GULF POINT OF VIEW ON
Aku kini sedang berada di tengah taman bunga dimana terdapat banyak kupu-kupu di sana. Aku ingin menangkap dua kupu-kupu untuk anak-anakku. Mereka pasti akan menyukainya. Namun saat aku sedang berusaha menangkap kupu-kupu itu, sepasang suami istri tiba-tiba datang menghampiri aku.
Siapa mereka?
Mereka tersenyum ke arahku. Aku pun tersenyum ke arah mereka. Aku tiba-tiba merasa takut, akan tetapi sedetik kemudian perasaanku menjadi tenang. Aku kini merasa penasaran dengan kehadiran kedua orang itu.
"Nak, apa kabarmu?" Pertanyaan pertama yang membuat aku kebingungan.
Mereka mengenalku?
Aku kini mencoba mengingat sesuatu. Mereka terlihat sangat familiar, tapi aku melupakan siapa mereka. Aku butuh petunjuk, namun tidak seorang pun bisa memberiku petunjuk karena aku hanya sendirian di sini.
"Mama? Papa?" Ucapku dengan tiba-tiba.
"Iya, kami adalah orang tuamu sayang. Kamu pasti tidak mengenali kami. Sudah lama sekali kami meninggalkanmu." Ucap Papaku.
Aku langsung berlari dan memeluk mereka berdua. Ini adalah sebuah mimpi yang aku inginkan. Aku sangat ingin bertemu dengan kedua orang tuaku yang sudah meninggal dan bercerita tentang kehidupanku yang baru.
"Papa.. Mama... Gulf kangen banget sama Mama dan Papa! Kenapa Papa dan Mama tidak pernah datang ke dalam mimpi aku? Aku mau cerita sama Mama dan Papa!"
"Kami sudah tahu semuanya tanpa kamu bercerita sayang." Ucap Mamaku.
"Termasuk tentang suami Gulf?"
"Hmm, kami tahu segalanya." Ucap Papaku.
"Namanya Phi Mew, Paa.."
"Cucu-cucu Mama sangat lucu ya. Andai Mama masih hidup, Mama akan menggendong mereka."
"Aku sangat merindukan Mama dan Papa. Bolehkah aku ikut bersama dengan Mama dan Papa?" Ucapku yang kini melepaskan pelukanku kepada mereka.
"Tidak boleh sayang.." Ucap Mamaku
"Kamu sebaiknya kembali sayang. Suamimu mencarimu! Dia pasti akan sedih kalau kamu ikut dengan kami." Ucap Papaku.
"Paa... Maa...."
Aku kini merasa sedih karena Papa dan Mamaku tidak mau mengajak aku pergi bersama mereka. Aku masih ingin banyak bercerita kepada mereka, tapi mereka terlihat terburu-buru. Suara tangisan bayi pun terdengar dan akhirnya membangunkan aku.
Suara bayi?
Aneh, suara bayi itu tidak lagi terdengar setelah aku bangun. Aku baru ingat kalau kedua anakku sudah pisah kamar denganku. Mereka berada di kamar yang berada di samping kamarku dengan kamar Phi Mew.
Aku kini membalikkan wajahku ke sisi kanan dan cukup terkejut ketika menemukan wajah Phi Mew sangat terlihat dekat dengan wajahku. Aku seharusnya tidak terkejut lagi, karena setiap hari dia tidur sambil memeluk aku dengan erat seperti ini.
Aku menatapnya lalu tersenyum. Aku tiba-tiba mencuri ciuman darinya. Dia tiba-tiba terbangun dan kini menatap aku. Aku membalikkan wajahku karena malu.
"Kalau kamu mencuri ciuman dariku lagi, aku akan mencium bibirmu sampai bengkak!" Ancamnya.
Aku langsung membalikkan wajahku ke arahnya lagi lalu mengembungkan kedua pipiku dan menunjukkan wajah yang sedang terlihat kesal kepadanya. Aku tidak suka ketika dia membuat bibirku bengkak. Dia tiba-tiba mencium pipiku dan mencubitnya dengan lembut.
"Aku akan tidak akan melukai bibirmu lagi." Ucapnya sambil tersenyum.
"Kenapa Phi tiba-tiba terbangun? Apakah aku mengganggu Phi?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicious You (END)
FanfictionCerita ini akan menceritakan tentang kisah cinta antara Mew dan Gulf, dimana mereka berdua dijodohkan oleh kedua kakek mereka berdua. Kakek Mew dulu memiliki utang budi karena kakek Gulf pernah menolongnya saat bisnis keluarganya kena tipu dan hampi...