E29

362 41 3
                                    

Author Point Of View On

"Terima kasih telah menjagaku Phi. Maaf karena aku telah merusak liburan kita berdua." Gulf menunjukkan wajahnya yang pucat dan terlihat sedih itu kepada Mew. Mew ikut merasa sedih, namun dia tidak memperlihatkannya kepada Gulf.

"Memangnya aku pernah mengatakan bahwa kamu merusak liburan ini?" Tanya Mew kepada Gulf.

"Tidak sih, tapi aku cuma merasa saja kalau aku merusak segalanya. Padahal aku sangat ingin berjalan-jalan dengan Phi hari ini."

"Dengarkan aku! Kita datang ke Maldives karena kakek memberikan hadiah perjalanan ini sebagai kado ulang tahunmu. Kita juga melakukan perjalanan ini hanya untuk bersenang-senang. Kalau pun ada kendala seperti kamu tiba-tiba sakit, itu tidak menjadi masalah."

"Ak-aku.."

"Aku tahu kamu pasti merencanakan banyak hal, tapi kita memiliki banyak waktu disini jadi nikmati saja setiap momentnya. Tidak ada satupun kegiatan yang sengaja kita rencanakan. Kita melakukan semuanya secara impulsif, jadi jangan bilang kalau kamu merusak semuanya lagi!"

"Phi benar juga. Aku hanya merasa bersalah."

"Jangan merasa bersalah, karena aku tidak pernah menyalahkan mu atas apapun!"

"Terima kasih karena Phi telah mengerti aku."

"Hmm, memang seharusnya seperti itu. Kalau bukan aku, lalu siapa yang akan memahami mu?"

"Aku tiba-tiba merasa mengantuk."

"Itu mungkin karena efek obat yang kamu minum tadi."

"Aku mau tidur."

"Hmm, tidurlah!"

Mew membawa Gulf ke dalam pelukannya lalu memeluk Gulf sampai Gulf tertidur. Dia tahu dia harus melakukan ini agar istrinya itu berhenti overthinking. Ketika Gulf berubah kepribadian, akan ada hal lain yang menyertainya, yaitu sifat pemikirnya. Gulf selalu memikirkan pendapat Mew, untuk semua hal yang mereka alami.

"Aku sungguh menyayangimu Gulf. Terlepas dari apapun kepribadianmu, aku tetap mencintaimu. Percayalah kepadaku ya!" Mew mengecup kening Gulf lalu ikut tertidur bersama dengan Gulf.

***

Beberapa Jam Kemudian..

Hari telah menjelang siang, Mew memesan beberapa makanan untuk makan siangnya bersama dengan Gulf. Mew bangun lebih dulu karena dia harus memastikan Gulf makan tepat waktu dan juga meminum obatnya. Mew sangat memperhatikan Gulf selama Gulf sakit karena dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada istrinya tercinta itu.

"Terima kasih..." Ucap Mew kepada seorang pelayan yang membawakan makanan pesanan Mew ke kamar.

"Sama-sama tuan."

Setelah makanan datang ke dalam kamar, Mew langsung membangunkan Gulf yang masih tertidur lelap. Gulf akhirnya bangun, namun tubuh Gulf terlihat sangat lemas. Mew mencoba menyangga tubuh Gulf dan memberinya makan.

"Sayang, ayo bangun dan makan makanan ini!" Ucap Mew.

"Eughhh .." Gulf menolak makanan itu sambil menutup mulutnya.

"Sayang, kamu harus makan agar kamu bisa minum obat!"

"Aku ngga mau makan! Rasa makanannya sangat hambar!" Keluh Gulf.

"Makanannya terasa hambar karena kamu sedang sakit. Kalau kamu tidak mau, bagaimana kamu bisa minum obat dan sembuh?"

Gulf diam dan tidak menjawab pertanyaan Mew itu. Gulf sedikit merasa kesal karena Mew memaksanya untuk makan. Gulf merasa tubuhnya sangat lemas sekarang sehingga dia tidak memiliki tenaga untuk memakan makanan yang telah Mew pesankan itu. Mew terus mencoba dan menawarkan tawaran yang menarik untuk Gulf.

Delicious You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang