ucap salah satu asisten rumah tangga Mew itu.
"Terima kasih Bibi."
"Sama-sama Tuan."
Setelah selesai membersihkan semuanya, kedua asisten rumah tangga itu akhirnya pergi dari tempat itu. Mew kini melihat ke arah Gulf dan kedua anaknya yang masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.
"Sayang, hukuman kalian sudah selesai!" Ucap Mew.
"...."
"Sayang..."
Gulf dan kedua anaknya kini membalikkan tubuhnya. Gulf menggenggam salah satu dari masing-masing tangan anaknya lalu mengajak mereka masuk ke dalam kamar yang telah di bersihkan itu. Mereka bertiga mengabaikan Mew dan merasa kesal kepada Mew.
"Apakah kalian bertiga marah kepadaku?" Tanya Mew kepada istri dan kedua anaknya.
"Coba Phi pikir saja sendiri!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicious You (END)
FanfictionCerita ini akan menceritakan tentang kisah cinta antara Mew dan Gulf, dimana mereka berdua dijodohkan oleh kedua kakek mereka berdua. Kakek Mew dulu memiliki utang budi karena kakek Gulf pernah menolongnya saat bisnis keluarganya kena tipu dan hampi...