Author Point Of View On
Keesokan Harinya...
"Phi hiks.. hiks.. Phi.."
Gulf kini sedang menelpon Mew yang masih berada di kantor. Mew merasa bingung dan khawatir karena Gulf menelponnya sambil menangis. Mew kini mulai berpikiran yang macam-macam. Mew berusaha bersikap tenang sekarang.
"Sayang.. sayang.. hei, kenapa? Kenapa kamu menangis?" Tanya Mew.
"Phi hikss.. hiks.."
"Sayang, tenang dulu sayang."
"Phi hiks.. hiks.."
"Tarik nafas... keluarkan! Tarik nafas.. keluarkan!" Mew mencoba menenangkan Gulf.
Gulf mengikuti instruksi dari Mew itu. Mew mendengar suara Gulf ketika Gulf menarik nafas lalu menghela nafasnya. Gulf melakukan itu dua kali sesuai dengan instruksi Mew.
"Phi hiks.. hiks.. kaki Cixi patah! Kaki Cixi berdarah banyak. Hiks.. hiks.."
"Huh? Kenapa bisa?"
"Jatuh. Hiks.. hiks..."
"Dia jatuh dimana sayang?"
"Di sekolah.."
"Cixi ada dimana sekarang?"
"Di rumah."
"Loh kok di rumah? Cepat bawa ke rumah sakit!"
"I-iya hiks.. hiks..."
Dunia Mew kini berasa hancur mendengar hal itu. Dia segera menelpon sekretarisnya dengan telpon kantor, namun tidak memutus sambungan telfonnya dengan Gulf. Mew merasa kesal karena sekretarisnya tidak segera mengangkat telpon itu.
"Hallo Tuan, ada perl.." Sapa sekretaris Mew dari seberang telpon.
"Kenapa kamu lama sekali mengangkat telponnya?!" Mew berbicara dengan nada yang tinggi.
"Phi hiks.. hiks.. kenapa memarahi Gulf? Gulf kan ngga salah! Hiks.. Hiks.." Gulf kembali menangis.
"Bukan kamu kok sayang, tapi sekretaris aku." Ucap Mew kepada Gulf.
"Hiks.. Hiks.. jangan marah!"
"Iya sayang.."
"Maaf Tuan, saya tadi sedang di dapur membuat kopi." Jawab sekretaris Mew.
"Cepat hubungi sekolah baru anak saya dan tanyakan detail kejadian bagaimana kaki anak saya bisa patah!"
"Baik Tuan.."
Hari ini adalah hari pertama Cixa dan Cixi pergi ke sekolah. Mew ingin mencoba lebih dahulu. Kalau kedua anaknya tidak mau, Mew akan mencoba menyekolahkan anaknya tahun depan, tapi kalau anaknya suka dengan sekolahannya dan mau pergi ke sekolah, Mew akan melanjutkannya.
Setelah memutuskan telponnya dengan sekretarisnya, Mew kini bersiap untuk segera pulang. Gulf masih belum memutuskan telponnya dan masih berbicara kepada Mew. Mew terus menenangkan Gulf, meskipun dia juga dalam keadaan cemas sekarang. Beruntungnya hari ini Mew tidak menyetir sendirian melainkan diantarkan oleh sopir, jadi dia masih bisa terhubung terus dengan istrinya dan berusaha menenangkan istrinya itu.
"Phi hiks.. hiks .. kapan Phi pulang?"
"Phi pulang sekarang sayang. Cixi sudah dibawa ke rumah sakit?"
"Be-belum.."
"Kok belum sayang?"
"Cixi ngga mau di bawa ke rumah sakit. Katanya dia mau menunggu Phi pulang. Hiks.. Hiks.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicious You (END)
FanfictionCerita ini akan menceritakan tentang kisah cinta antara Mew dan Gulf, dimana mereka berdua dijodohkan oleh kedua kakek mereka berdua. Kakek Mew dulu memiliki utang budi karena kakek Gulf pernah menolongnya saat bisnis keluarganya kena tipu dan hampi...