Author Point Of View On
"Aku kenyang banget sekarang. Semuanya gara-gara Phi! Lihat nih, perut aku besar banget sekarang!" Keluh Gulf sambil memperlihatkan perutnya.
"...."
"Bagaimana kalau aku gemuk dan menjadi bundar seperti bola? Aku yakin Phi tidak akan menyukai aku lagi nanti."
"Aku suka!"
"Ihh Phi belum pernah melihat aku gemuk! Aku jelek banget kalau gemuk. Anak-anak di desaku dulu sering mengejek aku karena aku gemuk."
"Pas kamu hamil, kamu juga gemuk. Kamu ngga jelek kok."
"Ohh iya Phi benar. Phi masih mencintai aku kan kalau aku gemuk?"
"...."
"Phi..."
Setelah makan siang bersama, mereka kini kembali ke dalam kamar masing-masing. Gulf terus mengeluh kepada Mew sepanjang perjalanannya masuk ke dalam kamar. Mew terus mendengarkan keluhan Gulf sambil memainkan handphonenya dan terkadang menjawab pertanyaan Gulf dengan singkat. Meskipun dia juga fokus menatap ke arah layar handphonenya, namun Mew bisa membagi fokusnya.
"Phi, Phi masih marah ya sama aku?" Gulf memegang tangan Mew dan menahannya masuk ke dalam kamar lebih dahulu.
"Huh? Ngga kok sayang." Mew membalikkan kepalanya lalu menatap ke arah kedua mata Gulf dengan tatapan serius.
"Kenapa Phi diam saja saat aku panggil hm?"
"Aku harus segera kembali ke kantor sekarang." Mew membalikkan tubuhnya lalu menghadap ke arah Gulf.
"Ke-kenapa?"
"Ada seorang tamu yang ingin bertemu denganku. Maafkan aku ya sayang, aku pergi dulu!" Mew mengusap kepala Gulf lalu mencium kening Gulf.
"Hati-hati di jalan ya Phi!"
"Iya sayang."
"Kenapa Phi Mew terlihat sangat terburu-buru? Ini sangat aneh." Monolog Gulf
Gulf kini menatap Mew dengan tatapan bingung karena Mew terlihat sangat terburu-buru. Mew kini sedang berlari menuju ke arah parkiran rumahnya lalu masuk ke dalam mobilnya. Mew mengendarai mobilnya dengan terburu-buru agar cepat sampai ke kantor. Sepanjang perjalanan ke kantor, Mew terlihat sangat gelisah. Sesampainya Mew di kantor, Mew langsung memarkirkan mobilnya di basement lalu berjalan menuju lift dan memencet tombol lantai paling atas untuk pergi ke ruangannya.
Mew sudah sampai di lantai paling atas. Dia tampak gugup ketika akan masuk ke dalam ruangannya. Sekretarisnya langsung berdiri dan mengatakan kalau ada seorang tamu yang tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa dia mengenal Mew. Mau tidak mau, sekretarisnya itu menghubungi Mew lebih dahulu. Mew menyetujui untuk bertemu karena penasaran dengan kabar orang itu.
"Apakah dia sudah ada di dalam?" Tanya Mew.
"Sudah Tuan.."
Ceklek.. (Pintu terbuka)
Mereka berdua kini saling menatap satu sama lain. Tamu Mew itu langsung menunjukkan senyumnya kepada Mew ketika mereka berdua saling menatap satu sama lain.
"Day, apa yang kamu lakukan di sini?" Itu pertanyaan pertama yang Mew lontarkan ketika melihat orang itu.
"Hai Phi, sudah lama kita tidak bertemu."
Day adalah seorang pria berparas tampan dan cantik dengan kulit yang putih bening. Tubuh semampai dengan tinggi badan sekitar 169 cm membuatnya semakin mempesona. Senyum Day terlihat sangat menawan, sehingga siapapun yang melihat pasti akan terpesona dan jatuh cinta kepadanya. Mew termasuk orang yang terpesona dan jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Day.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicious You (END)
FanfictionCerita ini akan menceritakan tentang kisah cinta antara Mew dan Gulf, dimana mereka berdua dijodohkan oleh kedua kakek mereka berdua. Kakek Mew dulu memiliki utang budi karena kakek Gulf pernah menolongnya saat bisnis keluarganya kena tipu dan hampi...