Part 14

6.3K 1K 225
                                    

"...."

"oke thanks infonya, lo awasin dia"

"kabarin gue terus"

chika menyimpan kembali hpnya setelah seseorang di tempat yg berbeda memutus sambungannya, dia kemudian berjalan keluar dari toilet dan lanjut pergi ke kantin.

saat itu sudah jam istirahat, kantin sudah mulai ramai dengan murid murid yg lain.
chika dengan tenang berjalan ke arah meja zee, kemudian dia duduk di antara ara dan zee seperti biasa.

"aku ke toilet dulu tadi, maaf ya" ucap chika pada zee

"gapapa sayang, ini aku udh pesenin kamu makan" jawab zee

"makasih sayangku, baik banget deh" ucap chika kemudian mencium pipi zee singkat

olla yg melihat itu langsung tersedak, dia masih juga belum terbiasa dengan kebucinan dua orang di depannya ini.

"ga liat gue ga liat" saut manda menunduk fokus pada baksonya

sedangkan oniel hanya tertawa saja, begitu juga dengan ara yg hanya tersenyum saja dan dengan tenang melanjutkan makannya, berusaha sekuat tenaga menahan cemburunya.

"ara, ntar sore lo ada acara ga?" tanya chika menoleh pada ara

"nope" jawab ara

"kenapa?" tanya nya

"temenin gue beli kamera dong, buat kado ke kak gre" ucap chika

"boleh, ayok aja" jawab ara

"okey, ntar sore ya" ucap chika semangat

ara mengangguk, chika kemudian mulai bercerita pada zee kalau sebentar lagi calon kakak iparnya itu akan berulang tahun.
chika mengajak zee untuk pergi bersama kesana nanti, zee tentu mengiyakan ajakan pacarnya.

dia tidak mempermasalahkan chika pergi dengan ara nanti sore, karena dia sendiri tidak bisa pergi mengantar chika.

setelah selesai makan, mereka membubarkan diri dan kembali ke kelas masing masing, namun ketika sampai di tangga ara menahan tangan chika.

ara bilang pada sahabatnya agar duluan ke kelas karena dia masih ada kepentingan bersama chika, mereka pun pergi meninggalkan chika dan ara di depan tangga.

"kenapa ra?" tanya chika

"lo gapapa?" tanya ara sambil menatap mata chika

"hah? emang gue kenapa?" tanya chika bingung

"gue liat lo beda hari ini, mata lo kaya habis nangis" ucap ara

"lo semalem nangis?" tanya nya

chika diam tak menjawab, dia hanya menatap mata ara saja.

"emang boleh se peka ini ra?"

"cuma lo satu satunya orang yg bisa tau kalo gue lagi ga baik baik aja"

"chik?" panggil ara menyadarkan chika dari lamunannya

"kenapa? lo baik baik aja kan?" tanya ara khawatir

chika kemudian tersenyum pada ara, dia mengangguk.

"gapapa ra" jawab chika

"semalem gue emang nangis, tapi nangisin drakor hehe" ucapnya bohong

"astaga, gue kira lo kenapa" jawab ara lega

"haha kenapa sih ra? khawatir banget kayanya" ucap chika sambil tersenyum meledek ara

"kan udah gue bilang semalem, gue takut di sate sama bokap lo kalo lo kenapa napa" jawab ara

"masa sih?" tanya chika masih senyum senyum

T I M E L I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang