Author Point Of View On
Waktu kini sedang menunjukkan pukul 10 pagi. Gulf sedang berbaring di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarnya. Gulf mulai melamun sambil memikirkan sesuatu yang akan dia lakukan sekarang.
"Gulf benar-benar merasa bosan sekarang! Apa yang harus Gulf lakukan?" Monolog Gulf.
Gulf yang kini sedang merasa bosan dan kesepian karena ditinggal pergi bekerja oleh suaminya dan ditinggal pergi ke sekolah oleh kedua anaknya, memilih keluar dari dalam kamar. Gulf melihat ke arah sekelilingnya yang sepi.
"Apakah para Bibi kembali berkumpul? Kenapa tidak ada seorang pun di sini?" Gulf kini berjalan menuju ke arah dapur menghampiri para asisten rumah tangganya. Gulf memutuskan untuk ikut berkumpul mendengarkan gosip dari salah satu asisten rumah tangganya saat melihat mereka sedang berkumpul.
Mew dan Gulf memiliki tiga orang asisten rumah tangga tetap yaitu bernama Bibi Nana, Bibi Nam, Bibi Lung, dan satu baby sitter yang bernama Lily. Beberapa sisa pembantu yang lainnya hanya pekerja tambahan yang bekerja kalau tenaganya sedang dibutuhkan.
Semenjak Cixa dan Cixi mulai sekolah, Mew juga memecat salah satu baby sitternya. Pekerjaannya sudah tidak terlalu berat, karena Mew dan Gulf ikut mengurus kedua anak mereka saat mereka berdua ada di rumah. Baby sitter itu juga ikut membantu para asisten rumah tangga untuk membersihkan rumah kalau Cixa dan Cixi sedang pergi ke sekolah.
"Bolehkah aku ikut bergabung?" Tanya Gulf
"Tentu saja tuan." Ucap salah satu asisten rumah tangga Mew.
"Terima kasih." Gulf kini duduk di salah satu kursi kosong yang berada di tempat itu.
"Sama-sama tuan."
"Apakah tuan sudah pernah mendengar hal ini sebelumnya?" Ucap salah satu asisten rumah tangga Mew yang lain.
"Mendengar tentang apa Bibi Nam?" Gulf mulai penasaran. Gulf sangat mudah merasa penasaran.
"Tuan Mew pernah membawa seorang pria cantik saat dia masih berada di bangku kuliah dulu ke rumah ini."
"Pria cantik?" Gulf kini memanyunkan bibirnya seolah-olah merasa kecewa karena ada pria lain yang cantik selain dirinya di hidup Mew.
"Ahh aku ingat, namanya adalah tuan Day. Dia memang benar-benar sangat cantik dan tampan." Ucap Bibi Nana.
"Apakah dari dulu tuan Mew hanya menyukai seorang pria?" Tanya Lily memotong pembicaraan para seniornya itu.
"Hmm, dia tidak menyukai perempuan, apalagi yang genit sepertimu! Jadi, kamu harus menyerah menggodanya!" Ucap Bibi Lung.
"Aku ngga punya kesempatan ternyata." Ucap Lily
"Kamu sama sekali tidak pernah memiliki kesempatan."
"Di-dimana pria cantik yang bernama Day itu sekarang?" Tanya Gulf.
"Aku dengar, alasan mereka putus adalah karena tuan Day tidak ingin tinggal di Thailand dan memilih tinggal di London. Kemungkinan dia masih berada dan tinggal di London sampai sekarang. Semenjak saat itu tuan Mew memilih untuk tidak memiliki kekasih lain lagi. Dia mungkin memiliki trauma yang mendalam." Ucap Bibi Nam.
"Kemungkinan dia masih mengharapkan tuan Day saat itu!" Ucap Bibi Nana.
"Tuan Mew sudah menemukan kekasih hatinya sekarang yaitu tuan Gulf!" Ucap Lily.
"Ak-aku kekasih hati Phi Mew?"
"Iya tuan. Tuan Mew terlihat sangat mencintai tuan Gulf sekarang dan kemungkinan tuan Mew sudah move on dari tuan Day."
Ketiga asisten rumah tangga itu sudah lama bekerja dengan Mew, jadi mereka sedikit tahu sejarah masa lalu pemilik rumah itu. Meskipun tidak semuanya, tapi mereka tahu secara garis besarnya saja.
"Apakah tuan Day itu lebih cantik daripada aku?" Tanya Gulf.
"Kalau menurut kami, tuan Day lebih cantik. Maafkan kami tuan, tapi kami hanya berkata jujur." Ucap Bibi Nana.
"Tidak apa-apa..."
"Tuan Gulf kalah cantik dari tuan Day?" Lily kini merasa terkejut karena pernyataan itu.
"Tuan Day memiliki wajah yang tampan dan cantik, kulitnya sangat putih dan bersih. Sebenarnya itu semua tergantung pendapat orang. Setiap orang memiliki pendapat yang berbeda jika disuruh menilai mengenai tampan atau cantiknya seseorang. Meskipun tidak terlalu tinggi, namun dia terlihat imut dengan tubuhnya yang sedikit lebih pendek dari tuan Mew. Tubuhnya juga langsing dan pinggangnya sangat pas apabila di rangkul oleh tuan Mew membuat tuan Mew sangat suka merangkulnya dulu." Ucap Bibi Nam.
"Apakah Gulf tidak seperti tuan Day?" Tanya Gulf.
"Tuan Gulf sedikit mirip dengan tuan Day." Ucap Bibi Nam.
"Apakah Phi Mew suka sama Gulf karena Gulf mirip dengan tuan Day itu?" Tanya Gulf tiba-tiba.
"Kami juga tidak tahu tuan. Kami berharap tuan Mew sudah tidak menyukai tuan Day lagi."
"Bagaimana kalau Phi Mew masih suka?"
"Dia seharusnya tidak menikahi tuan beberapa tahun yang lalu." Ucap Lily.
Setelah mendengarkan kisah masa lalu suaminya, Gulf kini cemberut sepanjang hari. Dia sampai tidak berselera makan siang dan hal itu membuat para asisten rumah tangganya merasa bersalah. Ketika Mew dan kedua anaknya baru pulang, Mew mendapatkan laporan dan membuatnya marah kepada asisten rumah tangganya itu.
"Seharusnya kalian tidak menceritakan tentang hal itu kepada Gulf! Kenapa kalian membuat masalah baru di saat keluargaku kini sedang tenang?" Mew benar-benar marah sekarang.
"Maafkan kami tuan, kami pikir karena tuan Gulf, jadi kami..."
"Apakah kalian pikir Gulf tidak punya perasaan? Meskipun sikapnya sering kekanak-kanakan, tapi dia punya hati! Kalian benar-benar meremehkan perasaan hati Gulf. Aku tidak mau tahu, kalian harus ikut membujuknya! Aku tidak peduli bagaimana caranya!"
"Baik tuan. Maafkan kami sebelumnya.."
"Hmmm..."
Mew kini berjalan menuju ke dalam kamarnya. Kedua anaknya sudah sedari tadi masuk duluan ke dalam kamar untuk membersihkan diri mereka. Ketika Mew baru saja masuk, dia melihat Gulf kini sedang fokus menatap layar tab nya. Tidak ada sapaan dan juga pelukan hangat. Gulf seperti mengabaikan Mew.
"Sayang, kok aku diabaikan sih?"
"Huh?"
Mew kini berjalan menghampiri Gulf lalu langsung memeluk dan mencium keningnya. Gulf tiba-tiba langsung memeluk Mew dan mulai menangis. Mew sangat tahu kalau Gulf sedang merasa sedih sekarang.
"Hiks.. Hikss.. apakah Phi masih menyukai tuan Day?" Ucap Gulf
"Day? Day siapa sayang?"
"Day itu mantan Phi. Kata Bibi, dia lebih cantik daripada aku."
"Aku tidak pernah mengatakan hal itu! Itu hanya pendapat pribadi Bibi saja. Jangan mendengarkannya! Kamu tetaplah yang tercantik di dalam hidupku."
"Apakah Phi mencintai aku?"
"Tentu saja sayang. Kalau aku tidak mencintaimu, aku tidak akan menjalani hubungan selama bertahun-tahun bersama denganmu."
"Apakah Phi masih mencintai tuan Day?"
"Aku? Aku tidak menyukainya lagi sekarang. Aku hanya menyukaimu seorang."
Setelah mendapatkan jawaban itu dari Mew, Gulf kini merasa senang dan mulai kembali tersenyum kembali. Gulf kini melepaskan pelukannya dari Mew lalu menyuruh Mew mandi karena bau. Mew hanya tersenyum dan merasa suasana hati Gulf nya telah kembali membaik.
Author Point Of View Off
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicious You (END)
FanfictionCerita ini akan menceritakan tentang kisah cinta antara Mew dan Gulf, dimana mereka berdua dijodohkan oleh kedua kakek mereka berdua. Kakek Mew dulu memiliki utang budi karena kakek Gulf pernah menolongnya saat bisnis keluarganya kena tipu dan hampi...