Part 28

6.1K 982 130
                                    

"Duh niel, gue harus gimana ya"

"kenapa lagi ji?"

"marsha, dia ngajak gue makan malam dirumahnya"

"terus?"

"sama mama nya, gue bukannya ga seneng tapi gue takut kalo hubungan kita udah sampe ke ortu dia"

"lo takut gabisa lepasin marsha ntar kalo udah bosen?"

"ga gitu anjir"

"ya lo tau lah maksud gue gimana"

"hadeh ji ji, ga ikut campur deh gue kalo udh masalah keluarga gini, ngeri"

"yah niel jangan gitu lah, gue minta tolong siapa lagi kalo bukan lo"

zee dan oniel saat ini tengah berada diparkiran, mereka keluar lebih dulu setelah bel pulang sekolah berbunyi, karena ara dan dua sahabatnya kebagian tugas piket membersihkan kelas.

zee tengah bingung sekarang karena tadi marsha menghubunginya dan mengajak makan malam bersama dengan mamanya.
zee tentu tak bisa menolak hal itu karena dia tak ingin membuat marsha sedih, setelah kemarin dia bilang kalau dia cemburu melihat zee dengan chika saat di gor.

tak lama chika datang, dia langsung menghampiri zee dan memeluk lengannya, chika sudah menyiapkan satu rencana untuk hari ini.
dia tau kalau malam ini zee akan pergi bersama marsha, jangan tanya dari mana dia tau, tentunya dari orang suruhannya yg sampai bisa menyadap percakapan telpon zee dan marsha.

"sayang, ntar sore temenin aku jalan jalan ya, aku bosen dirumah" pinta chika dengan manja

zee langsung gelapan mendengarnya sementara oniel langsung memalingkan wajahnya dan menghela nafas karena tau sahabatnya itu pasti makin bingung sekarang.

"emm, sayang maaf banget tapi aku gabisa" tolak zee hati hati

"lagi?" tanya chika seolah kecewa

dia melepas tangan zee dan menatapnya kesal "kenapa sih, kamu selalu aja kaya gini" ucapnya mulai memainkan perannya sebagai pacar yg tersakiti

"selalu aja gabisa tiap aku ajak jalan"

"sering banget kamu nolak nemenin aku dengan alasan ga jelas"

"dua minggu kemaren kamu sibuk sama basket, sekarang apa lagi zee?"

"sayang, hey jangan kenceng kenceng ga enak di liat yg lain" ucap zee mencoba membujuk chika

karena memang mereka mulai menjadi pusat perhatian dari teman teman mereka yg baru keluar ke parkiran

"maafin aku ya, yaudah kita ntar malem mau kemana?" tanya zee

"ah udah lah, udah keburu capek aku sama kamu" jawab chika ketus

saat mereka tengah ribut itu, datanglah ara, manda dan olla yg langsung menghampiri mereka.

"ada apaan nih?" tanya olla

"kenapa ji?" tanya ara khawatir

zee menatap sahabatnya seolah meminta bantuan, ara langsung peka dan mengangguk kecil.

"chik" panggil ara chika langsung menoleh padanya

"ra, temenin gue ya ntar sore" pintanya sebelum ara melanjutkan kata katanya

"hah?" tanya ara bingung

dia menoleh pada zee dan zee langsung mengisyaratkan ara untuk setuju dan menerima ajakan chika.

"o-oke, gue jemput ke rumah lo?" tanya nya pada chika

chika mengangguk, dia kemudian menoleh lagi pada zee.

T I M E L I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang