Author Point Of View On
Satu Minggu Kemudian..
"Sayang, kok kamu jadi aneh gini? Kamu ngga sedang hamil kan? Kita melakukannya baru seminggu yang lalu loh!"
"Ngga mungkin kan kalau langsung jadi?" Batin Mew.
Gulf langsung memeluk tubuh Mew ketika Mew baru saja masuk ke dalam kamar. Gulf tidak melepaskan pelukannya dari Mew sama sekali. Mew membawa Gulf ke sofa yang berada di dalam kamar itu. Gulf bersikap sangat manja dengan duduk sambil memeluk tubuh Mew di atas sofa. Mew kini menatap Gulf dengan tatapan bingung.
"Apakah akan ada adik bayi lagi di perut Gulf? Apakah adiknya ada dua lagi?"
"Ngga.. ngga.. jangan dulu! Anak kita masih kecil, sayang."
"Gulf mau hamil lagi Phi. Bagaimana caranya biar Gulf hamil lagi?"
"Sayang, Cixa dan Cixi masih 3 tahun. Tunggu 3 tahun lagi ya baru punya anak lagi?"
"...." Gulf hanya diam, namun tiba-tiba dia melepaskan pelukannya lalu berdiri.
"Apakah dia merasa kesal karena aku melarang dia hamil?" Batin Mew.
Mew melihat Gulf dengan keheranan. Gulf kini membalikkan kepalanya lalu menatap Mew dan tersenyum. Mew semakin merasa bingung. Gulf kini kembali duduk namun bukan lagi duduk di atas sofa, melainkan di atas pangkuan Mew. Gulf kini duduk di atas pangkuan Mew sambil memeluk Mew.
"Sayang, kamu kenapa hm? Kamu merasa sedih ya? Apakah karena Cixa dan Cixi ngga mau main sama kamu?"
"Ngga, aku tadi habis main sama Cixa dan Cixi. Mereka sedang mandi sekarang."
"Lalu?"
"Semenjak hari itu, ak-aku jadi ingin main sama Phi lagi."
"Mau pergi ke taman bermain lagi ya?"
"Bukan!!"
"Bukan? Lalu apa donk sayang?"
"Ak-aku mau main mainan yang Phi suka."
"Sayang..." Tiba-tiba Mew memikirkan sesuatu yang Mew suka, tapi Gulf tidak suka.
"Phi ngga mau ya main sama aku? Main sama aku ngga enak ya? Tapi aku mau main sama Phi."
"Ngga, bukan gitu."
Gulf kini menatap Mew dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Mew yang mendapatkan lampu hijau langsung menangkupkan kedua tangannya ke kedua pipi Gulf lalu mencium bibir Gulf. Gulf sedikit terkejut, namun menikmati ciuman itu.
Mew sangat kecanduan dengan tubuh Gulf yang putih dan mulus. Mew kini menidurkan Gulf di atas sofa lalu membuka satu per satu pakaian Gulf. Mew melihat lapar ke arah tubuh Gulf. Mew langsung melahap salah satu puting Gulf dan menghisapnya.
"Eugghhh!! Ge-geli! Hentikan Phi! Hentikan!"
"Berhenti?" Mew kini menghentikan kegiatannya lalu menatap Gulf dengan bingung.
"Ja-jangan!"
Mew kini tersenyum lalu kembali menjilat puting Gulf yang lain lalu menghisapnya.
"Ouchhh!!"
"Kenapa sayang?"
"Ini sakit! Phi gigitnya terlalu kencang!"
"Maaf, aku akan pelan-pelan."
Mew kini melakukannya dengan pelan. Dia merasa terlalu bersemangat tadi hingga melakukannya dengan terburu-buru. Mew mencoba menekan nafsu yang ada di dalam dirinya agar dia tidak menyakiti Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicious You (END)
FanfictionCerita ini akan menceritakan tentang kisah cinta antara Mew dan Gulf, dimana mereka berdua dijodohkan oleh kedua kakek mereka berdua. Kakek Mew dulu memiliki utang budi karena kakek Gulf pernah menolongnya saat bisnis keluarganya kena tipu dan hampi...