29. Debat - Suap

18 4 0
                                    

⚠️ PERHATIAN ️⚠️

Mohon bersikap bijaklah sebagai pembaca, sebab ini hanyalah karangan fiktif! Dan apabila ada kesalahan, mohon untuk bantu diperbaiki.

Jika ada kesamaan pada nama tokoh, tempat, dan sebagainya, itu sepenuhnya ketidaksengajaan.

Jangan lupa untuk follow akun penulis, juga tinggalkan jejak vote dan komen! Terima kasih!

• • ✧ • •

Setelah kepergian Rakha dari hadapan mereka dan kantor polisi, Kenzo dan keempat kawannya terdiam memikirkan ucapan dan peringatan pria angkuh itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian Rakha dari hadapan mereka dan kantor polisi, Kenzo dan keempat kawannya terdiam memikirkan ucapan dan peringatan pria angkuh itu. Terkhususnya ketika memperingati seorang Kenzo akan tanah lahirnya. Sebenarnya, apa maksudnya? Apakah Rakha memiliki niat busuk lain atau ia memang benar-benar ingin memberi mereka petunjuk dan semacamnya?

Merasa heran, Valdi kemudian bertanya, “Lo lahir di Kota Jogja, kan, Zo? Terus kenapa dia cuma nyebut nama elo, ya? Seharusnya kita-kita juga disebut enggak, sih?”

Kenzo juga merasa heran. Pasalnya, yang pria tegas itu tahu ialah bahwa dirinya lahir di Kota Yogyakarta pada hari Kamis tanggal 25 Agustus 2022 jam 22.53 WIB. Lalu, apa maksudnya ucapan Rakha yang menyinggung soal tempat lahir? Apakah Kenzo melupakan sesuatu.

Mendengar pertanyaan itu dari Valdi, Kenzo menatap sang kawan dengan dahi bertaut selama beberapa saat. Lalu menjawab, “Gue juga enggak paham dan penasaran soal itu.”

Aksa kemudian menyambung, “Jangan-jangan lo bukan lahir di Kota Jogja.” Ia mengangkat jari telunjuk tangan kanannya sejajar dengan mulut dan hidungnya, serta tatapan yang mengarah pada Kenzo dan ketiga kawan lainnya secara bergantian.

Kenzo, Harzan, Melviano dan Valdi seketika saling pandang.

“Kalau dipikir-pikir dari ucapan yang disampein Rakha soal bejatnya kota lahir Kenzo dari dulu sampe sekarang, kalian ngerasa enggak, sih, kalau dia nyinggung soal kota ini? Bisa aja yang dimaksud dia itu Kenzo lahir di kota ini. Bukan Jogja,” lanjut Aksa, gerak-gerik mata keempat kawannya tampak menimbang-nimbang ucapan dirinya.

Harzan lalu angkat suara, “Tapi, kan, di akte Kenzo dia lahir di Kota Jogja. Masa iya, sih, tempat lahirnya dimanipulasi?”

Ya! Harza dan ketiga kawan lainnya tahu perihal akta kelahiran Kenzo, karena bagaimanapun kebersamaan mereka di panti asuhan sebelumnya telah membongkar banyak hal tentang kelimanya. Mulai dari berkas-berkas penting dan hal tak penting lainnya dari deii mereka, kelimanya tahu. Tidak ada yang disembunyikan, bahkan soal asmara dan kebencian.

Arkian, Aksa melanjutkan, “Ya ... bisa aja, kan? Coba, deh, perhatiin juga sikap si Rakha tadi. Apa kalian juga enggak ngerasa kalau dia kayak kenal banget sama Kenzo. Kayak seakan-akan dia udah kenal lama, bahkan mungkin temen kecil Kenzo. Kalau bukan, enggak mungkin dia bisa ngomong kayak gitu. Aneh enggak, sih?”

Bandung Lautan Api, 2042Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang